Standar Prosedur Kerja Standard Operational ProcedureSOP

Dalam membuat prosedur kerja perlu memperhatikan dan mempertimbangkan aspek K3, diantaranya : 1. Sifat fisik, kimiawi maupun bahaya yang digunakan untuk proses seperti berasal dari peralatan. 2. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah paparan termasuk rekayasa control , sistem administrasi maupun alat pelindung diri. 3. Penilaian terhadap batasan kepada kontak fisik maupun paparan udara. 4. Prosedur keselamatan terbuka dalam proses equipment seperti pada garis pemberhentian pipa saluran dan lain-lain. 5. Mengontrol kualitas terhadap material dan hazardous chemical Inventor. 6. Memperhatikan berbagai hazard yang spesifik Mc Guire, 1996 Sistem kesehatan kerja yang terpasang dan fungsinya digunakan untuk mempermudah pemahaman terhadap prosedur kerja terdiri dari 1. Prosedur operasi dilengkapi dengan arrow diagram masing-masing tahap untuk memudahkan pemahaman 2. Prosedur operasi harus tersedia di ruang kendali atau ruang shift supervisor untuk diperlukan sewaktu-waktu 3. Prosedur operasi dapat digunakan sebagai sarana pelatihan bagi operator atau pekerja yang terkait dengan proses dan prosedur operasi tersebut 4. Prosedur ini harus dengan mudah dimengerti oleh pekerja yang melaksanakan tugasnya, maka disesuaikan dengan bahasa yang dipahami operator 5. Prosedur operasi ini harus up to date, selalu direvisi dan dikaji untuk kesempurnaan terutama ada perubahan teknologi perubahan fasilitas. Prosedur kerja sebaiknya dimiliki atau paling tidak telah dipahami oleh setiap pekerja dalam melaksanakan proses kerja di setiap bidang kerjanya.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan aplikasi dan prinsip-prinsip keilmuan dalam pengertian dasarnya adalah risiko terhadap keselamatan pada masyarakat umum dan properti baik yang ada dalam lingkungan industri maupun di luar lingkungan industri Suardi, 2005. K3 merupakan suatu profesi dari multidisiplin keilmuan yang diambil dari ilmu-ilmu dasarnya adalah fisika, kimia, biologi, dan ilmu perilaku dengan aplikasi pada manufacture, transportasi, gudang dan penanganan bahan berbahaya pada aktifitas domestik maupun pada tempat-tempat rekreasi. Menurut undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang jelas dikatakan bahwa keselamatan kerja merupakan suatu upaya pemberian perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain dari potensi yang dapat menimbulkan bahaya, yang berasal dari mesin-mesin, pesawat, alat kerja dan bahan, beserta energi. Juga perlindungan dari bahaya lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja, dan proses produksi. Dalam undang-undang K3 tersirat pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara filosofi sebagai upaya dan pemikiran dalam menjamin kebutuhan dan kesempurnaan jasmani atau rohani manusia pada umumnya dan tenaga pada khususnya serta hasil karya dan budaya dalam rangka menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Sedang pengertian secara keilmuan adalah sebagai ilmu dan penerapan teknologi pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Upaya untuk menjaga keselamatan pekerja maupun tempat kerja perlu dilakukan melalui program keselamatan yang disponsori oleh manajemen. program dasar dalam pengendalian keselamatan meliputi Tree E’s of Safety yaitu enginering, education, dan enforcement . Engineering terdiri dari substitusi material hazard, mengurangi penumpukan material hazard, modifikasi proses, mendesain hazard yang dihasilkan, menggunakan peringatan tentang pencegahan peralatan. Education seperti : 1. pelatihan kepada pekerja tentang prosedur keselamatan 2. mengajarkan kepada pekerja bagaimana bekerja dengan tepat dan selamat 3. mengajarkan kepada pekerja bagaimana menghasilkan produk yang memperhatikan keselamatan 4. mengajarkan kepada pekerja tentang hazard yang dihasilkan dari proses produksi dan tindakan pencegahannya 5. pelatihan kepada pekerja tentang adanya hazard, evaluasinya, pelaksanaanpenerapan dengan standar keselamatan dan aturan yang ada Kemudian enforcment tekanan yakni memadukan antara undang-undang dengan peraturan yang berlaku sesuai dengan standar di perusahaan yang harus diikuti oleh pekerjanya. Dengan program dasar tersebut diharapkan pekerja dapat berperan aktif dalam menciptakan dan menjaga keselamatan di tempat kerja. Brauer, 1900 Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja K3 ini diantaranya adalah 1. Pencegahan terjadinya kecelakaan 2. Pencegahan terjadinya penyakit akibat kerja 3. pencegahan atau penekanan menjadi sekecil-kecilnya terjadinya kematian akibat kecelakaan oleh karena pekerjaan 4. pencegahan atau penekanan menjadi sekecil-kecilnya cacat akibat pekerjaan 5. pengamanan material, konstruksi, bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, pesawat, instalasi, dan lain-lain. 6. Peningatan produktivitas kerja atas dasar tingkat keamanan kerja yang tinggi 7. penghindaran pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat dan sumber produksi lainnya sewaktu bekerja. 8. Pemeliharaan tempat kerja yang bersih, sehat, nyaman, dan aman 9. Peningkatan dan pengamanan produksi dalam rangka industrialisasi dan pembangunan Suma’mur,1996 Sasaran utama dari K3 adalah pekerja yang meliputi upaya pencegahan, pemeliharaan dan pekerjaannya, diharapkan pekerja dapat bekerja secara aman, sehat dan produktif peningkatan kesehatan. Dengan demikian perlindungan atas keselamatan pekerja dalam melaksanakan. Keselamatan dan kesehatan menurut pandangan Islam, Hadist nabi Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang HR. Bukhari. Artinya, saat-saat sehat dan waktu senggang luang orang sering menggunakannya untuk melakukan perbuatan yang sia-sia dan terlarang. Kemudian hadis selanjutnya ”Mohonlah kepada Allah kesehatan keselamatan. Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan keselamatan. “ HR. Ibnu Majah Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba dari kenikmatan- kenikmatan Allah kelak pada hari kiamat ialah ucapan, Bukankah telah Kami berikan kesehatan pada tubuhmu dan Kami berikan air minum yang sejuk? HR. Tirmidzi.

D. Kecelakaan Kerja

1. Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan accident secara bebas dapat di definisikan sebagai segala kejadian yang tidak diinginkan, tidak direncanakan dan tidak dapat dikendalikan, yang mengakibatkan kerugian baik berupa cidera pada manusia, kerusakan alat atau penurunan produktivitas. Suma’mur, 1981. Kecelakaan dapat didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak terencana. tidak diinginkan undesirable, tidak diharapkan unexpected, dan tidak terkontrol uncontrolled National Safety Council, 1985. Menurut Cooling 1990 kecelakaan adalah hal yang tidak direncanakan dan tidak dapat dikendalikan meskipun disebabkan oleh manusia, situasi atau faktor lingkungan, atau kombinasi dari beberapa faktor yang dapat menghentikan proses kerja, dan dapat menyebabkan luka, sakit, kematian, kerusakan properti atau kejadian yang tidak diinginkan lainnya. Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera, gangguan kesehatan hingga kematian pada manusia, kerusakan properti, gangguan terhadap pekerjaan kelancaran proses produksi atau pencemaran. Sedangkan kecelakaan industri merupakan hasil akhir dari suatu aturan dan kondisi yang tidak aman. Kecelakaan biasanya timbul sebagai hasil gabungan dari beberapa faktor, tiga yang paling utama adalah faktor teknis, lingkungan kerja dan pekerja sendiri, yang pada akhirnya semua kecelakaan ini baik secara langsung maupun tidak langsung diakibatkan manusia.

2. Faktor Penyebab Kecelakaan