2. Institusi Pendidikan Akademik
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi mengenai ilmu keselamatan dan kesehatan kerja K3 khususnya mengenai
kepatuhan pekerja terhadap prosedur kerja dan diharapkan dapat menjadi wacana mengenai gambaran umum untuk penelitian-penelitian tentang kepatuhan pekerja
terhadap prosedur kerja SOP selanjutnya.
3. Mahasiswa
Hasil Penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa mengenai Ilmu Keselamatan dan kesehatan kerja K3, khususnya
tentang kepatuhan pekerja terhadap prosedur kerja SOP.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pekerja dalam melaksanakan prosedur kerja ISOS di PT SIM roda
4 Plant Tambun II tahun 2010. Menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini ditujukan kepada pekerja PT SIM roda 4, Plant
Tambun II dengan alamat Jalan Diponegoro No 38, 2 Bekasi yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 – Januari 2010, sebelumnya telah dilakukan studi pendahuluan
pada Agustus 2009. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepatuhan
Kepatuhan menurut kamus bahasa Indonesia berasal dari kata patuh yang artinya taat, suka menurut, berdisiplin, sehingga dapat diartikan kepatuhan adalah ketaatan
melakukan sesuatu yang dianjurkan atau ditetapkan. Kepatuhan juga adalah seberapa besar pekerja untuk mematuhi atau menjalani peraturan yang berlaku berkaitan dengan
keselamatan kerja. Semakin banyak peraturan perusahaan yang diterapkan oleh pekerja maka pekerja tersebut dikatakan patuh atau baik, bila pekerja mematuhinya dengan
baik, dan jika sebaliknya maka pekerja tersebut dianggap tidak mematuhi peraturan keselamataan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Menurut Balai Pustaka 1998 patuh adalah suka menurut perintah, taat kepada perintahaturan dan disiplin sedangkan kepatuhan adalah sifat patuh dan taat. Sarwono
1993 mengemukakan bahwa patuh compliance menghasilkan perubahan tingkah laku yang sementara dan individu cenderung kembali ke pandangan perilaku semula
jika pengawasan kurang atau jika individu tersebut pindah dari kelompoknya. Tahap kepatuhan dimulai dari patuh terhadap anjuran instruksi. Seringkali kepatuhan
dilakukan untuk menghindari hukuman dan memperoleh imbalan jika memenuhi pedoman. Kepatuhan berikutnya adalah karena tertarik dengan tokoh idola yang dikenal
dengan tahap identifikasi. Perubahan perilaku tingkat kepatuhan yang baik adalah internalisasi, dimana indiividu melakukan sesuatu akan berlangsung lama dan menetap
pada individu tersebut. Sedangkan menurut Kelman 1985 dalam Marjuki 2000