Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

D. Kecelakaan Kerja

1. Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan accident secara bebas dapat di definisikan sebagai segala kejadian yang tidak diinginkan, tidak direncanakan dan tidak dapat dikendalikan, yang mengakibatkan kerugian baik berupa cidera pada manusia, kerusakan alat atau penurunan produktivitas. Suma’mur, 1981. Kecelakaan dapat didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak terencana. tidak diinginkan undesirable, tidak diharapkan unexpected, dan tidak terkontrol uncontrolled National Safety Council, 1985. Menurut Cooling 1990 kecelakaan adalah hal yang tidak direncanakan dan tidak dapat dikendalikan meskipun disebabkan oleh manusia, situasi atau faktor lingkungan, atau kombinasi dari beberapa faktor yang dapat menghentikan proses kerja, dan dapat menyebabkan luka, sakit, kematian, kerusakan properti atau kejadian yang tidak diinginkan lainnya. Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera, gangguan kesehatan hingga kematian pada manusia, kerusakan properti, gangguan terhadap pekerjaan kelancaran proses produksi atau pencemaran. Sedangkan kecelakaan industri merupakan hasil akhir dari suatu aturan dan kondisi yang tidak aman. Kecelakaan biasanya timbul sebagai hasil gabungan dari beberapa faktor, tiga yang paling utama adalah faktor teknis, lingkungan kerja dan pekerja sendiri, yang pada akhirnya semua kecelakaan ini baik secara langsung maupun tidak langsung diakibatkan manusia.

2. Faktor Penyebab Kecelakaan

Menurut Heinrich dalam teori Domino kecelakaan dapat disebabkan oleh multifaktor yang saling berkaitan seperti domino yang satu sama lain saling berhubungan. Faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan yaitu: a Lack of control atau kurang kontrol, terdiri dari program tidak memadai, standar yang tidak memadai, dan pemenuhan terhadap standar yang tidak memadai. b Basic causal atau penyebab dasar, terbagi menjadi dua faktor, yakni faktor manusia dan faktor pekerjaan c Immediate cause atau penyebab langsung terdiri dari unsafe act dan un safe condition d Incident atau kejadian, kontak, terkena adalah kejadian yang akan ditimbulkan setelah faktor sebelumnya terpenuhi, seperti terkena kepada, terbentur oleh, jatuh, terjepit, terperangkap, terkena akan, dan lainnya. e Loss atau kerugian, akibat dalam hal ini terdapat tiga bentuk kerugian, yakni man, property, dan Process Suardi, 2005 Heinrich dalam Brauer 1990 menyebutkan suatu rangkaian faktor penyebab kecelakaan yang berkaitan dengan yang lainnya. Teori yang dikenal sebagai faktor asal-usul seseorang dan lingkungan sosialnya akan mempengaruhi sikap serta perilaku dalam melakukan pekerjaan, sehingga mengakibatkan seseorang cenderung untuk bekerja ceroboh, tidak berhati-hati dan menjurus ke arah kemungkinan terjadinya kesalahan dalam bekerja. Kondisi demikian, ditambah faktor luar lainnya seperti bahaya lingkungan kerja dan peralatan lainnya, mengakibatkan suatu kecelakaan kerja beserta seluruh akibatnya. Teori tersebut sekaligus memperluas prinsip penerapan keselamatan kerja, bahwa upaya yang perlu dilakukan tidak sekedar memperbaiki suatu “unsafe condition”, melainkan juga mengkoreksi tindakan yang berbahaya unsafe action. Menurut Bird dan Peterson, sebab utama kecelakaan adalah akibat ketimpangan sistem manajemen, sedangkan “unsafe action” dan “unsafe condition” hakikatnya hanya merupakan gejala. Oleh karenanya, perbaikan harus ditujukan ke arah perubahan sistem manajemen yang diwujudkan dalam bentuk keterpaduan semua kegiatan produksi dan penerapan keselamatan kerja. Bird, 1990 Kecelakaan seriusserious major incident Cedera ringan minor injury Kerusakan alat benda Property damage incident kecelakaan tanpa kerusakan,cedera Gambar 2.1 piramida accident ratio study Berdasarkan teori Frank E. Bird dalam piramida accident ratio study sebelumnya setiap kejadian injury yang berat pada pekerja, maka kejadian injury yang ringan mencapai 10 kasus dan kerugian harta benda akan mencapai 30 kasus, sementara insiden yang terjadi mencapai 600 kasus. Sehingga jika terjadi accident dengan injury yang berat maka akan diikuti kerugian-kerugian lain yang lebih besar. Menurut Depnaker RI, kecelakaan disebabkan oleh beberapa hal, terdiri dari: a Faktor Lingkungan 1 10 30 600 Berkaitan dengan kondisi lingkungan kerja, kondisi proses produksi, dan sifat- sifat pekerjaan. Bahaya-bahaya yang timbul dari: 1 Peralatan dan bangunan atau tempat kerja yang salah dirancang atau salah pada saat pembuatan serta terjadinya kerusakan-kerusakan akibat rancangan dan lainnya 2 Pemilihan bahan baku yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, kesalahan dalam penyimpanan, pengangkutan dan penggunaan 3 Tekanan lingkungan alam yang dapat menimbulkan ketegangan di dalam melakukan pekerjaan 4 Dampak dari kegiatan proses produksi yang tidak terkendali. b. Faktor Manusia Faktor tersebut berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia dalam melakukan aktivitas kerja antara lain dalam bentuk: 1 Kurang pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kerjanya maupun dalam bidang keselamatan kerja 2 Kurang mampu secara fisik cacat atau lemah atau secara mental 3 Kurang motivasi kerja dan kurang kesadaran akan keselamatan kerja 4 Kurang kesesuaian antara alat kerja dengan tenaga kerja 5 Kurang memahami dan menaati prosedur kerja secara aman. c. Sistem Manajemen Faktor ini berkaitan dengan kurang adanya kesadaran dan pengetahuan dari pucuk pimpinan terhadap peran pentingnya masalah K3 yang meliputi 1 Sikap manajemen yang tidak memerhatikan K3 di tempat kerja