4 Trial, dimana subjek mulai mencoba untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus hal yang baru.
5 Adoption, dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka
perilaku tersebut akan bersifat langgeng Long lasting. Sebaliknya apabila perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku tersebut tidak
akan berlangsung lama Notoatmojdo, 2007. Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni :
1 Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2 Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
3 Aplikasi aplications Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya
4 Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5 Sintesis syntesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6 Evaluasi evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Notoatmodjo, 2003 a
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang prosedur kerja adalah seluruh informasi yang diketahui oleh seseorang khususnya pekerja tentang
prosedur kerja yang diterapkan sesuai dengan proses pengamatan dan praktek melalui panca indera.
Pengetahuan menurut Islam menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan manusia. Dalam hadist
nabi SAW, “Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim baik muslimin maupun muslimah”. HR. Ibnu Majah. “Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu
adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan
menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia tinggi. Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” HR. Ar-Rabii
Beberapa penelitian sebelumnya mengenai pengetahuan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Millah 2009 diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku dengan p value sebesar 0,010. Kemudian penelitian lain oleh Hayati 2004 diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara
pengetahuan dengan kepatuhan pekerja dalam melaksanakan SOP, dengan p value sebesar 0,535. Selanjutnya penelitian oleh Riyadi 2005 diperoleh hasil yang sama
bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan terhadap prosedur operasi dengan p value sebesar 0,393.
b. Motivasi
Motif atau dalam bahasa Inggrisnya motive, diartikan sebagai gerakan atau sesuatu yang bergerak, yaitu dalam hal ini adalah gerakan yang dilakukan manusia
atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Sedangkan dalam psikologi diartikan sebagai rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi mereka yang melakukan
suatu tingkah laku. Azwar, 1996. Disamping istilah motif terdapat juga motivation yakni istilah yang lebih umum
menunjuk kepada seluruh proses gerakan yang termasuk situasi yang mendorong, atau dorongan yang timbul dari diri sendiri. Tingkah laku yang ditimbulkan oleh
situasi tersebut dengan tujuan menimbulkan tindakan atau perbuatan. Jadi motivasi dapat dikatakan sebagai dorongan, gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku
Notoatmodjo,2003. Pada situasi tertentu dan apabila kebutuhan dirasakan mendesak untuk dipenuhi
maka motif dan daya penggerak menjadi aktif. Motif yang telah aktif ini disebut
dengan motivasi. Motivasi dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu sebagai pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi
kebutuhan Saleh, 2006. Menurut M. Usman Najati dalam Saleh Abdul Rahman mengatakan bahwa motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan
aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu.
Motivasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu: 1 Menggerakkan, motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa
seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. 2 Mengarahkan, motivasi mengarahkan tingkah laku. Dengan demikian motivasi
menyediakan suatu orientasi tujuan dan tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu.
3 Menopang, artinya motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan dan
kekuatan individu. Motivasi ada dua jenis, yaitu motivasi berdasarkan sikap dan berdasarkan
imbalan. Motivasi berdasarkan sikap merupakan proses individu tersebut untuk berpikir dan merasa keyakinan diri mereka, kepemimpinan mereka terhadap
kehidupan positif atau negatif. Sedangkan motivasi berdasarkan imbalan adalah ketika seseorang meraup imbalan dan suatu hadiah yang keduanya dipadukan akan
sangat efektif bagi sebuah organisasi. Motivasi memiliki karakteristik tertentu pada diri seseorang diantaranya adalah merupakan bentuk, kebutuhan dari individu dalam
organisasi dan merupakan kondisi yang diakibatkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan individu.
Menurut Maslow 1994 dalam Saleh 2006 terdapat lima tingkatan kebutuhan yang akan mempengaruhi motivasi seseorang, yaitu:
1 Kebutuhan akan aktualisasi diri, untuk mewujudkan mengaktualisasi potensi seseorang secara penuh, untuk menjadi lebih dari sesuatu karena adanya
perasaan tidak puas akan hasil atau kemampuan yang telah diperoleh, sehingga membutuhkan aplikasi untuk mencapai perwujudan diri menjadi lebih bernilai
dan berkualitas. 2 Kebutuhan akan harga diri self esteem memiliki tingkatan kebutuhan dari
yang tertinggi menuju tingkatan terendah adlah merasa kuat, pencapaian, yakin, independen, dan bebas juga mengandung perhatian, penghargaan, kepentingan,
dan apresiasi dari orang lain. mempunyai kebutuhan dan keinginan akan penilaian yang mantap, berdasar dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat
diri, atau harga diri dan penghargaan dari orang lain. 3 Kebutuhan dari rasa memiliki dan rasa cinta love. Untuk berhubungan dengan
orang lain dan untuk mendapatkan pengalaman rasa memiliki dan dimiliki. Keduanya member dan menerima. Karena pada hakikatnya manusia adalah
makhluk sosial, sehingga membutuhkan kebutuhan sosial seperti: a kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana ia hidup
b Kebutuhan akan perasaan dihormati c kebutuhan untuk berprestasi
d kebutuhan untuk ikut serta sense of participation
4 Kebutuhan akan rasa aman safety, untuk merasa bebas dari bahaya melibatkan penghindaran dari kecemasan. Keselamatan terdiri dari keselamatan, keamanan,
kemantapan ketergantungan, perlindungan bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan, kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas kekuatan
pada diri pelindung. 5 Kebutuhan fisiologis faal untuk kepuasan terhadap kebutuhan dasar tubuh,
seperti makanan, tidur, ait, seks, dan aktivitas fisik lainnya. Karena dalam kehidupan perlu adanya sandang, pangan, dan tempat berlindung, seks, dan
kesejahteraan individu. Motivasi adalah kesiapan khusus seseorang untuk melakukan atau melanjutkan