dengan p value sebesar 0,000. Selanjutnya penelitian lain oleh Riyadi 2005 diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara sikap dengan kepatuhan
pekerjaterhadap prosedur operasi dengan p value sebesar 0, 576.
d. Lama Kerja
Lama kerja adalah lamanya seseorang bekerja atau mempunyai pengalaman di bidang pekerjaannya. Lama bekerja akan berpengaruh terhadap perilaku pekerja.
Seseorang yang sudah lama bekerja mempunyai wawasan yang lebih luas dan pengalaman yang lebih banyak sehingga memegang peranan dalam pembentukan
perilaku pekerja. Notoatmodjo, 2003. Pengalaman kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
kecelakaan akibat kerja. Berdasarkan berbagai penelitian dengan meningginya pengalaman dan keterampilan akan disertai dengan penurunan angka kecelakan
akibat kerja. Kewaspadaan terhadap kecelakaan akibat kerja bertambah baik sejalan dengan pertambahan usia dan lamanya kerja di tempat kerja yang bersangkutan.
Tenaga kerja baru biasanya belum mengetahui seluk beluk mengenai pekerjaannya Selain itu, mereka sering mementingkan dahulu selesainya segera pekerjaan tertentu
yang diberikan sehingga keselamatan tidak cukup mendapat perhatian. Suma’mur 1998
Masa kerja atau lamanya bekerja merupakan waktu yang dihabiskan seseorang untuk melakukan aktifitas atau tanggung jawabnya di suatu tempat tertentu. Pekerja
dengan masa kerja kurang dari atau sama dengan 3 tahun merupakan pekerja dengan tahun peralihan dari pekerja baru menjadi pekerja lama, artinya mereka yang telah
bekerja dengan masa kerja tersebut belum merasa berpengalaman dan ingin mengerjakan segala sesuatunya dengan cepat, tepat dan melupakan keselamatan
dirinya sendiri. Sedangkan pekerja dengan masa kerja lebih lama, maka semakin memahami pekerjaan dan kondisi lingkungan kerja sehingga kualitas dan kuantitas
mereka dapat bertambah Suma’mur, 1996. Sedangkan menurut Peterson 1994 dalam Riyadi 2005 berdasarkan laporan
investigasi kecelakaan, pengalaman kerja seorang pekerja dapat dibedakan menjadi distribusi lama kerja di perusahaan tertentu. Distribusi lama kerja tersebut adalah
pekerja bekerja 1-5 bulan, 6 bulan -5 tahun, dan lebih dari 5 tahun. Menurut Saleh 2006 perusahaan menetukan masa kerja dari setiap pekerjanya.
Perusahaan yang telah lama berdiri biasanya akan memiliki pekerja dengan lama kerja yang lama dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri.
Beberapa penelitian tentang lama kerja yang dihubungkan dengan kepatuhan pekerja diantaranya adalah penelitian oleh Riyadi 2005 diperoleh hasil bahwa tidak
ada hubungan antara lama kerja dengan kepatuhan pekerja terhadap prosedur operasi dengan p value yang diperoleh sebesar 0,684. Kemudian penelitian lain yang
dilakukan oleh Utomy 2007 diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama kerja dengan kepatuhan pekerja dengan p value sebesar 0,533.
e. Persepsi
Persepsi adalah proses pemberian arti kognitif seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia dalam pandangan sedang dan sempit adalah bagaimana cara
dalam penglihatan, sedangkan dalam arti luas adalah pandangan bagaimana
seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat dikatakan persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan oleh panca
indera. Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuannya. Mar’at, 1981
Semua rangsanganstimulus yang diterima oleh panca indera secara tidak seluruhnya masuk dalam perceptual process. Ada suatu proses rangsangan terhadap
stimulus yang masuk. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan keadaan mental manusia dalam menerima semua informasi Saleh, 2006
Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah adanya perhatian. Perhatian adalah proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol
dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan dari kita pada salah satu indera. Kata dan mengedepankan
masukan-masukan melalui indera yang lain. Terdapat perbedaan persepsi pada tiap individu, diantaranya adalah manusia bukan saja menunjukkan betapa lemahnya alat
indera manusia tetapi juga menunjukkan perhatian yang selektif. Menurut Stephen P. Robbins, 1996 mengatakan faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi terdiri dari: 1. Perilaku persepsi, bila seseorang individu memandang pada suatu target dan
mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku individual.
2. Target, karakteristik-karakteristik dalam target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan.
3. Situasi, adalah konteks dalam kita melihat obyek-obyek atau peristiwa-peristiwa. Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi kita.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Riyadi 2005 menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi pekerja dengan kepatuhan terhadap prosedur
operasi dengan p value yang diperoleh sebesar 0,430.
f. Kepribadian
Kepribadian individu digolongkan ke dalam faktor internal. Kepribadian seorang individu merupakan suatu kelompok cirri-ciri relatif, tendensi-tendensi, dan
temperamen-temperamen yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diwarisi dan oleh faktor social, cultural, dan lingkungan. Hubungan antara perilaku atau
kepatuhan dengan kepribadian merupakan salah satu persoalan yang kompleks. Kepribadian sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kultural sosial. Terdapat pronsip-
pinsip kepribadian, yakni : 1. kepribadian merupakan suatu keseluruhan yang terorganisasi, apabila tidak
demikian maka individu tidak akan mempunyai arti. 2. Kepribadian terlihat terorganisasi dalam pola-pola, yang hingga tingkat tertentu
dapat diobservasi dan dapat diukur. 3. Walaupun kepribadian memiliki suatu landasan biological, pengembangan
spesifiknya merupakan sebuah produk dari lingkungan-lingkungan social dan cultural.
4. Kepribadian memiliki aspek-aspek superficial, seperti misalnya sikap terhadap kemungkinan menjadi pemimpin tim, dan sebuah makna yang lebih mendalam.