Gambaran Sikap Pekerja Pembahasan Penelitian

perubahan perilaku kepatuhan. Sehingga pengetahuan tidak selamanya muncul atau diwujudkan dalam bentuk perilaku kepatuhan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja, sebagian besar merasa sudah memiliki pengetahuan tentang prosedur kerja yang tinggi, karena pada umumnya pekerja sudah cukup lama bekerja di bagian tersebut. Dimana pengetahuan tentang prosedur kerja ini mencakup prosedur kerja secara umum dan pada tiap unit produksi. Walaupun demikian masih terdapat juga pekerja yang cenderung merasa pengetahuan mereka rendah, namun sudah patuh melaksanakan prosedur kerja. Sehingga pengetahuan tinggi tidak dapat digunakan sebagai ukuran untuk selalu patuh, karena kemungkinan besar hanya sebatas pengetahuan saja belum sampai pada tahap aplikasi. Untuk melakukan sesuatu seseorang terlebih dahulu tahu mengenai arti dan manfaatnya berperilaku patuh tersebut. Pengaruh pengetahuan ini bisa menghentikan suatu tindakan tergantung dari apa yang akan dilakukannya apakah dapat memberikan manfaat atau tidak. Dengan demikian meskipun tingkat pengetahuan tentang prosedur kerja sudah tinggi akan tetapi untuk sampai pada kepatuhan dalam melaksanakan prosedur kerja secara kompleks belum terwujud dengan maksimal, karena pengetahuan yang ada tidak menjadi perhatian dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh belum maksimal.

7. Analisis Hubungan antara Motivasi Pekerja dengan Kepatuhan Melaksanakan

Prosedur Kerja Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square diketahui motivasi dengan kepatuhan dalam melaksanakan prosedur kerja memiliki hubungan bermakna diperoleh hasil P value 0,046 P value 0,05. Berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR=2,250 95 CI; 1,010-5,012, artinya responden yang memiliki motivasi tinggi berpeluang sebesar 2,250 kali untuk patuh dibanding dengan responden yang memiliki motivasi rendah terhadap kepatuhan melaksanakan prosedur kerja. Hal ini dimungkinkan karena responden yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 66,7 yang patuh, sedangkan yang memiliki motivasi rendah lebih banyak yang tidak patuh melaksanakan prosedur kerja, yakni sebanyak 52,9 tabel 5.7. Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda multiple logistic regretions diketahui bahwa motivasi termasuk faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan pekerja dalam melaksanakan prosedur kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa responden yang memiliki motivasi tinggi dapat menjadi patuh melaksanakan prosedur kerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyadi 2005 diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kepatuhan terhadap prosedur operasi, dengan P value sebesar 0,001. Kemudian penelitian lain yang juga sama yaitu Apiati 2009 menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan perilaku. Responden yang tingkat motivasinya rendah cenderung lebih sering tidak patuh terhadap prosedur, sebaliknya responden dengan tingkat motivasi tinggi cenderung jarang melanggar prosedur kerja yang ada. Menurut Sahab 1996 motivasi merupakan sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong orang tersebut untuk bersikap dan bertindak dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi merupakan salah satu penggerak perilaku dan hubungan antar manusia dalam perusahaan. Motivasi menentukan hubungan manusia dengan sistem secara keseluruhan, berkaitan dengan pengetahuan pekerja, kepercayaannya, keterampilan, prosedur kerja, hubungan dengan pekerja lainnya, penyeliaan, lingkungan kerja, kebijakan perusahaan. Motivasi tersebut yang mendorong pekerja sehingga mau dan rela untuk mengarahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja yang ditetapkan perusahaan. Menurut M. Usman Najati dalam Saleh 2006 motivasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu, motivasi menyediakan suatu orientasi tujuan dan tingkah laku individu yang diarahkan terhadap sesuatu, menopang motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku. Dengan demikian hasil penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kepatuhan dalam melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan teori Gibson 1996 dalam Winardi 2004 bahwa motivasi merupakan salah satu faktor dalam individupsikologis yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan. Berdasarkan wawancara dengan perwakilan dari kepala kelompok dan supervisor diperoleh hasil bahwa pekerja pada umumnya sudah memiliki motivasi yang tinggi, hal ini dapat dilihat dari hasil kerja yang memuaskan dan tepat waktu. Namun pekerja dengan motivasi rendah juga cukup banyak. Karena motivasi kerja seharusnya didukung dengan perhatian dari perusahaan mengenai kesejahteraan pekerja dan kebutuhan akan pelatihan dan pengawasan yang terstruktur dengan baik. Dengan demikian pekerja akan merasa diperhatikan sehingga motivasi untuk bekerja sesuai dengan prosedur kerja akan terwujud dengan maksimal .