menjadi dua teknik yakni langsung oleh pemimpin dan tidak langsung berupa laporan dari pihak yang bersangkutan kepada pemimpin. Hayati, 2004
Menurut Sarwoto dalam Ekatana 2003 pengawasan adalah kegiatan manajemen yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan dapat terlaksana sesuai
dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki. Agar pengawasan berhasil maka pihak manajer harus melakukan kegiatan-kegiatan pemeriksaan,
pengecekan, pencocokan, inspeksi, pengendalian dan bebagai tindakan yang sejenis dengan itu bahkan bila perlu mengatur dan mencegah sebelumnya terhadap
kemungkinan-kemungkinan adanya kemungkinan yang dapat terjadi. Pengawasan dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut:
1 Pengawasan langsung merupakan pengawasan yang dilakukan oleh manajer pada waktu kegiatan-kegiatan sedang berjalan. Pengawasan ini dapat bebentuk
inspeksi langsung, observasi di tempat on the spot observation dan laporan di tempat on the spot report yang berarti juga penyampaian keputusan di tempat
bila diperlukan. Karena makin banyak kompleksnya tugas seorang manajer, pengawasan langsung tidak selalu dapat di jalankan dan sebagai gantinya sering
dilakukan dengan pengawasan tidak langsung 2 Pengawasan tidak langsung merupakan pengawasan dari jarak jauh melalui
laporan yang disampaikan oleh para bawahan. Laporan ini dapat berbentuk laporan tertulis dan lisan. Kelemahan pengawasan bentuk ini adalah bahwa
dalam laporan-laporan tersebut tidak jarang hanya dibuat laporan–laporan yang baik saja yang di duga hanya menyenangkan atasan. Manajer yang baik akan
meminta laporan tentang hal-hal yang baik maupun yang tidak baik.
i. Ketersediaan Standar Prosedur Kerja
Standar prosedur kerja seperti yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan ukuran layanan tertentu yang dipakai sebagai patokan oleh petugas dalam
melaksanakan tugasnya. Pengusaha wajib menyediakan prosedur kerja atau operasi tertulis yang berisi tentang proses operasi secara aman, termasuk langkah-langkah
untuk tahapan operasi atau produksi, batasan-batasan operasi, pertimbangan K3 dan sistem keselamatan. Prosedur kerja harus tersedia bagi pekerjakaryawan yang
memerlukan dan terdapat di setiap unit kerja tertentu, dimutakhirkan secara berkala dan mencakup keadaan khusus.
Ketersediaan atau adanya standar operasional prosedur merupakan bagian dari peralatan yang sering disebut juga perlengkapan. Dalam Azwar 1996 menjelaskan
bahwa sarana atau alat merupakan suatu unsur dari organisasi untuk mencapai tujuan dan sarana termasuk salah satu di dalam unsur-unsur pelayanan untuk mencapai
penyelenggaraan pelayanan. Menurut Green 1980 dalam Notoatmodjo 2003 salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku adalah ketersediaan
peralatan atau sarana. Di PT SIM memiliki standar prosedur kerja dikenal dengan ISOS Indomobil
Suzuki Operational Standard yang telah dibuat dan diberlakukan sejak berdirinya perusahaan ini. ISOS ini terbagi menjadi beberapa bagian yakni ISOS–W Work
untuk rincian pekerjaan dan dilengkapi dengan LIK lembar instruksi kerja, ISOS- M Machine untuk pengaturan peralatan yang berhubungan dengan produksi, ISOS-
E Environment untuk hal-hal yang berhubungan dengan kualitas lingkungan
karena pengaruh proses produksi, dan ISOS-S Safety yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
j. Sumber Daya Manusia SDM
Menurut Permenaker 1996 dalam pedoman penerapan SMK3 untuk mencapai tujuan K3, perusahaan harus menunjuk personel SDM yang mempunyai klasifikasi
sesuai dengan sistem manajemen yang diterapkan. Dalam menyediakan SDM tersebut perusahaan harus membuat prosedur yang dapat memantau manfaat yang
akan diperoleh maupun biaya yang dikeluarkan. Prosedur untuk memantau manfaat tersebut perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
1 Menyediakan SDM yang memadai sesuai dengan ukuran dan kebutuhan 2 Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap tingkatan
manajemen perusahaan dan menyelenggarakana setiap pelatihan yang dibutuhkan
3 Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi K3 secara efektif 4 Membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran dari para ahli
5 Membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi keterlibatan tenaga kerja secara aktif. Depnaker, 1997
k. Kepemimpinan
Menurut Saleh 2006 untuk menunjang keberhasilan fungsi manajemen dalam organisasi perusahaan dibutuhkan pemimpin sebagai subjek yang dapat
melaksanakan tugas atau fungsi manajemen. Manajemen adalah suatu faktor yang