menunjukkan bahwa sebagian besar responden dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan tentang prosedur kerja.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Hayati 2004 bahwa jumlah pekerja yang memiliki pengetahuan buruk justru lebih besar yakni 67,3
dibanding dengan pekerja yang memiliki pengetahuan baik, yaitu sebanyak 33,7. Penelitian lain yang juga tidak sama dengan hasil penelitian ini, yaitu Riyadi 2005
diperoleh hasil bahwa antara pekerja yang memiliki pengetahuan tinggi dan rendah memiliki jumlah yang seimbang yakni masing-masing 50. Adanya perbedaaan hasil
penelitian yang diperoleh dimungkinkan karena pengambilan sampel dan tempat penelitian yang berbeda, serta instrument penelitian yang berbeda. Karena menurut
Meliono 2007 pengetahuan individu merupakan segala informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang, namun berbeda antara individu yang satu
dengan yang lainnya Berdasarkan wawancara dengan pekerja diperoleh informasi bahwa pada
umumnya mereka merasa sudah memiliki pengetahuan tentang prosedur kerja yang tinggi, karena sebagian besar pekerja sudah cukup lama bekerja di unit kerja tersebut,
sehingga mereka memiliki pengalaman kerja yang cukup. Namun jika pengetahuan yang dimiliki oleh pekerja hanya menjadi hal yang diketahui saja tanpa
mengaplikasikannya secara maksimal maka pengetahuan yang dimiliki hanya sebatas diketahui dan dipahami saja belum sampai pada tahap perilaku kepatuhan.
Dalam ajaran Islam dianjurkan supaya setiap muslim yang memiliki pengetahuan agar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari hilangnya lupa
akan ilmu pengetahuan tersebut Yunus,2003.
3. Gambaran Motivasi Pekerja
Motivasi merupakan salah satu penggerak perilaku kepatuhan dan hubungan antar manusia dalam perusahaan. Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui bahwa
responden yang memiliki motivasi tinggi dengan responden yang memiliki motivasi rendah untuk patuh melaksanakan prosedur kerja memiliki jumlah yang sama yakni
masing-masing 51 responden 50 tabel 5.3. Hasil penelitian ini mendekati dengan penelitian sebelumnya oleh Hayati 2004
yang memperoleh hasil bahwa jumlah pekerja yang memiliki motivasi baik, lebih banyak yakni 53,4 dibanding dengan pekerja yang memiliki motivasi buruk 47,6.
Penelitian lain yang juga mendekati hasilnya, oleh Riyadi 2005 diperoleh hasil bahwa pekerja yang memiliki motivasi tinggi cenderung lebih banyak yakni 52 dan 48
memiliki motivasi rendah. Hasil penelitian yang diperoleh mendekati hasil penelitian- penelitian sebelumnya, hal ini dimungkinkan karena pengambilan sampel dan tempat
penelitian yang berbeda, serta instrument penelitian yang berbeda pula. Perbedaan tingkat motivasi tersebut dimungkinkan karena motivasi digambarkan sebagai segala
sesuatu yang dapat bertindak sebagai pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan, sehingga motivasi setiap individu
berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari masing-masing individu tersebut Saleh,2006
Berdasarkan wawancara dengan perwakilan dari kepala kelompok dan supervisor diperoleh hasil bahwa pada umumnya pekerja sudah memiliki motivasi yang tinggi
dalam bekerja sesuai dengan prosedur kerja. Namun biasanya motivasi pekerja tersebut berubah karena dipengaruhi oleh faktor kesejahteraan yang diberikan dari perusahaan
baik berupa imbalan maupun penghargaan sesuai dengan kinerja mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Saleh 2006 bahwa motivasi ada dua jenis, yaitu motivasi
berdasarkan sikap dan berdasarkan imbalan. Motivasi berdasarkan sikap merupakan proses individu tersebut untuk berpikir dan merasa keyakinan diri mereka,
kepemimpinan mereka terhadap kehidupan positif atau negatif. Sedangkan motivasi berdasarkan imbalan adalah ketika seseorang meraup imbalan dan suatu hadiah yang
keduanya dipadukan akan sangat efektif bagi sebuah organisasi. Dalam hal ini imbalan memiliki keterkaitan dengan motivasi seseorang.
Selain itu faktor pengawasan juga mendorong untuk meningkatkan motivasi pekerja dalam melaksanakan prosedur kerja. Karena dalam hal ini pekerja merasa
diperhatikan dan dipantau secara bekala untuk mendapatkan hasil yang baik. Pandangan Islam mengenai motivasi kerja lebih menekankan bahwa seseorang
diperbolehkan melakukan aktivitas yang baik untuk dirinya, agamanya, dan orang- orang disekitarnya. Syamsuri, 2003.
4. Gambaran Sikap Pekerja
Sikap merupakan salah satu faktor yang dapat berhubungan dengan kepatuhan dalam melaksanakan prosedur kerja. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
jumlah responden yang memiliki sikap positif maupun negatif hampir sama, yakni responden yang memiliki sikap positif sebanyak 49 dan responden memiliki sikap
negatif sedikit lebih besar yakni sebesar 51 tabel 5.4. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Hayati 2004
bahwa jumlah pekerja yang memiliki sikap buruk negatif lebih banyak yaitu 54,4
dibanding dengan pekerja yang memiliki sikap baik positif sebanyak 46,6. Namun berbeda dengan penelitian Riyadi 2005 yang menyatakan bahwa pekerja dengan sikap
baik positif lebih besar yaitu 70 dibandingkan dengan pekerja yang memiliki sikap kurang negatif sebanyak 30.
Adanya kesamaan dan perbedaaan hasil penelitian yang diperoleh dapat dimungkinkan karena pengambilan sampel dan tempat penelitian yang berbeda, serta
cara pengambilan data yang berbeda pula. Menurut Mar’at 1981 sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang terhadap suatu stimulus atau objek
tertentu, yang dapat berbeda pada tiap individu. Berdasarkan wawancara dengan perwakilan dari kepala kelompok dan supervisor,
pada umumnya pekerja memiliki sikap positif mengenai kepatuhan dalam melaksanakan prosedur kerja, namun masih ada pekerja yang memiliki sikap negatif.
Yang mana pekerja masih mengganggap bahwa prosedur kerja dengan memperhatikan keselamatan kerja tersebut merupakan aturan yang menyulitkan dan menghambat
pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Pandangan dalam Islam bahwa manusia dapat memiliki sikap positif terhadap
objek jika melaksanakan suatu hal sesuai dengan objek tersebut, namun jika memiliki sikap yang negatif maka cenderung akan meninggalkan hal yang ada dari objek
tersebut. Sebagai contoh dari sikap positif adalah sikap kerja keras yang wajib ditunjukkan oleh setiap orang khususnya muslim. Yunus,2003.