223
Kimia XI SMA
B. Sol
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat
cair disebut sol. Koloid jenis sol banyak kita temukan dalam kehi-
dupan sehari-hari maupun dalam industri.
Contoh sol: air sungai sol dari lempung dalam air, sol sabun, sol
detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
C. Emulsi
Sistem koloid dari zat cair yang ter- dispersi dalam zat cair lain disebut emulsi.
Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi
dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air MA dan
emulsi air dalam minyak AM. Dalam hal ini, minyak diartikan sebagai semua zat cair
yang tidak bercampur dengan air. •
Contoh emulsi minyak dalam air MA: santan, susu, kosmetik pembersih wajah milk cleanser dan lateks.
• Contoh emulsi air dalam minyak AM: mentega, mayones, minyak bumi,
dan minyak ikan. Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi emulgator. Contoh-
nya adalah sabun yang dapat mengemulsikan minyak ke dalam air. Jika campuran minyak dengan air dikocok, maka akan diperoleh suatu campuran
yang segera memisah jika didiamkan. Akan tetapi, jika sebelum dikocok di- tambahkan sabun atau detergen, maka diperoleh campuran yang stabil yang
kita sebut emulsi. Contoh lainnya adalah kasein dalam susu dan kuning telur dalam mayones.
D. Buih
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih,
misalnya sabun, deterjen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih.
Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya buih sabun pada pe- ngolahan bijih logam, pada alat pemadam kebakaran, dan lain-lain. Adakalanya
buih tidak dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah atau mencegah buih, antara lain eter, isoamil alkohol, dan lain-lain.
Gambar 9.3
Air sungai yang mengandung lumpur merupakan contoh sol. Sumber: www.yahooimage.com
Gambar 9.4
Mayones digunakan untuk campuran makanan salad. Sumber: Nova
No. 928, 11122005.
224
Kimia XI SMA
E. Gel
Koloid yang setengah kaku antara padat dan cair disebut gel. Contoh: agar-agar, lem kanji, selai,
gelatin, gel sabun, dan gel silika. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi
medium dispersinya, sehingga terjadi koloid yang agak padat.
9.4 Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan bahan-bahan kimia berbentuk koloid. Bahan-bahan kimia tersebut dibuat oleh industri. Mengapa harus
koloid? Oleh karena koloid merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara “homogen” dan stabil
pada tingkat makroskopis atau tidak mudah rusak.
A. Industri Kosmetik
Bahan kosmetik, seperti foundation, pembersih wajah, sampo, pelembap badan, deodoran umumnya
berbentuk koloid yaitu emulsi.
B. Industri Tekstil
Pewarna tekstil berbentuk koloid karena mem- punyai daya serap yang tinggi, sehingga dapat
melekat pada tekstil.
C. Industri Farmasi
Banyak obat-obatan yang dikemas dalam bentuk koloid agar stabil atau tidak mudah rusak.
D. Industri Sabun dan Detergen
Sabun dan detergen merupakan emulgator untuk membentuk emulsi antara kotoran minyak dengan
air, sehingga sabun dan detergen dapat member- sihkan kotoran, terutama kotoran dari minyak.
Gambar 9.5
Agar-agar meru- pakan jenis gel. Sumber: Nova
916XVIII, 1892005.
Gambar 9.6
Kosmetik di- kemas dalam bentuk koloid.
Nova, 928XVIII, 11122005
Gambar 9.7
Obat dikemas dalam bentuk koloid. Sumber:
Nova, 915VIII, 1192005.
Gambar 9.8
Detergen merupakan emulgator untuk membentuk
emulsi antara kotoran minyak dengan air. Sumber: Nova, 928
VIII, 11122005.