Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat

163 Kimia XI SMA Sifat penting yang perlu diingat pada titrasi asam lemah oleh basa kuat adalah: a. pH awal lebih tinggi daripada kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat karena asam lemah hanya mengion sebagian. b. Terdapat peningkatan pH yang agak tajam pada awal titrasi. Ion asetat yang dihasilkan dalam reaksi penetralan bertindak sebagai ion senama dan menekan pengionan asam asetat. c. Sebelum titik ekuivalen tercapai, perubahan pH terjadi secara bertahap. Larutan yang digambarkan dalam bagian kurva ini mengandung CH 3 COOH dan CH 3 COO – yang cukup banyak. Larutan ini disebut la- rutan penyangga . d. pH pada titik di mana asam lemah setengah dinetralkan ialah pH = pKa. Pada setengah penetralan, [CH 3 COOH] = [CH 3 COO – ]. e. pH pada titik ekuivalen lebih besar dari 7, yaitu ± 8,9, sebagai akibat hidrolisis oleh CH 3 COO – . f. Setelah titik ekuivalen, kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat identik dengan kurva asam kuat oleh basa kuat. Pada keadaan ini, pH ditentukan oleh konsentrasi OH – bebas. g. Bagian terjal dari kurva titrasi pada titik ekuivalen dalam selang pH yang sempit dari sekitar 7 sampai 10. h. Pemilihan indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat lebih terbatas, yaitu indikator yang mempunyai trayek pH antara 7 sampai 10. Indikator yang dipakai adalah fenolftalein.

3. Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat

Jika 25 mL NH 4 OH 0,1 M basa lemah dititrasi dengan HCl 0,1 M asam kuat, maka besarnya pH semakin turun sedikit demi sedikit, kemudian mengalami penurunan drastis pada pH antara 4 sampai 7. Titik ekuivalen terjadi pada pH kurang 7. Oleh sebab itu, indikator yang paling cocok adalah indikator metil merah. 1. Sebanyak 20 mL asam sulfat tepat habis bereaksi dengan 30 mL larutan KOH 0,1 M. Tentukan molaritas asam sulfat tersebut 2. Sebanyak 150 mL larutan NaOH 0,1 M direaksikan dengan 100 mL larutan H 2 SO 4 0,1 M. a. Tuliskan persamaan reaksi setaranya. b. Tentukan pereaksi pembatasnya. c. Hitunglah pH larutan. 3. Tentukan indikator yang dipakai pada penetralan: a. asam kuat oleh basa kuat b. asam lemah oleh basa lemah c. basa lemah oleh asam kuat Latihan 5.3 164 Kimia XI SMA 4. Untuk menentukan kadar asam cuka perdagangan, diambil 10 mL larutan asam cuka, kemudian diencerkan sampai volume 50 mL. Dari hasil pengenceran diambil 5 mL, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M, ternyata volumenya 20 mL. Jika diketahui massa jenis asam cuka adalah 1,05 g mL –1 , hitunglah kadar asam cuka perdagangan tersebut 5. Kalsium oksida sebanyak 11,2 gram dilarutkan ke dalam air. Larutan ini tepat dinetralkan dengan 25 mL larutan HCl 0,8 M. Tentukan kemurnian kalsium oksida tersebut A r Ca = 40, O = 16, H = 1, dan Cl = 35,5. 6. Sebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan KOH 0,1 M. Hitunglah p H larutan: a. sebelum ditambah KOH b. setelah ditambah KOH sebanyak 5 mL c. setelah ditambah KOH sebanyak 15 mL d. setelah ditambah KOH sebanyak 24 mL e. setelah ditambah KOH sebanyak 25 mL f. setelah ditambah KOH sebanyak 26 mL g. setelah ditambah KOH sebanyak 35 mL h. setelah ditambah KOH sebanyak 50 mL Gambarlah kurva titrasi tersebut 7. Larutan HCl 0,1 M sebanyak 50 mL dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Jika pH saat itu adalah 3, berapa volume larutan NaOH tesebut? 8. Asam klorida yang mempunyai pH = 1 dicampur dengan 50 mL larutan kalsium hidroksida yang mempunyai pH = 13. Ternyata pH campuran menjadi 12 + log 5. Berapa mL asam klorida yang ditambahkan? 9. Hitunglah volume larutan KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan secara sempurna masing-masing larutan berikut. a. 10 mL HCl 0,3 M b. 10 mL H 2 SO 4 0,2 M c. 15 mL H 3 PO 4 0,25 M 10.Uraikan tahap-tahap dasar yang terlibat dalam titrasi asam–basa Mengapa teknik ini dinilai sangat praktis? Bagaimana indikator asam–basa bekerja?

A. Judul

Penentuan Konsentrasi HCl dengan Titrasi

B. Kompetensi Dasar

Peserta didik mampu menentukan konsentrasi larutan asam atau basa untuk meng- hitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit menggunakan titrasi asam– basa. Praktikum 5.1