Bilangan Kuantum Azimuth l
1. Orbital
s Orbital yang paling sederhana untuk dipaparkan adalah orbital 1s. Gambar 1.6 menunjukkan tiga cara pemaparan orbital 1s. Gambar me- nunjukkan bahwa rapatan muatan maksimum adalah pada titik-titik di sekitar dekat inti. Rapatan berkurang secara eksponen dengan bertambahnya jarak dari inti. Pola bercak-bercak gambar secara jelas menunjukkan bahwa rapatan muatan meluas secara simetris ke semua arah dengan jarak antarbercak yang berangsur meningkat. Secara teori peluang, untuk menemui elektron tidak pernah mencapai nol. Oleh karena itu tidak mungkin menggambarkan suatu orbital secara lengkap. Biasanya gambar orbital dibatasi, sehingga mencakup bagian terbesar katakanlah 90 peluang menemukan elektron. Gambar 1.6c adalah orbital 1s dengan kontur 90. Dalam teori atom modern, jari-jari atom didefinisikan sebagai jarak dari inti hingga daerah dengan peluang terbesar menemukan elektron pada orbital terluar. Bentuk dan orientasi orbital 2s diberikan pada gambar. Sama dengan orbital 1s, rapatan muatan terbesar adalah pada titik-titik sekitar inti. Rapatan menurun sampai mencapai nol pada jarak tertentu dari inti. Daerah tanpa peluang menemukan elektron ini disebut simpul. Selanjutnya, rapatan muatan elektron meningkat kembali sampai mencapai maksimum, kemudian secara bertahap menurun mendekati nol pada jarak yang lebih jauh. Peluang terbesar menemukan elektron pada orbital 2s adalah pada awan lapisan kedua. Sedangkan untuk orbital 3s juga mempunyai pola yang mirip dengan orbital 2s, tetapi dengan 2 simpul. Kontur 90 dari orbital 3s ditunjukkan pada gambar 1.6b, di mana peluang untuk menemukan elektron pada orbital 3s adalah pada awan lapisan ketiga.2. Orbital p
Rapatan muatan elektron orbital 2p adalah nol pada inti gambar 1.7, meningkat hingga mencapai maksimum di kedua sisi, kemudian menurun mendekati nol seiring dengan bertambahnya jarak dari inti. Setiap subkulit p l = 1 terdiri dari tiga orbital yang setara sesuai dengan tiga harga m untuk l = 1, yaitu -1, 0, dan +1. Masing-masing diberi nama p x , p y , dan p z a b c Gambar 1.6 Orbital 1s, 2s, 3s Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg. 2000.Parts
» buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Model Atom Bohr Struktur Atom
» Hipotesis Louis de Broglie Teori Mekanika Kuantum
» Bilangan Kuantum Magnetik Bilangan Kuantum
» Orbital Orbital p Bentuk dan Orientasi Orbital
» Larangan Pauli Konfigurasi Elektron
» Unsur-unsur Utama Representatif Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron
» Unsur-unsur Transisi Peralihan Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron
» Kegunaan Sistem Periodik Sistem Periodik Unsur
» Teori VSEPR Bentuk Geometri Molekul
» Teori Domain Elektron Bentuk Geometri Molekul
» Teori Hibridisasi Ikatan Kimia
» Gaya Tarik Antarmolekul Ikatan Kimia
» Gaya Tarik-Menarik Dipol Sesaat – Dipol Terimbas Gaya London
» Gaya Tarik Dipol-dipol Ikatan Kimia
» Ikatan Hidrogen Ikatan Kimia
» Entalpi dan Perubahan Entalpi
» Persamaan Termokimia buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Entalpi Pembentukan Standar Perubahan Entalpi Standar
» Entalpi Penguraian Standar Perubahan Entalpi Standar
» Entalpi Pembakaran Standar Perubahan Entalpi Standar
» Entalpi Pelarutan Entalpi Peleburan
» Kalorimetri Penentuan Perubahan Entalpi
» Berdasarkan Entalpi Hukum Hess
» Berdasarkan Tabel Entalpi Pembentukan
» Kalor Pembakaran Bahan Bakar
» Hubungan antara Molaritas dengan Kadar Larutan
» Konsep Laju Reaksi buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Konsentrasi Luas Permukaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
» Pengaruh Luas Permukaan Teori Tumbukan
» Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
» Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi
» Persamaan Laju Reaksi Persamaan Laju Reaksi
» Reaksi Orde Dua Reaksi Orde Negatif
» Menentukan Persamaan Laju Reaksi
» Katalis Homogen Katalis Heterogen
» Hubungan antara Katalis dengan Energi Pengaktifan
» Kesetimbangan dalam Sistem Homogen Kesetimbangan dalam Sistem Heterogen
» Perubahan Konsentrasi Pergeseran Kesetimbangan
» Perubahan Volume atau Tekanan
» Perubahan suhu Menurut Van’t Hoff:
» Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi Menentukan Harga Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
» Derajat Disosiasi Tetapan Kesetimbangan
» Tetapan Kesetimbangan Parsial Gas
» Hubungan antara Harga Tetapan Kesetimbangan
» Pembuatan Amonia dengan Proses Haber-Bosch
» Arrhenius Kesetimbangan dalam Industri
» Teori Asam dan Basa Menurut Arrhenius
» Menggunakan Beberapa Indikator Konsep pH
» Menghitung pH Larutan Derajat Keasaman pH
» Reaksi Asam dengan Basa Menghasilkan Air dan Garam
» Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat
» Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat
» Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat
» Dasar Teori Alat dan Bahan Cara Kerja
» Data Pengamatan Reaksi Penetralan
» Analisis Data Reaksi Penetralan
» Kompetensi Dasar Reaksi Penetralan
» Dasar Teori Reaksi Penetralan
» Data Pengamatan Analisis Data
» seorang ahli dari Denmark bernama Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry
» Reaksi Penetralan Reaksi Pengendapan
» Reaksi Oksida Reaksi-reaksi dalam Larutan Asam dan Basa
» Larutan Penyangga Asam Larutan Penyangga Basa
» Kegunaan Larutan Penyangga Menghitung pH Larutan Penyangga
» Pengertian Hidrolisis Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
» Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
» Kelarutan Solubility Tetapan Hasil Kali Kelarutan K
» Hubungan Kelarutan s dengan Tetapan Hasil Kali KelarutanK
» Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan
» Hubungan K Penggunaan Konsep K
» Pengertian Sistem Koloid buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Komponen Penyusun Koloid buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Industri Kosmetik Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Industri Tekstil Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Industri Farmasi Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Industri Makanan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Efek Tyndall Sifat-sifat Sistem Koloid
» Gerak Brown Sifat-sifat Sistem Koloid
» Pengolahan Air Bersih Muatan Koloid 1.
» Koloid Pelindung Sifat-sifat Sistem Koloid
» Koloid Liofil dan Koloid Liofob
» Reaksi Redoks Cara Kondensasi
» Dekomposisi Rangkap Cara Kondensasi
» Penggantian Pelarut Cara Kondensasi
» Cara Peptisasi Cara Busur Bredig
» Pembuatan Emulsi Pembuatan Koloid Secara Dispersi
» Pembuatan Es Krim Pembuatan Jeli Selai Jambu Biji, Sirsak, Nanas, dan lain-lain
» Koloid Asosiasi Pembuatan Sistem Koloid
Show more