Hubungan antara Molaritas dengan Kadar Larutan

Kimia XI SMA 81 Tentukan molaritas larutan yang terjadi, jika 50 mL larutan H 2 SO 4 2 M ditambah dengan 150 mL air Jawab: V 1 M 1 = V 2 M 2 50 × 2 = 200 × M 2 M 2 = 0,5 M 1. Hitunglah besarnya molaritas larutan NaOH yang dibuat dengan melarutkan 16 gram NaOH A r Na = 23 dan O = 16 dalam 250 mL air 2. Hitunglah besarnya K 2 Cr 2 O 7 yang harus ditimbang untuk membuat 500 mL larutan K 2 Cr 2 O 7 0,05 M A r K = 39, Cr = 52, dan O = 16 3. Hitunglah volume mL yang diperlukan untuk melarutkan 0,53 gram Na 2 CO 3 untuk membuat larutan Na 2 CO 3 0,01 M A r Na = 23, C = 12, O = 16 4. Hitunglah besarnya molaritas larutan asam nitrat yang mengandung 63 HNO 3 massa jenisnya 1,8 kg L –1 A r H = 1, N = 14, O = 16 5. Berapakah molaritas H 2 SO 4 1 M yang dibutuhkan untuk membuat 250 mL larutan H 2 SO 4 0,1 M? 6. Berapakah volume air yang ditambahkan pada 25 mL larutan HCl 2 M, untuk membuat larutan HCl 0,5 M? 7. Berapakah volume larutan HCl 0,2 M yang dibuat dari 5,88 mL larutan HCl berkadar 36,5 dan massa jenis 1,7 kg L –1 A r H = 1 dan Cl = 35,5 8. Berapa volume air yang harus ditambahkan pada 50 mL larutan HNO 3 2 M untuk membuat larutan HNO 3 0,5 M?

3.2 Konsep Laju Reaksi

Laju reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Satuan jumlah zat bermacam- macam, misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sedangkan satuan waktu digunakan detik, menit, jam, hari, ataupun tahun. Dalam reaksi kimia banyak digunakan zat kimia yang berupa larutan atau berupa gas dalam keadaan tertutup, sehingga dalam laju reaksi digunakan satuan konsentrasi molaritas James E. Brady, 1990. Perhatikan reaksi berikut. Reaktan → Produk C o n t o h 3.3 Latihan 3.1 Kimia XI SMA 82 Pada awal reaksi, reaktan ada dalam keadaan maksimum sedangkan produk ada dalam keadaan minimal. Setelah reaksi berlangsung, maka produk akan mulai terbentuk. Semakin lama produk akan semakin banyak terbentuk, sedangkan reaktan semakin lama semakin ber- kurang. Laju reaksi tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 3.3. Dari gambar 3.3 terlihat bahwa konsentrasi reaktan semakin berkurang, sehingga laju reaksinya adalah berkurangnya konsentrasi R setiap satuan waktu, dirumuskan sebagai: – Ä[ ] v = Ä R t dengan: Δ[R] = perubahan konsentrasi reaktan M Δt = perubahan waktu detik v = laju reaksi M detik –1 Tanda – artinya berkurang. Berdasarkan gambar 3.3 terlihat bahwa produk semakin bertambah, sehingga laju reaksinya adalah bertambahnya konsentrasi P setiap satuan waktu, dirumuskan sebagai: + Ä[ ] v = Ä P t dengan: Δ[P] = perubahan konsentrasi reaktan M Δt = perubahan waktu detik v = laju reaksi M detik –1 Tanda + artinya bertambah. 1. Berdasarkan reaksi: 2 N 2 O 5 g → 4 NO 2 g + O 2 g diketahui bahwa N 2 O 5 berkurang dari 2 molliter menjadi 0,5 molliter dalam waktu 10 detik. Berapakah laju reaksi berkurangnya N 2 O 5 ? Jawab: N O 2 5 v = Ä[ ] Ä − R t = 2 5 Ä[N O ] Ä − t = 2 0,5 10 − = 0,15 Mdetik Gambar 3.3 Grafik laju reaksi perubahan konsentrasi produk dan konsentrasi reaktan. C o n t o h 3.4