Reaksi Penetralan Reaksi Pengendapan

172 Kimia XI SMA 6. Satu mL larutan asam sulfat 0,1 M ditambah air sampai volume larutan menjadi 1 liter. Tentukan pH larutan yang terjadi 7. Berapa mL air murni harus ditambahkan pada 10 mL larutan NaOH 0,1 M agar dihasilkan suatu larutan dengan pH = 11? 8. Sebanyak 100 mL NH 4 OH 0,1 M dicampur dengan 400 mL larutan NH 4 OH 0,2 M lain. Hitung pH larutan campuran K b = 5 × 10 –7 9. Sebanyak 100 mL larutan KOH 0,02 M direaksikan dengan 100 mL larutan H 2 SO 4 0,02 M. Tentukan: a. pH larutan semula b. pH campuran c. sifat larutan hasil pencampuran 10.Berapa mL larutan KOH 0,1 M harus dicampurkan dengan 100 mL larutan HBr 0,1 M agar diperoleh larutan dengan pH = 12 + log 4? 11.Ke dalam 200 mL larutan H 2 SO 4 yang mengandung pH = 2 – log 2 dimasukkan larutan NaOH 0,05 M. pH larutan campuran akan tepat sama dengan 7 pada saat volume larutan campuran menjadi berapa mL? 12.Selesaikan reaksi penggaraman berikut a. Larutan barium hidroksida dengan asam iodida encer. b. Gas sulfur dioksida dengan larutan natrium hidroksida. c. Magnesium oksida padat dengan asam klorida encer. 173 Kimia XI SMA 1. Larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif terhadap logam, sedangkan larutan basa mempunyai rasa sedikit pahit dan bersifat kaustik. 2. Menurut Svante Arrhenius, penyebab sifat asam adalah ion H + , sedangkan penyebab sifat basa adalah ion OH – . 3. Tetapan ionisasi asam K a merupakan ukuran kekuatan asam. Semakin besar K a , maka semakin kuat larutan asam tersebut. 4. Konsentrasi ion H + dalam larutan asam kuat dapat dicari dengan rumus: [H + ] = M × valensi asam 5. Konsentrasi ion OH – dalam larutan basa kuat dapat dicari dengan rumus: [OH – ] = M × valensi basa 6. pH = – log [H + ], pOH = – log [OH – ] 7. Trayek pH indikator adalah batas-batas pH di mana indikator mengalami perubahan warna. 8. Reaksi netralisasi adalah reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air. 9. Menurut Bronsted-Lowry: • asam = donor proton • basa = akseptor proton Rangkuman