Reaksi Asam dengan Basa Menghasilkan Air dan Garam

162 Kimia XI SMA Pada pH ini asam kuat tepat habis bereaksi dengan basa kuat, sehingga larutan yang terbentuk adalah garam air yang bersifat netral.

2. Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat

Penetralan asam lemah oleh basa kuat agak berbeda dengan penetralan asam kuat oleh basa kuat. Contohnya, 25 mL CH 3 COOH 0,1 M dititrasi oleh NaOH 0,1 M. Mula-mula sebagian besar asam lemah dalam larutan berbentuk molekul tak mengion CH 3 COOH, bukan H + dan CH 3 COO – . Dengan basa kuat, proton dialihkan langsung dari molekul CH 3 COOH yang tak mengion ke OH – . Untuk penetralan CH 3 COOH oleh NaOH, persamaan ion bersihnya sebagai berikut James E. Brady, 1990. CH 3 COOHaq + OH – aq ⎯⎯ → H 2 Ol + CH 3 COO – aq Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat dapat ditunjukkan pada gambar 5.8. Gambar 5.7 Titik ekuivalen titrasi asam kuat oleh basa kuat dengan indikator fenolf- talein PP ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi merah muda per- tama dan tidak hilang setelah dikocok. Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change , Martin S. Silberberg, 2000. Volume pada 0,1000 M NaOH, mL 14,0 12,0 10,0 8,0 6,0 4,0 2,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 30,0 25,0 35,0 40,0 45,0 50,0 Titik setara pH = pK a Selang pH, fenolftalein Selang pH, metil merah pH Gambar 5.8 Grafik titrasi asam lemah oleh basa kuat. 163 Kimia XI SMA Sifat penting yang perlu diingat pada titrasi asam lemah oleh basa kuat adalah: a. pH awal lebih tinggi daripada kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat karena asam lemah hanya mengion sebagian. b. Terdapat peningkatan pH yang agak tajam pada awal titrasi. Ion asetat yang dihasilkan dalam reaksi penetralan bertindak sebagai ion senama dan menekan pengionan asam asetat. c. Sebelum titik ekuivalen tercapai, perubahan pH terjadi secara bertahap. Larutan yang digambarkan dalam bagian kurva ini mengandung CH 3 COOH dan CH 3 COO – yang cukup banyak. Larutan ini disebut la- rutan penyangga . d. pH pada titik di mana asam lemah setengah dinetralkan ialah pH = pKa. Pada setengah penetralan, [CH 3 COOH] = [CH 3 COO – ]. e. pH pada titik ekuivalen lebih besar dari 7, yaitu ± 8,9, sebagai akibat hidrolisis oleh CH 3 COO – . f. Setelah titik ekuivalen, kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat identik dengan kurva asam kuat oleh basa kuat. Pada keadaan ini, pH ditentukan oleh konsentrasi OH – bebas. g. Bagian terjal dari kurva titrasi pada titik ekuivalen dalam selang pH yang sempit dari sekitar 7 sampai 10. h. Pemilihan indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat lebih terbatas, yaitu indikator yang mempunyai trayek pH antara 7 sampai 10. Indikator yang dipakai adalah fenolftalein.

3. Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat

Jika 25 mL NH 4 OH 0,1 M basa lemah dititrasi dengan HCl 0,1 M asam kuat, maka besarnya pH semakin turun sedikit demi sedikit, kemudian mengalami penurunan drastis pada pH antara 4 sampai 7. Titik ekuivalen terjadi pada pH kurang 7. Oleh sebab itu, indikator yang paling cocok adalah indikator metil merah. 1. Sebanyak 20 mL asam sulfat tepat habis bereaksi dengan 30 mL larutan KOH 0,1 M. Tentukan molaritas asam sulfat tersebut 2. Sebanyak 150 mL larutan NaOH 0,1 M direaksikan dengan 100 mL larutan H 2 SO 4 0,1 M. a. Tuliskan persamaan reaksi setaranya. b. Tentukan pereaksi pembatasnya. c. Hitunglah pH larutan. 3. Tentukan indikator yang dipakai pada penetralan: a. asam kuat oleh basa kuat b. asam lemah oleh basa lemah c. basa lemah oleh asam kuat Latihan 5.3