Arrhenius Kesetimbangan dalam Industri
5.2 Tetapan Kesetimbangan Air K
w Air murni hampir tidak menghantarkan arus listrik. Hanya alat pengukuran yang sangat peka yang dapat menunjukkan bahwa air murni memiliki daya hantar listrik yang sangat kecil. Artinya, hanya sebagian kecil molekul-molekul air dapat terionisasi menjadi ion H + dan ion OH – . Persamaan ionisasi air dapat ditulis sebagai: H 2 Ol ⎯⎯ → ←⎯ ⎯ H + aq + OH – aq Harga tetapan air adalah: + 2 [H ][OH ] = [H O] – K K [H 2 O] = [H + ] [OH – ] Konsentrasi H 2 O yang terionisasi menjadi H + dan OH – sangat kecil dibanding- kan dengan konsentrasi H 2 O mula-mula, sehingga konsentrasi H 2 O dapat dianggap tetap, maka harga K[H 2 O] juga tetap, yang disebut tetapan kesetimbangan air atau ditulis K w . Jadi, K w = [H + ][OH – ] Pada suhu 25 °C, K w yang didapat dari percobaan adalah 1,0 × 10 –14 . Harga K w ini tergantung pada suhu, tetapi untuk percobaan yang suhunya tidak terlalu menyimpang jauh dari 25 °C, harga K w itu dapat dianggap tetap. Rumus Basa Nama Basa Reaksi Ionisasi Valensi Basa NaOH natrium hidroksida NaOH → Na + + OH – 1 KOH kalium hidroksida KOH → K + + OH – 1 MgOH 2 magnesium hidroksida MgOH 2 → Mg 2+ + 2 OH – 2 CaOH 2 kalsium hidroksida CaOH 2 → Ca 2+ + 2 OH – 2 BaOH 2 barium hidroksida BaOH 2 → Ba 2+ + 2 OH – 2 FeOH 3 besiIII hidroksida FeOH 3 → Fe 3+ + 3 OH – 3 FeOH 2 besiII hidroksida FeOH 2 → Fe 2+ + 2 OH – 2 AlOH 3 aluminium hidroksida AlOH 3 → Al 3+ + 3 OH – 3 SrOH 2 stronsium hidroksida SrOH 2 → Sr 2+ + 2 OH – 2 Sumber: General Chemistry, Principles Structure, James E. Brady, 1990. 151 Kimia XI SMA Harga K w pada berbagai suhu dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut. K w = [H + ][OH – ] = 10 –14 Tabel 5.3 Harga K w pada Berbagai Suhu Oleh karena [H + ][OH – ] = 10 –14 , maka [H + ]= 10 –7 dan [OH – ] = 10 –7 . Artinya, dalam 1 liter air murni terkandung ion H + dan ion OH – masing-masing sebanyak 10 –7 mol. Jika ke dalam air ditambahkan suatu asam, maka [H + ] akan bertambah tetapi hasil perkalian [H + ][OH – ] tetap sama dengan K w . Hal ini dapat terjadi karena kesetimbangan bergeser ke kiri yang menyebabkan pengurangan [OH – ]. Ke- setimbangan juga akan bergeser jika ke dalam air ditambahkan suatu basa. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Dalam larutan berair = [H + ][OH – ] = K w Dalam air murni larutan netral = [H + ] = [OH – ] Dalam larutan asam = [H + ] [OH – ] Dalam larutan basa = [H + ] [OH – ]5.3 Kekuatan Asam dan Basa
Sebagaimana larutan elektrolit yang dibedakan atas elektrolit kuat dan elektrolit lemah, maka larutan asam dan larutan basa yang merupakan larutan elektrolit juga dibedakan atas asam-basa kuat dan asam-basa lemah. Perbedaan kekuatan larutan asam-basa ini dipengaruhi oleh banyak sedikitnya ion-ion pembawa sifat asam dan ion-ion pembawa sifat basa yang dihasilkan saat terionisasi.A. Kekuatan Asam
Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion H + yang dihasilkan oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H + yang dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut. Suhu °C K w 0,114 × 10 –14 10 0,295 × 10 –14 20 0,676 × 10 –14 25 1,00 × 10 –14 60 9,55 × 10 –14 100 55,0 × 10 –14 C a t a t a nParts
» buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Model Atom Bohr Struktur Atom
» Hipotesis Louis de Broglie Teori Mekanika Kuantum
» Bilangan Kuantum Magnetik Bilangan Kuantum
» Orbital Orbital p Bentuk dan Orientasi Orbital
» Larangan Pauli Konfigurasi Elektron
» Unsur-unsur Utama Representatif Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron
» Unsur-unsur Transisi Peralihan Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron
» Kegunaan Sistem Periodik Sistem Periodik Unsur
» Teori VSEPR Bentuk Geometri Molekul
» Teori Domain Elektron Bentuk Geometri Molekul
» Teori Hibridisasi Ikatan Kimia
» Gaya Tarik Antarmolekul Ikatan Kimia
» Gaya Tarik-Menarik Dipol Sesaat – Dipol Terimbas Gaya London
» Gaya Tarik Dipol-dipol Ikatan Kimia
» Ikatan Hidrogen Ikatan Kimia
» Entalpi dan Perubahan Entalpi
» Persamaan Termokimia buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Entalpi Pembentukan Standar Perubahan Entalpi Standar
» Entalpi Penguraian Standar Perubahan Entalpi Standar
» Entalpi Pembakaran Standar Perubahan Entalpi Standar
» Entalpi Pelarutan Entalpi Peleburan
» Kalorimetri Penentuan Perubahan Entalpi
» Berdasarkan Entalpi Hukum Hess
» Berdasarkan Tabel Entalpi Pembentukan
» Kalor Pembakaran Bahan Bakar
» Hubungan antara Molaritas dengan Kadar Larutan
» Konsep Laju Reaksi buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Konsentrasi Luas Permukaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
» Pengaruh Luas Permukaan Teori Tumbukan
» Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
» Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi
» Persamaan Laju Reaksi Persamaan Laju Reaksi
» Reaksi Orde Dua Reaksi Orde Negatif
» Menentukan Persamaan Laju Reaksi
» Katalis Homogen Katalis Heterogen
» Hubungan antara Katalis dengan Energi Pengaktifan
» Kesetimbangan dalam Sistem Homogen Kesetimbangan dalam Sistem Heterogen
» Perubahan Konsentrasi Pergeseran Kesetimbangan
» Perubahan Volume atau Tekanan
» Perubahan suhu Menurut Van’t Hoff:
» Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi Menentukan Harga Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
» Derajat Disosiasi Tetapan Kesetimbangan
» Tetapan Kesetimbangan Parsial Gas
» Hubungan antara Harga Tetapan Kesetimbangan
» Pembuatan Amonia dengan Proses Haber-Bosch
» Arrhenius Kesetimbangan dalam Industri
» Teori Asam dan Basa Menurut Arrhenius
» Menggunakan Beberapa Indikator Konsep pH
» Menghitung pH Larutan Derajat Keasaman pH
» Reaksi Asam dengan Basa Menghasilkan Air dan Garam
» Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat
» Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat
» Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat
» Dasar Teori Alat dan Bahan Cara Kerja
» Data Pengamatan Reaksi Penetralan
» Analisis Data Reaksi Penetralan
» Kompetensi Dasar Reaksi Penetralan
» Dasar Teori Reaksi Penetralan
» Data Pengamatan Analisis Data
» seorang ahli dari Denmark bernama Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry
» Reaksi Penetralan Reaksi Pengendapan
» Reaksi Oksida Reaksi-reaksi dalam Larutan Asam dan Basa
» Larutan Penyangga Asam Larutan Penyangga Basa
» Kegunaan Larutan Penyangga Menghitung pH Larutan Penyangga
» Pengertian Hidrolisis Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
» Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
» Kelarutan Solubility Tetapan Hasil Kali Kelarutan K
» Hubungan Kelarutan s dengan Tetapan Hasil Kali KelarutanK
» Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan
» Hubungan K Penggunaan Konsep K
» Pengertian Sistem Koloid buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Komponen Penyusun Koloid buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Industri Kosmetik Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Industri Tekstil Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Industri Farmasi Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Industri Makanan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Efek Tyndall Sifat-sifat Sistem Koloid
» Gerak Brown Sifat-sifat Sistem Koloid
» Pengolahan Air Bersih Muatan Koloid 1.
» Koloid Pelindung Sifat-sifat Sistem Koloid
» Koloid Liofil dan Koloid Liofob
» Reaksi Redoks Cara Kondensasi
» Dekomposisi Rangkap Cara Kondensasi
» Penggantian Pelarut Cara Kondensasi
» Cara Peptisasi Cara Busur Bredig
» Pembuatan Emulsi Pembuatan Koloid Secara Dispersi
» Pembuatan Es Krim Pembuatan Jeli Selai Jambu Biji, Sirsak, Nanas, dan lain-lain
» Koloid Asosiasi Pembuatan Sistem Koloid
Show more