Asam Kuat Asam Lemah
B. Kekuatan Basa
Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion OH – yang dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH - yang dihasilkan, larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.1. Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi ber- kesudahan. Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut. M OH x aq ⎯⎯ → M x + aq + x OH – aq [OH – ] = x · [MOH x ] atau [OH – ] = valensi basa · M dengan: x = valensi basa M = konsentrasi basa2. Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut. M OHaq ⎯⎯ → ←⎯ ⎯ M + aq + OH – aq K b = + [M ][OH ] [MOH] – Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong ke kanan, akibatnya K b bertambah besar. Oleh karena itu, harga K b merupakan ukuran kekuatan basa, makin besar K b makin kuat basa. 155 Kimia XI SMA Berdasarkan persamaan di atas, karena pada basa lemah [M + ] = [OH – ], maka persamaan di atas dapat diubah menjadi: K b = [ ] 2 [OH ] MOH − [OH – ] 2 = K b · [MOH] ⋅ [OH ] = [MOH] b K dengan K b = tetapan ionisasi basa Konsentrasi ion OH – basa lemah juga dapat dihitung jika derajat ionisa- sinya α diketahui. [OH – ] = [ MOH] · α αα α α Tentukan konsentrasi ion OH – masing-masing larutan berikut. a. CaOH 2 0,02 M c. AlOH 3 0,1 M jika K b = 2,5 × 10 –6 b. KOH 0,004 M d. NH 4 OH 0,01 M jika terion sebanyak 5 Jawab: Petunjuk: CaOH 2 dan KOH merupakan basa kuat, sedangkan AlOH 3 dan NH 3 termasuk basa lemah. a. CaOH 2 ⎯⎯ → Ca 2+ + 2 OH – [OH – ] = x · [MOH] = 2 · 0,02 = 0,04 M b. KOH ⎯⎯ → K + + OH – [OH – ] = x · [MOH] = 1 · 0,004 = 0,004 M c. AlOH 3 ⎯⎯ → ←⎯ ⎯ Al 3+ + 3 OH – [OH ] [MOH] = ⋅ b K – 6 [OH ] 2,5 10 0,1 − − = × ⋅ 4 [OH ] 5 10 − − = × M d. NH 4 OH ⎯⎯ → ←⎯ ⎯ NH 4 + + OH – [OH – ] = [MOH] · α = 0,01 · 0,05 = 0,0005 M C o n t o h 5.2 156 Kimia XI SMA 1. Hitunglah konsentrasi H + dalam larutan asam berikut. a. H 2 SO 4 0,005 M b. H 2 C 2 O 4 0,004 M K a = 10 –5 c. HCN 0,1 M α = 10 2. Hitunglah konsentrasi OH – dalam larutan basa berikut: a. BaOH 2 0,006 M b. NH 4 OH 0,1 M K b = 10 –5 c. AlOH 3 0,01 M α = 20 Carilah dalam literatur kimia tentang bagaimana rumus untuk mencari konsentrasi ion H + dalam senyawa asam poliprotik5.4 Derajat Keasaman pH
A. Konsep pH
Dari uraian tetapan kesetimbangan air dapat disimpulkan bahwa besarnya [H + ] dalam suatu larutan merupakan salah satu ukuran untuk menentukan tingkat keasaman suatu larutan. Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan, pada tahun 1910, seorang ahli dari Denmark, Soren Lautiz Sorensen memperkenalkan suatu bilangan yang sederhana. Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H + . Bilangan ini kita kenal dengan skala pH. Harga pH berkisar antara 1 – 14 dan ditulis: pH = – log [H + ] Analog dengan di atas, maka: pOH = – log [OH – ] Sedangkan hubungan antara pH dan pOH adalah: K w = [H + ] [OH – ] – log K w = –log [H + ] + –log [OH – ] pK w = pH + pOH Pada suhu 25 ºC, pK w = pH + pOH = 14. Latihan 5.1 Tugas KelompokParts
» buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Model Atom Bohr Struktur Atom
» Hipotesis Louis de Broglie Teori Mekanika Kuantum
» Bilangan Kuantum Magnetik Bilangan Kuantum
» Orbital Orbital p Bentuk dan Orientasi Orbital
» Larangan Pauli Konfigurasi Elektron
» Unsur-unsur Utama Representatif Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron
» Unsur-unsur Transisi Peralihan Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron
» Kegunaan Sistem Periodik Sistem Periodik Unsur
» Teori VSEPR Bentuk Geometri Molekul
» Teori Domain Elektron Bentuk Geometri Molekul
» Teori Hibridisasi Ikatan Kimia
» Gaya Tarik Antarmolekul Ikatan Kimia
» Gaya Tarik-Menarik Dipol Sesaat – Dipol Terimbas Gaya London
» Gaya Tarik Dipol-dipol Ikatan Kimia
» Ikatan Hidrogen Ikatan Kimia
» Entalpi dan Perubahan Entalpi
» Persamaan Termokimia buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Entalpi Pembentukan Standar Perubahan Entalpi Standar
» Entalpi Penguraian Standar Perubahan Entalpi Standar
» Entalpi Pembakaran Standar Perubahan Entalpi Standar
» Entalpi Pelarutan Entalpi Peleburan
» Kalorimetri Penentuan Perubahan Entalpi
» Berdasarkan Entalpi Hukum Hess
» Berdasarkan Tabel Entalpi Pembentukan
» Kalor Pembakaran Bahan Bakar
» Hubungan antara Molaritas dengan Kadar Larutan
» Konsep Laju Reaksi buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Konsentrasi Luas Permukaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
» Pengaruh Luas Permukaan Teori Tumbukan
» Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
» Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi
» Persamaan Laju Reaksi Persamaan Laju Reaksi
» Reaksi Orde Dua Reaksi Orde Negatif
» Menentukan Persamaan Laju Reaksi
» Katalis Homogen Katalis Heterogen
» Hubungan antara Katalis dengan Energi Pengaktifan
» Kesetimbangan dalam Sistem Homogen Kesetimbangan dalam Sistem Heterogen
» Perubahan Konsentrasi Pergeseran Kesetimbangan
» Perubahan Volume atau Tekanan
» Perubahan suhu Menurut Van’t Hoff:
» Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi Menentukan Harga Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
» Derajat Disosiasi Tetapan Kesetimbangan
» Tetapan Kesetimbangan Parsial Gas
» Hubungan antara Harga Tetapan Kesetimbangan
» Pembuatan Amonia dengan Proses Haber-Bosch
» Arrhenius Kesetimbangan dalam Industri
» Teori Asam dan Basa Menurut Arrhenius
» Menggunakan Beberapa Indikator Konsep pH
» Menghitung pH Larutan Derajat Keasaman pH
» Reaksi Asam dengan Basa Menghasilkan Air dan Garam
» Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat
» Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat
» Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat
» Dasar Teori Alat dan Bahan Cara Kerja
» Data Pengamatan Reaksi Penetralan
» Analisis Data Reaksi Penetralan
» Kompetensi Dasar Reaksi Penetralan
» Dasar Teori Reaksi Penetralan
» Data Pengamatan Analisis Data
» seorang ahli dari Denmark bernama Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry
» Reaksi Penetralan Reaksi Pengendapan
» Reaksi Oksida Reaksi-reaksi dalam Larutan Asam dan Basa
» Larutan Penyangga Asam Larutan Penyangga Basa
» Kegunaan Larutan Penyangga Menghitung pH Larutan Penyangga
» Pengertian Hidrolisis Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
» Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
» Kelarutan Solubility Tetapan Hasil Kali Kelarutan K
» Hubungan Kelarutan s dengan Tetapan Hasil Kali KelarutanK
» Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan
» Hubungan K Penggunaan Konsep K
» Pengertian Sistem Koloid buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Komponen Penyusun Koloid buku kimia kelas 11 versi budi utami
» Industri Kosmetik Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Industri Tekstil Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Industri Farmasi Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Industri Makanan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
» Efek Tyndall Sifat-sifat Sistem Koloid
» Gerak Brown Sifat-sifat Sistem Koloid
» Pengolahan Air Bersih Muatan Koloid 1.
» Koloid Pelindung Sifat-sifat Sistem Koloid
» Koloid Liofil dan Koloid Liofob
» Reaksi Redoks Cara Kondensasi
» Dekomposisi Rangkap Cara Kondensasi
» Penggantian Pelarut Cara Kondensasi
» Cara Peptisasi Cara Busur Bredig
» Pembuatan Emulsi Pembuatan Koloid Secara Dispersi
» Pembuatan Es Krim Pembuatan Jeli Selai Jambu Biji, Sirsak, Nanas, dan lain-lain
» Koloid Asosiasi Pembuatan Sistem Koloid
Show more