58 kesehatan sebagian besar dilakukan oleh PNS, TNI, pegawai swasta,
wiraswasta, buruh, pelajar, ibu rumah tangga, tidak bekerja dan lain-lain. Pada tahun 1998, besarnya bangkitan lalu-lintas trip-generation yang ditimbulkan per
pelaku perjalanan dengan kendaraan bermotor per hari mencapai 3254 trip pada hari libur dan Minggu, sedangkan hari kerja dan sekolah Hari Senin sampai
Jumat mencapai 3644 trip per hari dengan rasio sebaran lalu-lintas trip- distribution sangat tinggi pada jam 7.00 sampai 8.00 yaitu sekitar 15.09
Mansyur, 1998. Kondisi tersebut merupakan dampak langsung pembangunan kota dengan
pendistribusian aktivitas kota pada kawasan transisi dan tepi kota disamping perubahan fungsi ruang atau penggunaan lahan yang cenderung berfungsi
campuran menjadi rumah toko Ruko dan rumah kantor Rukan di sepanjang jalan utama Kota Makassar. Perkembangan kota tersebut perlu dipantau dan
dievaluasi agar tidak tumbuh dan berkembang secara fisik dan ekonomi secara sporadis dan tidak terkontrol, karena akan berdampak pula pada kondisi sosial
dan lingkungan pada saat ini dan masa yang akan datang termasuk keamanan dan kenyamanan dalam pergerakan penduduknya.
4.1.2. Kepadatan Penduduk
Penduduk Kota Makassar tahun 2005 tercatat sebanyak 1193434 jiwa yang terdiri dari 582572 laki-laki dan 610862 perempuan yang sebelumnya berjumlah
1179023 jiwa pada tahun 2004 atau dengan laju pertumbuhan 1.22 persen. Sedangkan komposisi penduduk menurut jenis kelamin ditunjukkan dengan rasio
jenis kelamin rasio sekitar 95.37 persen atau pada setiap 100 penduduk wanita terdapat 95 penduduk laki-laki BPS, 2006. Penduduk Kota Makassar yang
tersebar di empat belas kecamatan masih terkonsentrasi di Kecamatan Tamalate, yaitu sebanyak 144458 atau sekitar 12.10 persen dari total penduduk,
Rappocini sebanyak 136725 jiwa 11.46, Panakkukang sebanyak 129967 jiwa 10.89, dan terendah adalah Ujungpandang sebanyak 27921 jiwa 2.34.
Kepadatan penduduk tertinggi BPS, 2006 adalah Kecamatan Makassar sebesar 31898 jiwa per km persegi, Mariso 28013 jiwa per km
2
, dan Bontoala 25139 jiwa per km
2
dan kepadatan sedang adalah Kecamatan Ujung Tanah 7711 jiwa per km
2
dan Panakkukang 7623 jiwa per km
2
, sedangkan yang terendah kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Biringkanaya sekitar 2485
jiwa per km persegi, Tamalanrea 2666 jiwa per km
2
, dan Manggala 3833 jiwa
59 per km
2
. Oleh karena itu, kecamatan dengan kepadatan penduduk yang rendah
masih memungkinkan untuk dikembangkan sebagai kawasan terbangun, terutama di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, dan Manggala.
Penyebaran penduduk dan kegiatan yang beragam pada wilayah kecamatan menyebabkan pola keruangan spatial pattern Kota Makassar
dikelompokkan menjadi 3 kawasanzona Pemerintah Kota Makassar, 2005b yaitu: Pusat inti kota mencakup Kecamatan Ujungpandang, Wajo, Makassar,
Mariso, Ujung Tanah, Mamajang dan Bontoala; Transisi antara pusat dengan pinggiran kota yaitu Kecamatan Panakkukang, Rappocini, Tallo dan Tamalate;
dan Pinngiran tepi kota yaitu Kecamatan Tamalanrea, Biringkanaya, dan Manggala.
Perkembangan jumlah, penyebaran, dan laju penduduk Kota Makassar di 14 kecamatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir pada periode 2000-2005
dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Makassar 2000-2005
No. Kecamatan
Penduduk jiwa Laju Pertumbuhan
2000 2004
2005 2000-2004 2004-2005
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
12. 13.
14. Mariso
Mamajang Tamalate
Rappocini Makassar
Ujungpandang Wajo
Bontoala Ujung Tanah
Tallo Panakkukang
Manggala Biringkanaya
Tamalanrea 51003
58850 128329
125498 80127
27765 34114
56875 44005
115527 123820
77122 95320
81614 52278
56493 143987
136128 79149
27165 32091
54063 45491
127648 129240
92411 118633
84247 52803
58875 144458
136725 80383
27921 34137
56991 45801
128141 129967
92524 119818
84890 0.62
-1.02 2.92
2.05 -0.31
-0.54 -1.52
-1.26
0.81 2.53
1.08 4.63
5.52 0.80
1.00 4.22
0.33 0.44
1.56 2.78
6.38 5.42
0.68 0.39
0.56 0.12
1.00 0.76
KOTA MAKASSAR 1100019
1179023 1193434
1.75 1.22
Sumber: BPS Kota Makassar 2006 Ket. : 2000 Hasil Sensus Penduduk 2000, Juni 2000
2004 Hasil estimasi BPS Kota Makassar, Desember 2004 2005 Hasil Susenas BPS Kota Makassar, Juni 2005
Penduduk masih bergabung dengan kecamatan induk
Jumlah rumah tangga dan rata-rata anggota rumah tangga dengan tinjauan di 14 kecamatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir 2000-2005 dapat dilihat
pada Tabel 7.
60 Tabel 7.Jumlah Rumah Tangga dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga
Berdasarkan Kecamatan di Kota Makassar 2000-2005
No. Kecamatan
Rumah Tangga Rata-rata Rumah Tangga
2000 2004
2005 2000
2004 2005
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
12. 13.
14. Mariso
Mamajang Tamalate
Rappocini Makassar
Ujung Pandang Wajo
Bontoala Ujung Tanah
Tallo Panakkukang
Manggala Biringkanaya
Tamalanrea 10905
13543 31693
28453 17435
5801 7193
11804 8743
25526 30112
17382 24563
26697 10211
11390 32650
26797 16387
5499 6256
10181 9265
24883 28404
19133 26246
22647 13022
15914 32522
28062 15568
6796 10966
13759 10949
35237 26548
24277 35303
22117 4.72
4.41 4.13
4.52 4.62
4.70 4.84
4.86 5.08
4.57 4.15
4.46 3.91
3.10 5.12
4.96 4.41
5.08 4.83
4.94 5.13
5.31 4.91
5.13 4.55
4.83 4.52
3.72 4.05
3.70 4.44
4.87 5.16
4.11 3.11
4.14
4.18 3.64
4.90 3.81
3.39 3.84
KOTA MAKASSAR 259850
249949 291040
4.28 4.72
4.10
Sumber: BPS Kota Makassar 2006
4.1.3. Penggunaan Lahan