Tinjauan Studi-studi Terkait Terdahulu

26

2.3.4. Sistem Lingkungan Angkutan Umum Penumpang

Sistem angkutan umum penumpang sebagai sistem ekonomi penduduk kota juga berdampak pada eksternalitas negatif terhadap penduduk dan lingkungan, yaitu: kemacetan lalulintas dimana fungsi utilitas waktu dan tempat berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan kelelahan penglaju dan biaya perjalanan; polusi udara meningkat karena emisi CO X , HC dan NO X , dan SO X yang semakin nyata mengakibatkan gangguan kesehatan penduduk kota; tingkat kecelakaan; dan pemborosan energi Anwar et al., 1996. Emisi kendaraan akan berdampak pada skala lokal berupa kemacetan, kebisingan, dan polusi; pada skala regional akan berpengaruh pada hujan asam, sensitivitas ekosistem, tanah, dan batuan; dan pada skala global berpengaruh pada perubahan cuaca dan efek gas rumah kaca green house effect. Selain itu, tingkat emisi juga dipengaruhi oleh karakteristik bahan bakar dan jenis mesin kendaraan, iklim, topografi, dan kepadatan populasi suatu kota Sterner, 2003. Perhitungan kualitas udara yang disebabkan oleh polusi dan kebisingan kendaraan dapat diperkirakan dengan mendeskripsikan kawasan padat kendaraan dan terjadi kemacetan maupun tundaan Santosa, 2005. Untuk maksud tersebut, maka angkutan umum penumpang non-bus seyogyanya mempertimbangkan dampak negatif dari kemacetan dan umur kendaraan yang berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan.

2.4. Tinjauan Studi-studi Terkait Terdahulu

Beberapa studi transportasi sebelumnya telah berupaya menilai restrukturisasi industri kota berkelanjutan di era globalisasi perencanaan kota berkelanjutan dan struktur keruangan, disamping studi yang merancang model fungsional kemampuan lahan dalam kaitannya dengan pembangunan jalan dan kegiatan lain di sepanjang koridor jalan Park, 1997; Purwaamijaya, 2005. Selain itu, terdapat studi yang menggunakan parameter kualitas udara dari kendaraan bermotor serta implikasinya pada perumusan kebijakan penataan ruang kota dan studi yang memberikan alternatif kendaraan bebas polusi bagi negara berkembang yang cenderung sumberdayanya menipis dalam mengatasi persoalan lingkungan Bernard dan Collins, 2001; Santosa, 2005. Sebelumnya terdapat studi yang mengaitkan antara penilaian ekonomi dengan tingkat polusi udara dan pencegahannya dalam konteks ruang dan waktu Berck et al., 1999. 27 Studi lainnya mencoba mengaitkan antara pembangunan berkelanjutan dan transportasi berkelanjutan dalam perspektif ekonomi, kualitas lingkungan, dan keadilan atau kesetaraan Deakin, 2001. Sebelumnya Mohan dan Tiweeri 1999 telah melakukan studi yang mengaitkan antara isu lingkungan, angkutan umum, dan keamanan angkutan tidak bermotor dalam suatu sistem transportasi yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian lain yang telah dilakukan dan lebih mengandalkan penggunaan teknik analisis Proses Hierarki Analitik AHP dalam merumuskan strategi prioritas proyek dan alternatifnya oleh Chavarria 2002 dan Tamin 2005 menguraikan Transportation Demand Management bagi angkutan umum. Miyamoto et al. 1996 menggunakan Decision Support System DSS dalam menentukan pendekatan terintegrasi antara penggunaan lahan, transportasi, dan lingkungan. Beberapa keterbatasan penelitian dan studi terkait di atas secara umum adalah: § kajian masih bersifat parsial yaitu masing-masing pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan; § belum sepenuhnya menggunakan pendekatan sistem atau belum bersifat holistik, sibernetik, dan efektif; § lokasi penelitian dan studi sebagian besar dilakukan di kota-kota besar dan negara maju dan negara berkembang; § sistem transportasi angkutan umum dilakukan pada kondisi kuantitas dan keadaan kualitas yang sudah mapan di kota besar negara maju; § sistem pengelolaan transportasi belum dikaji secara detail dan lebih fokus pada sisi sediaan suplay side dibandingkan sisi permintaan demand side; § belum mempertimbangkan aspek karakteristik penduduk, tata nilai, dan lainnya, sehingga inovasi dan alternatif temuan masih bersifat high cost economy atau kurang realistis untuk kota-kota di Indonesia; dan § kebijakan yang dirumuskan masih terfokus pada pengembangan infrastruktur jalan dan mengandalkan dana dari pemerintah dibanding sisi pengelolaan. Beberapa studi transportasi dan lingkungan antara tahun 1996 sampai tahun 2005 di atas berdasarkan keterkaitan penelitian, keluaran dan manfaat yang menjadi dasar studi atau penelitian lanjutan dengan tinjauan analisis, lokasi, dan variabel instrumen dapat dilihat pada Tabel 2. 28 Tabel 2. Penelitian dan Studi Terdahulu yang Berhubungan dengan Penelitian Transportasi Berkelanjutan PenelitianStudi Analisis - lokasi Peneliti Penulis thn Variabel Instrumen Keluaran Manfaat Keterkaitan Penelitian Kemampuan lahan dan jalan Sistem Informasi Ge- ografis di Jl.Soekar- no-Hatta Bandung Iskandar Muda Purwaamijaya 2005 1. klasifikasi, penilai- an, dan pembobot- an pembatas 2. lebar interval kelas jalan Kemampuan lahan berdasar- kan interval Lokasi dan luas kelas kemampuan lahan per kecamatan Dominasi aspek fisik dibanding aspek sosial dan nilai serta harga lahan Model pencemar udara kendaraan ber- motor Metode Volume Tak Terhingga di Bogor Imam Santosa 2005 1. baku mutu udara ambien 2. Indeks standar pencemar udara 3. penyebaran pencemar udara Kondisi lapang- an di bawah baku mutu udara ambien Input kebija- kan tata ru- ang dan transportasi dari pola pen- cemaran udara Lokasi sampel difokuskan di pusat kota se- hingga kajian interaksi ruang belum menyelu- ruh Transportation Demand Management angkutan umum Pendekatan Perma- salahan Transportasi di Bandung Ofyar Z. Tamin 2005 1. peningkatan kapa- sitas prasarana 2. optimasi kapasitas prasarana 3. rekayasa dan ma- najemen lalulintas Sistem angkut- an umum trans - portasi perkota- an terpadu Arah pende- katan baru peramalan dan pence- gahan MKT Kajian fokus pada angkutan umum penum- pang termasuk bus dibanding non bus Proses Hierarki Anali- tik pengelolaan trans - portasi Metode AHP di Champaign, Illinois Susan Chavarria 2002 1. lingkungan yang bersahabat 2. aksesibilitas 3. penurunan jumlah kendaraan 4. efektifitas biaya untuk kota 5. sentralisasi barang dan jasa Pengurangan kemacetan lalulintas dan emisi Pengelolaan parkir dan perbaikan pelayanan transit Kajian terpadu dengan metode tunggal AHP Solusi kendaraan alternatif Pendekatan Masalah dan Kebijakan di Amerika Serikat Martin J. Bernard III dan Nancy E. Collins 2001 1. demografi 2. infrastruktur trans - portasi 3. transportasi alter- natif 4. peran teknologi dan telekomuni- kasi 5. akses barang dan jasa 6. kepentingan daur ulang kehidupan Penggunaan kendaraan kecil elektrik Mengurangi dampak ke- cenderungan negatif dan menuju sis - tem transpor- tasi berkelan- jutan Keterpaduan berbagai aspek, tetapi pilihan solusi alternatif kendaraan high economy Pembangunan dan transportasi berkelan- jutan Pendekatan Forum Diskusi dan Analisis Issue di California Elizabeth Deakin 2001 1. kualitas lingkung- an 2. keadilan sosial 3. vitalitas ekonomi 4. ancaman peruba- han iklim Strategi keber- lanjutan peren- canaan peng- gunaan lahan dan transportasi Meningkat- kan peran kepemimpin- an dalam pe- rencanaan Keterpaduan pada perenca- naan dan bersi- fat umum Tata ruang dan nilai ekonomis polusi Model Weltzman’s dan Mendelsohn’s di Amerika Serikat Peter Berck, Glo- ria E. Helfand, dan Hong Jin Kim 1999 1. jumlah wilayah perdagangan yang berdekatan bersebelahan 2. wilayah perda- gangan optimal Kajian trade-off antara perdaga- ngan lokal dan jarak jauh Kebijakan ijin alokasi yang signifikan de- ngan efisiensi perdagangan Interaksi wila- yah berbasis kegiatan jasa perdagangan service Isu lingkungan, ang- kutan umum, dan ke- amanan Kondisi Jalan dan Lingkungan di Delhi Dinesh Mohan dan Geetam Tiweeri 1999 1. kecepatan kenda- raan 2. tingkat polusi 3. rasio kecelakaan 4. tingkat kesehatan Transportasi publik, keaman- an dan ling- kungan Pengurangan polusi dan kontrol ting- kat kecelaka- an Penataan fokus pada efek dan dampak angku- tan umum Restrukturisasi indus - tri kota berkelanjutan di era globalisasi Struktur Kota multi- core di Seoul Sam Ock Park 1997 1. lingkungan 2. aktivitas industri 3. transformasi struk- tural dan restruktu- risasi industri 4. perubahan struktur dan restrukturisasi keruangan Kerangka konseptual keterkaitan antara industri, struktur, ruang, dan lingkungan Pengembang an lokasi industri berbasis tata ruang kota berkelanjutan Fokus kajian pada industri dan lingkungan dalam konteks keruangan Decision Support Sys- tem integrasi penggu- naan lahan, transpor- tasi, dan lingkungan Random Uti lity Rent Bidding Analysis RURBAN Model di Bangkok Kazuaki Miya- moto, Rungsun Udomsri, Sathin- dra Sathyapra- sad, dan Fuhu Ren 1996 1. perilaku lokasi 2. pilihan transpor 3. dampak lingkung- an Pendekatan baru keterpadu- an perencanaan penggunaan la- han, transpor, dan lingkungan Fleksibilitas aplikasi untuk negara ber- kembang Dominasi aspek ekonomi dan lingkungan di- banding sosial dan kelemba- gaan

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Konsep Dasar Penelitian

Penelitian model pengelolaan transportasi angkutan umum penumpang non-bus berkelanjutan menggunakan pendekatan sistem untuk keterpaduan berbagai konsep transportasi, tata ruang, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sistem transportasi merupakan suatu mekanisme operasional sedangkan sistem tata ruang merupakan suatu prosedur atau tata cara yang diharapkan dapat bersinergi, baik dalam aspek sosial dan ekonomi, maupun aspek lingkungan. Pendekatan ini dipilih, karena sistem transportasi sebagai basis penelitian mempunyai karakteristik: 1 kompleks, 2 dinamis, dan 3 probabilistik. Permasalahan transportasi perkotaan pada umumnya dan angkutan umum penumpang non-bus berkelanjutan pada khususnya sangat kompleks dan saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu, konsep penanganannya harus dilakukan dengan pendekatan sistem system approach yang berorientasi pada tujuan, secara utuh, menyeluruh, dan efektif. Konsep dasar penelitian model pengelolaan transportasi angkutan umum penumpang non-bus berkelanjutan terbangun dari metodologi ilmu sistem yang erat kaitannya dengan prinsip dasar manajemen dan merupakan aktivitas yang mentransformasikan sumberdaya input menjadi hasil yang dikehendaki output secara sistematis dan terorganisir. Tujuan pemodelan untuk mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi rancangan dalam bentuk rumusan atau rekomendasi keputusan yang berimplikasi pada perencanaan, manajemen, dan operasional. Metode penyelesaian masalah dengan pendekatan sistem terdiri dari tahap-tahap: analisis kebutuhan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem, pemodelan sistem, verifikasi, validasi, implementasi, dan rekomendasi. Proses tersebut merupakan rangkaian yang menggunakan berbagai teknik sistem yang sangat mendasar seperti: 1 model matematik, 2 analisis fungsi terhadap model matematik yang digunakan, 3 teori kontrol, 4 teori estimasi, dan 5 teori keputusan. Kerangka pendekatan sistem dan konsep dasar dalam penelitian ini merupakan rangkaian: 1 analisis kebutuhan sistem transportasi angkutan umum penumpang yaitu: pengguna user, pemerintah regulator, dan swasta operator;

Dokumen yang terkait

Evaluasi Karakteristik Operasional Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) (Studi Kasus : PO.DATRA dan CV.PAS Trayek Medan-Sidikalang)

4 34 149

Model Pengelolaan Transportasi Angkutan Umum Penumpang Non Bus Berkelanjutan Kota Makassar

1 56 206

KAJIAN VARIABEL LAYANAN ANGKUTAN UMUM BUS KOTA MENURUT PERSEPSI PENUMPANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE (Studi Kasus Angkutan Umum Bus Kota di Surakarta)

0 3 139

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PERSEPSI PENUMPANG ( STUDI KASUS ANGKUTAN UMUM BUS JURUSAN SURAKARTA – YOGYAKARTA)

0 3 2

EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAPKUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS METRO PERMAI TRAYEK TORAJA-MAKASSAR.

0 4 14

PENDAHULUAN EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS METRO PERMAI TRAYEK TORAJA-MAKASSAR.

0 2 9

SKRIPSI KONSUMEN DAN TRANSPORTASI BUS: Konsumen Dan Transportasi Bus: Studi Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Bus Di Kota Surakarta.

0 2 17

KONSUMEN DAN TRANSPORTASI BUS: Studi Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Bus Konsumen Dan Transportasi Bus: Studi Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Bus Di Kota Surakarta.

1 2 17

ANALISIS VARIABEL LAYANAN ANGKUTAN UMUM BUS KOTA MENURUT PERSEPSI PENUMPANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE (Studi Kasus Angkutan Umum Bus Kota di Surakarta).

0 0 6

DAMPAK KEBERADAAN TRANSPORTASI OJEK ONLINE (GO-JEK) TERHADAP TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM LAINNYA DI KOTA MAKASSAR

0 2 108