Tahapan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

38 angkutan umum penumpang non-bus pete-pete diasumsikan di kawasan pusat sebesar 15, transisi sebesar 25, dan pinggiran sebesar 35. Gambar 6. Kerangka Sampel Penelitian Proporsi di atas juga mempertimbangkan jumlah penduduk minimal rumah tangga dengan koefisien konfidensi Z1a sebesar 0.05 atau 1.96 tabel distribusi normal dengan luas daerah 95 0.05 yaitu masing-masing 0.4650 dan 0.4951 dari sampel minimal yang ditetapkan Arikunto,1993; Baro, 2002. Responden lainnya yang bertindak sebagai informan dan expert yang terkait dengan aspek kebijakan ditentukan sebanyak 41 responden berdasarkan peran masing-masing yaitu: 25 responden pengemudi angkutan kota yang mewakili 5 trayek dan bersifat tetap; 5 responden pengusaha angkutan atau 5 perusahaan; 7 responden instansi terkait adalah Bappeda, DLHK, Dinas PU, Polantas, Dishub Kota Makassar dan Dishub Kabupaten Maros dan Gowa; 1 responden pemerhati transportasi MTIMasyarakat Transportasi Indonesia; dan 3 responden expert transportasi bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan.

3.5. Tahapan Penelitian

Penelitian dilaksanakan secara sekuensi dalam empat tahap sebagai berikut: Kota Makassar 14 kec.: 1160001 jiwa 244941 rumah tangga Kawasan Pusat A: 5525 rumah tangga Kawasan Transisi B: 22184 rumah tangga Kaw. Pinggiran C: 25205 rumah tangga • Siswa : 43 24 • Anak-anak : 40 22 • Ibu R.Tangga : 40 22 • Pegawai : 18 10 • Buruh : 18 10 • Mahasiswa : 12 7 • Lain-lain : 9 5 Purposive Sampling Potensial Perjalanan 47 = 2595 Potensial Perjalanan 47 = 10426 Potensial Perjalanan 47 = 11846 Perjalana n Antar Kawasan 10 = 260 Perjalanan Antar Kawasan 20 = 2085 Perjalanan Antar Kawasan 30 = 3554 Pengguna Angkutan Umum 15 = 39 Pengguna Angkutan Umum 25 = 521 Pengguna Angkutan Umum 35 = 1244 Sampel Responden 10 = 180 Stratifie d Random Sampling 39 § Tahap Pertama, meneliti dengan menilai kinerja pola trayek atau rute eksisting angkutan umum penumpang non-bus yaitu menganalisis: permintaan, kinerja rute dan operasi, kinerja prasarana, dan tingkat pelayanan jalan menggunakan software SPSS 11.0 dan Excel for Windows 2003. Output atau hasil akhir tahap ini adalah terpilihnya faktor-faktor yang signifikan terhadap kinerja trayekrute angkutan umum penumpang yang efektif dan aksesibel serta besarnya tingkat pelayanan jalan; § Tahap Kedua, menganalisis besaran sistem pentarifan angkutan umum penumpang non-bus yaitu: produksi, pembiayaan, tarif, dan permintaan yang menggunakan software Excel for Windows 2003. Output atau hasil akhir tahap ini adalah ketetapan tarif angkutan umum penumpang non-bus yang terjangkau atau berpihak kepada semua stakeholders dan pengembangan kawasan pelayanan angkutan umum penumpang; § Tahap Ketiga, menilai kualitas udara ambien kota dan tingkat emisi gas buang kendaraan serta menata kawasan koridor yang berpotensi polusi akibat angkutan umum penumpang non-bus yaitu menganalisis: deskripsi kualitas udara ambien dan tingkat emisi kendaraan serta pilihan prioritas keputusan dalam penataan kawasan dengan Proses Hirarkhi Analitik yang menggunakan software Expert Choice 2000. Output atau hasil akhir tahap ini adalah deskripsi kualitas udara ambien kawasan dan tingkat emisi gas buang angkutan umum penumpang serta berbagai alternatif dan prioritas keputusan dalam penataannya; dan § Tahap Keempat, merancang model pengelolaan transportasi angkutan umum penumpang non-bus berkelanjutan yang menggunakan model interaksi transportasi-tata ruang dengan Model Lowry dengan software Excel for Windows 2003, Sistem Informasi Geografis SIG dengan software ArcView 3.3 dan MapInfo 6.0, dan Metode Perbandingan Eksponensial MPE dengan software Excel for Windows 2003. Output atau hasil akhir tahap ini adalah pilihan prioritas keputusan pengelolaan transportasi berkelanjutan yang mempertimbangkan ketiga tujuan sebelumnya serta terintegrasi dengan rencana penataan ruang kota dan wilayah yang dilengkapi dengan peta rute pilihan dan pengembangan kawasan. Tahapan penelitian di atas dan teknik analisis dapat disusun dalam bentuk diagram keputusan model pengelolaan transportasi angkutan umum penumpang 40 Output non-bus berkelanjutan. Keempat tahapan penelitian dan proses analisis dapat dilihat pada Gambar 7. Keterangan: Tahap Pertama Tahap Kedua Tahap Ketiga Tahap Keempat Gambar 7. Tahapan Penelitian dan Teknik Analisis Pengelolaan Transportasi Transportasi Angkutan Umum Penumpang Non-Bus Berkelanjutan

3.6. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Evaluasi Karakteristik Operasional Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) (Studi Kasus : PO.DATRA dan CV.PAS Trayek Medan-Sidikalang)

4 34 149

Model Pengelolaan Transportasi Angkutan Umum Penumpang Non Bus Berkelanjutan Kota Makassar

1 56 206

KAJIAN VARIABEL LAYANAN ANGKUTAN UMUM BUS KOTA MENURUT PERSEPSI PENUMPANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE (Studi Kasus Angkutan Umum Bus Kota di Surakarta)

0 3 139

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PERSEPSI PENUMPANG ( STUDI KASUS ANGKUTAN UMUM BUS JURUSAN SURAKARTA – YOGYAKARTA)

0 3 2

EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAPKUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS METRO PERMAI TRAYEK TORAJA-MAKASSAR.

0 4 14

PENDAHULUAN EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS METRO PERMAI TRAYEK TORAJA-MAKASSAR.

0 2 9

SKRIPSI KONSUMEN DAN TRANSPORTASI BUS: Konsumen Dan Transportasi Bus: Studi Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Bus Di Kota Surakarta.

0 2 17

KONSUMEN DAN TRANSPORTASI BUS: Studi Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Bus Konsumen Dan Transportasi Bus: Studi Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Bus Di Kota Surakarta.

1 2 17

ANALISIS VARIABEL LAYANAN ANGKUTAN UMUM BUS KOTA MENURUT PERSEPSI PENUMPANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE (Studi Kasus Angkutan Umum Bus Kota di Surakarta).

0 0 6

DAMPAK KEBERADAAN TRANSPORTASI OJEK ONLINE (GO-JEK) TERHADAP TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM LAINNYA DI KOTA MAKASSAR

0 2 108