93
5.4. Tingkat Pelayanan Jalan
Tingkat pelayanan jalan di Kota Makassar direpresentasikan oleh rasio volume per kapasitas suatu ruas jalan dimana dipengaruhi oleh faktor-faktor:
kapasitas dasar smpjam, faktor kesesuaian lebar jalur lalu-lintas, faktor kesesuaian bahu dan trotoar, faktor kesesuaian pemisahan arahperjalanan
jalan dua arah, faktor kesesuaian jalur pergerakan, faktor kesesuaian ukuran kota, kecepatan pergerakan bebas kmjam, pergerakan sebenarnya smpjam,
dan derajat tingkat kejenuhan DS. Secara kualitatif tingkat pelayanan jalan terkait langsung dengan kecepatan
dan waktu perjalanan, kebebasan, kenyamanan, dan ekonomi, dan bersifat kuantitatif dengan kapasitas, kecepatan nyata, dan rasio volume per kapasitas.
Kondisi tingkat pelayanan jalan di lokasi studi berdasarkan survei volume lalulintas dan kondisi lingkungan pada rutetrayek dalam kota dan antar kota
selama 3 hari pada jam puncak dapat diidentifikasi variabel berpengaruh pada tingkat pelayanan jalan di Kota Makassar, dimana variabel-variabel tersebut
dinilai berdasarkan persamaan yang telah dijelaskan pada Sub bab 3.6.2. Hasil survei data primer untuk variabel volume lalulintas berdasarkan
Lampiran 17 yang dihitung dengan statistik dan ditabulasi seperti pada Tabel 22. Tabel 22. Komposisi Lalulintas Rata-rata di Lokasi Penelitian
No Jenis Kendaraan
Jumlah Pembulatan Konversi
SMP
1 SedanJeep
239.55 240
1.00 240
9.3 2
Kijang 507.7
508 1.00
508 19.7
3 Mini Bus
13.1 13
1.00 13
0.5 4
Bus 54.65
55 1.80
99 3.8
5 Pick-up
98.1 98
1.00 98
3.8 6
Truk mini 46.9
47 1.20
56 2.2
7 Truk tangki
43.4 43
1.50 65
2.5 8
Truk gandeng 11.65
12 4.00
48 1.9
9 Sepeda motor
3008.2 3008
0.25 752
29.1 10 Angkot pete-pete
531.3 531
1.00 531
20.5 11 Sepeda
177.1 177
0.80 142
5.5 12 Becak
94.05 94
0.33 31
1.2 13 Lainnya
4 4
0.33 1
0.0
Jumlah 4826.35
4826 2584
100
Sumber: Survei Data Primer 2006 Nilai Konversi IHCM dan Ditjen Bina Marga, 1997
SMP = satuan muatan penumpang gerobak dan lainnya
Komposisi lalulintas rata-rata per 15 menit 06.00-08.00, 12.00-14.00, dan 16.00-17.00 wita selama 3 hari pengamatan Senin, Jumat, dan Minggu di
94 lokasi penelitian yaitu di zona pusat kota mewakili Trayek D di Jalan Urip
Sumohardjo, zona transisi kota mewakili Trayek E di Jalan Toddopuli Raya, zona pinggiran kota mewakili Trayek G di Jalan Tinumbu, zona sub urban
bagian timur mewakili Trayek Maros di Jalan Perintis Kemerdekaan, dan zona sub urban bagian selatan mewakili Trayek Gowa di Jalan Sultan Alauddin.
Berdasarkan data tersebut teridentifikasi bahwa jumlah total kendaraan adalah 4826 buah atau volume 2584 SMP satuan muatan penumpang jenis
kendaraan tertinggi sampai terendah yang diamati dalam perhitungan volume adalah: sepeda motor 752 29.1, angkutan kota 531 20.5, kijang 508
19.7, sedanjeep 240 9.3, sepeda 142 5.5, pick-up 98 3.8, becak 31 1.2, bus 99 3.8, truk mini 56 2.2, truk tangki 65 2.5, mini bus 13
0.5, truk gandeng 48 1.9, dan lainnya 4 0. Komposisi lalulintas berdasarkan jumlah kendaraan secara grafis dapat dilihat pada Gambar 17.
5 4
2
1 11
1 2
1 11
62 SedanJeep
Kijang Mini Bus
Bus Pick-up
Truk mini Truk tangki
Truk gandeng Sepeda motor
Angkot pete-pete Sepeda
Becak Lainnya
Gambar 17. Komposisi Lalulintas di Lokasi Penelitian Per Jenis Kendaraa
n
Komposisi volume lalulintas di lokasi penelitian berdasarkan jumlah kendaraan rata-rata mulai dari yang terpadat hingga yang terjarang berturut-turut
adalah zona pusat kota Jalan Urip Sumohardjo dengan jumlah kendaraan 1553 buah 32, kemudian zona sub urban timur kota Jalan Perintis Kemerdekaan
sebanyak 1150 buah 23.9, zona sub urban selatan kota Jalan Sultan Alauddin sebanyak 1057 buah 21.9, zona transisi kota Jalan Toddopuli
Raya sebanyak 648 buah 13.4, dan zona pinggiran kota Jalan Tinumbu sebanyak 422 buah 8.8. Untuk lebih jelasnya komposisi tersebut dapat dilihat
pada Tabel 23.
95 Tabel 23. Komposisi Lalulintas Rata-rata di Lokasi Penelitian
No Jenis Kendaraan
Urip Sumoharjo
Toddopuli Raya
Tinumbu Perintis
Kemerdekaan Sultan
Alauddin Jumlah
1 SedanJeep
5188 2310
442 3973
2460 14373
4.9 2
Kijang 11243
2966 838
9195 6220
30462 10.5
3 Sepeda motor
55445 25760
12462 45552
41272 180491
62.3
Total kendaraan bermotor pribadi
61756 66.3
31036 79.8
13742 54.2
58720 85.1
49952 78.8
225326 78
4 Pick-up
568 798
664 2205
1652 5887
2 5
Truk mini 135
374 241
872 1191
2813 0.9
6 Truk tangki
12 65
417 1826
283 2603
0.8 7
Truk gandeng 1
302 340
55 698
0.2
Total angkutan barang
716 0.77
1237 3.18
1624 6.4
5243 7.6
3181 5
12001 4.1
8 Mini Bus
105 45
126 262
248 786
0.3 9
Bus 1811
535 639
99 194
3278 1
10 Angkot pete-
pete 16202
2807 3683
4391 4796
31879 11
Total angkutan penumpang
18118 19.4
3387 8.7
4448 17.5
4752 6.9
5238 8.3
35943 12
11 Sepeda
1854 1635
2488 167
4481 10625
3.7 12
Becak 589
1478 3005
46 526
5644 1.9
13 Lainnya
28 111
33 41
28 241
0.1
Total kendaraan tidak bermotor
2471 2.6
3224 8.3
5526 22
254 0.4
5035 7.9
16510 5.7
Jumlah 93181
38884 25340
68969 63406
289780 Rata-rata per 3 hari dan
per 20 bagian 15’ 1553
648 422
1150 1057
4830
Sumber: Survei Data Primer 2006 gerobak dan lainnya
Berdasarkan komposisi lalulintas rata-rata di lokasi penelitian teridentifikasi bahwa kendaraan bermotor pribadi, angkutan barang dan penumpang lebih
besar jumlahnya yaitu 273270 buah 94.2 dibanding kendaraan tidak bermotor sepeda, becak, dan lainnya yaitu hanya sebanyak 16510 buah 5.8.
Sedangkan berdasarkan klasifikasi pemanfaatannya yang terbesar adalah kendaraan pribadi 78, angkutan penumpang 12, kendaraan tidak
bermotor 5.7, dan angkutan barang 4.1. Hasil komposisi lalulintas khusus angkutan penumpang mini bus, bus, dan
angkutan kota terbesar berdasarkan lokasi penelitian adalah di zona pusat kota Jalan Urip Sumohardjo sebesar 19.4, zona pinggiran kota Jalan Tinumbu
sebesar 17.5, zona sub urban selatan kota Jalan Sultan Alauddin sebesar 8.3, zona transisi kota Jalan Toddopuli Raya sebesar 8.7, dan zona sub
urban timur kota Jalan Perintis Kemerdekaan sebesar 6.9.
96 Untuk lebih jelasnya komposisi lalulintas rata-rata di lokasi penelitian
tersebut dapat dilihat pada Gambar 18.
Urip Sumoharjo Toddopuli Raya
Tinumbu Perintis Kemerdekaan
Sultan Alauddin SedanJeep
Kij an
g Mini Bus
Bu s
Pick-up Truk mini
Truk tangki Truk gandeng
Sepeda motor Angkot pete-pete
SepedaBe ca
k Lainnya
10000 20000
30000 40000
50000 60000
Jumlah Kendaraan
Lokasi Survei Jenis Kendaraan
Diagram Komposisi Lalulintas
Gambar 18. Komposisi Lalulintas Rata-rata di Lokasi Penelitian Pada Gambar 18 teridentifikasi bahwa jumlah kendaraan terbanyak di jalan
zona pusat yaitu sepeda motor dan angkutan kota AUPNB serta kijang, kemudian di sub urban timur kota dan sub urban selatan kota. Keadaan tersebut
mengindikasikan bahwa perjalanan antar kawasan dalam kota tertinggi menuju ke pusat Ujungpandang berasal dari zona transisi Panakkukang dan pinggiran
Biringkanaya, sedangkan antar kota ke Kota Makassar dari hinterland adalah dari sub urban timur kota Kabupaten Maros dan sub urban selatan kota
Sungguminasa. Selain itu, mengindikasikan bahwa beban jalan dalam satuan kapasitas menjadikan tingkat pelayanan jalan menurun atau sangat potensial
terjadi tundaan dan kemacetan di tiga zona kota pusat, sub urban timur, dan sub urban selatan dibandingkan dua lokasi lainnya.
Volume kendaraan di lokasi penelitian berdasarkan hari sibuk dalam perhitungan volume teridentifikasi bahwa hari terpadat adalah Minggu dengan
109581 kendaraan 37.5, kemudian hari Senin dengan 93547 kendaraan 32, dan hari Jumat dengan 88975 kendaraan 30.5, sedangkan
berdasarkan kelompok waktu sibuk teridentifikasi jam terpadat adalah jam sibuk pagi 06.00-08.00 dengan 119059 kendaraan 41, kemudian jam sibuk siang
12.00-14.00 dengan 108240 kendaraan 37, dan jam sibuk sore 16.00- 17.00 dengan 64804 kendaraan 22.
Komposisi lalulintas berdasarkan waktu puncak di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 24 dan Gambar 19.
97 Tabel 24. Volume Lalulintas di Lokasi Penelitian
No Hari
Titik Perhitu-
ngan Pagi
06.00- 08.00
Siang 12.00-
14.00 Sore