Sore PENILAIAN KINERJA POLA TRAYEKRUTE EKSISTING

97 Tabel 24. Volume Lalulintas di Lokasi Penelitian No Hari Titik Perhitu- ngan Pagi 06.00- 08.00 Siang 12.00-

14.00 Sore

16.00- 17.00 Jumlah Jumlah Hari 1 Senin Urip S. 14168 11747 7139 33054 93547 T.Raya 5377 5475 3119 13971 Tinumbu 4116 3171 2083 9370 P.Kmdk 6024 5682 3704 15410 Sultan A 10591 6338 4813 21742 2 Jumat Urip S. 12588 13310 7139 33037 88975 T.Raya 5037 5715 3179 13931 Tinumbu 4160 2777 1640 8577 P.Kmdk 5059 6365 3346 14770 Sultan A 5682 8792 4186 18660 3 Minggu Urip S. 9280 11424 5707 26411 109581 T.Raya 3237 4344 2666 10247 Tinumbu 3131 2387 1736 7254 P.Kmdk 16998 12182 9101 38281 Sultan A 13611 8531 5246 27388 Jumlah 119059 108240 64804 292103 292103 Rata-rata per 15’ 7.937 7.216 4.320 19.474 97.368 Sumber: Survei Data Primer 2006 Pagi Siang Sore SENIN JUMAT MINGGU 10000 20000 30000 40000 50000 Jumlah Kendaraan Waktu Pengamatan Hari Pengamatan SENIN JUMAT MINGGU Gambar 19. Volume Lalulintas Rata-rata Per Hari dan Jam Gambar 19 memberikan illustrasi bahwa volume kendaraan tertinggi hari sibuk yaitu Hari Senin dan Minggu adalah pada waktu pagi hari, sedangkan Hari Jumat pada waktu siang hari dan volume kendaraan terendah pada setiap hari pengamatan adalah pada sore hari. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pergerakan penduduk Kota Makassar didominasi pada hari kerja pertama dan hari libur, khususnya pada jam berangkat kerja dibandingkan jam pulang kerja, sedangkan hari akhir kerja dalam seminggu relatif sedang. 98 Selain itu, data volume lalulintas pada jam puncak selama 5 jam pengamatan dikelompokkan dalam jenis kendaraan: cepat, berat, sepeda motor, dan tak bermotor dalam satuan SMP serta bagian geometri jalan dan standar empiris lokasi penelitian. Data tersebut merupakan perhitungan tingkat pelayanan jalan atau kapasitas prasarana jalan yang menunjukkan jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati suatu penampang jalan atau pada jalur jalan selama 1 jam dengan kondisi serta arus lalulintas tertentu seperti jam sibuk peak hours. Nilai tingkat pelayanan jalan tersebut disesuaikan antara kapasitas ideal atau dasar kondisi jalan yang direncanakan. Hasil perhitungan kapasitas prasarana masing-masing ruas jalan lokasi penelitian berdasarkan karakteristik lingkungan jalan Ditjen Bina Marga,1997 adalah sebagai berikut: § Jalan Urip Sumohardjo: 85001.411.141.01.01.0 = 13663 SMPjam § Jalan Toddopuli Raya: 57001.101.0150.990.861.0 = 5418 SMP jam § Jalan Tinumbu: 57001.101.0150.990.861.0 = 5418 SMPjam § Jalan Perintis Kemerdekaan: 85001.411.141.01.01.0 = 13663 SMPjam § Jalan Sultan Alauddin: 85001.411.141.01.01.0 = 13663 SMP jam. Data tersebut dianalisis dan kemudian ditabulasi dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Data Empiris Kapasitas Prasarana Jalan di Lokasi Penelitian No Jenis Data dan Informasi Titik Ruas Pengamatan Ket. Data Informasi Jenis dan Satuan Urip Sumo- hardjo Toddo- puli Raya Tinum -bu Perintis Kemer- dekaan Sultan Alaud- din 1 Volume Lalulintas Kendaraan cepat SMP 33201 8881 5627 19564 15128 primer Kendaraan berat SMP 4128 2038 3450 6798 3942 primer Sepeda motor SMP 13861 6440 3116 11388 10318 primer Kendaraan tak bermotor SMP 1236 1612 2763 127 2518 primer 2 Geometri Jalan Daerah milik jalan m 24.8 13.1 18.1 22 31.6 primer Lebar badan jalanLBJ m 14 6 9.4 14 18.2 primer Lebar bahu jalanLBHJ m 5.4 3.55 4.35 4 6.7 primer Lebar trotoarLT m 1.8 2 3.85 2.5 5 primer Panjangjarak pengamatan m 200 200 200 200 200 primer 3 Lingkungan Jalan Tipe jalan kota lajurjalur 62 42 42 62 62 primer Kapasitas dasar C 8500 5700 5700 8500 8500 IHCM Faktor kesesuaian LBJ F W 1.41 1.10 1.10 1.41 1.41 IHCM Faktor kes. LBHJ LT F KS 1.14 1.015 1.015 1.14 1.14 IHCM Faktor kes.pemisah arah F SP 1 0.99 0.99 1 1 IHCM Faktor kes.jalur pergrkan F SF 1.00 0.86 0.86 1.00 1.00 IHCM Faktor kes.ukuran kota F CS 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 IHCM 4 Arus Lalulintas Jalan Kecepatan tertinggi kmjam 60 40 40 60 60 primer Kecepatan terendah kmjam 40 20 20 40 40 primer Waktu bergerak rata2 detik 900 2100 600 2160 1800 primer Waktu perjalanan rata2 detik 300 300 300 480 900 primer Waktu pengamatan jam hari 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 primer Sumber: Survei Data Primer dan Studi Literatur 2006 99 Kapasitas jalan di lokasi penelitian dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu 13663 SMPjam untuk jalan 6 lajur dan 5418 SMPjam untuk jalan 4 lajur. Dimensi atau penampang ruas prasarana jalan dapat dilihat pada Gambar 20. Jalan Urip Sumohardjo Lokasi Survei Volume Lalulintas Trayek D Jalan Toddopuli Raya Lokasi Survei Volume Lalulintas Trayek E Jalan Tinumbu Lokasi Survei Volume Lalulintas Trayek G Jalan Perintis Kemerdekaan Lokasi Survei Volume Lalulintas Trayek Mksr-Maros Jalan Sultan Alauddin Lokasi Survei Volume Lalulintas Trayek Mksr-Sungguminasa Gambar 20. Dimensi Penampang Ruas Jalan di Lokasi Penelitian RUANG MANFAAT JALAN RUANG MILIK JALAN RUANG PENGAWASAN JALAN RUANG MANFAAT JALAN RUANG MILIK JALAN RUANG PENGAWASAN JALAN RUANG MANFAAT JALAN RUANG MILIK JALAN RUANG PENGAWASAN JALAN RUANG MANFAAT JALAN RUANG MILIK JALAN RUANG PENGAWASAN JALAN RUANG MANFAAT JALAN RUANG MILIK JALAN RUANG PENGAWASAN JALAN 14m 100 Berdasarkan data dan uraian di atas, maka perhitungan jumlah total kendaraan dan faktor nilai konversi dalam satuan muatan penumpang SMP di masing-masing zona di ruas jalan lokasi penelitian adalah sebagai berikut: a. Jumlah kendaraan dan nilai konversi di setiap ruas jalan adalah: Jalan Zona Pusat Urip Sumohardjo = [33201+4128+13861+1236][631.0+7.82.0+ 26.8 0.25+2.40.5]100=524260.00865=453 SMP, Jalan Zona Transisi Toddopuli Raya= [8881+2038+6440+1612][47 1.0+10.72.0 +33.8 0.25+8.50.5] 100 = 189710.008 = 150 SMP, Jalan Zona Pinggiran Tinumbu= [5627+1725+12462+5526][37.6 1.0+232.0+21.4 0.25+ 180.5] 100 = 149560.009 = 146 SMP, Jalan Zona Sub Urban Timur Perintis Kemerdekaan= [19564+6798+11388+127][51.71.0+18 2.0+ 30 0.25+0.3 0.5]100 = 37877 0.009 = 361 SMP, dan Jalan Zona Sub Urban Selatan Sultan Alauddin= [15128+3942+10318+2518][471.0+ 12.2 2.0+330.25+7.80.5] 100 = 319060.008 = 267 SMP. b. Kecepatan pergerakan nyata aktual di setiap ruas jalan adalah: Jalan zona pusat kota Urip Sumohardjo adalah 0.2 km0.025 jam atau 8 kmjam jadi kecepatan pergerakan nyata adalah 80.5[1+1-453 13663 0,5 ] atau 4[2.648] adalah sebesar 10.592 atau 11 kmjam, Jalan zona transisi kota Toddopuli Raya adalah 0.2 km0.025 jam atau 8 kmjam jadi kecepatan pergerakan nyata adalah 80.5[1+1-150 5418 0,5 ] atau 4[2.648] adalah sebesar 10.592 atau 11 kmjam, Jalan zona pinggiran kota Tinumbu adalah 0.2 km0.016 jam atau 12.5 kmjam jadi kecepatan pergerakan nyata adalah 12.50.5[1+1-146 5418 0,5 ] atau 6.25[2.648] adalah sebesar 16.55 atau 17 kmjam, Jalan zona sub urban timur Perintis Kemerdekaan adalah 0.2 km0.013 jam atau 15.4 kmjam jadi kecepatan pergerakan nyata adalah 15.40.5 [1+1-36113663 0,5 ] atau 7.7[2.648] adalah sebesar 20.389 atau 20 km jam, dan Jalan zona sub urban selatan Sultan Alauddin adalah 0.2 km0.013 jam atau 15.4 kmjam jadi kecepatan pergerakan nyata adalah 15,40,5[1+ 1-26713663 0,5 ] atau 7.7[2.648] adalah sebesar 20.389 atau 20 kmjam. Berdasarkan hasil di atas dan data empiris serta literatur pada Tabel 25, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pelayanan jalan sebagai berikut: 1 Jalan primer Urip Sumohardjo di zona pusat kota dengan tingkat pelayanan jalan sebesar 10485 dibagi 13663 yaitu 0.767 SMPjam atau kategori C dengan karakteristik aliran arus lalulintas masih baik dan stabil dengan adanya tundaan; 101 2 Jalan sekunder Toddopuli Raya di zona transisi kota dengan tingkat pelayanan jalan sebesar 3794 dibagi 5418 yaitu 0.700 SMPjam atau kategori C dengan karakteristik aliran arus lalulintas masih baik dan stabil dengan adanya tundaan; 3 Jalan sekunder Tinumbu di zona pinggiran dengan tingkat pelayanan jalan sebesar 2991 dibagi 5418 yaitu 0.,552 SMPjam atau kategori B dengan karakteristik aliran arus lalulintas masih baik dan stabil dan kemungkinan terjadi tundaan; 4 Jalan primer Perintis Kemerdekaan di zona sub urban timur kota dengan tingkat pelayanan jalan sebesar 7575 dibagi 13663 yaitu 0.554 SMPjam atau kategori B dengan karakteristik aliran arus lalulintas masih baik dan stabil dan kemungkinan terjadi tundaan; dan 5 Jalan primer Sultan Alauddin di zona sub urban selatan kota dengan tingkat pelayanan jalan sebesar 6381 dibagi 13663 yaitu 0.467 SMPjam atau kategori A dengan karakteristik aliran arus lalulintas bebas tanpa hambatan karena volume dan kepadatan lalulintas rendah serta kecepatan kendaraan menjadi pilihan pengemudi. Penilaian kinerja pola trayekrute eksisting angkutan umum penumpang non-bus Kota Makassar berdasarkan permintaan pergerakan penduduk dari survei data primer pengguna angkutan umum menyimpulkan bahwa faktor-faktor sosial ekonomi, penggunaan lahan, tingkat pelayanan, dan kenyamanan berpengaruh besar dalam peramalan pergerakan penduduk dalam dan antar kota; kinerja rute dan operasi angkutan dari survei pengemudi dan pembantu serta observasi di atas kendaraan on board survey menyimpulkan bahwa faktor penyediaan dan faktor muatpengisian angkutan umum penumpang non-bus paling berpengaruh terhadap pengoperasian di rutetrayek tersebut. Kinerja prasarana transportasi berdasarkan survei data sekunder di instansi terkait menyimpulkan bahwa hanya faktor kapasitas jalan dan kondisi jaringan jalan yang signifikan, sedangkan tingkat pelayanan jalan dari survei data primer lokasi penelitian dan studi literatur menyimpulkan bahwa kapasitas, kecepatan nyata, dan rasio volume menjadi satu kesatuan yang berkaitan satu sama lain. Kondisi lalulintas di lokasi penelitian Kota Makassar dengan volume lalulintas yang besar telah menurunkan kecepatan nyata dan berdampak pada penurunan kapasitas jaringan jalan. Berdasarkan parameter sosial yaitu aksesibilitas pergerakan penduduk dan sarananya, maka tumpang tindihnya beberapa trayek telah menyebabkan tingkat pelayanan jalan, kapasitas, dan kecepatan aktual menurun sehingga fungsi manajemen dalam mengefektifkan trayek merupakn pilihan masa depan.

V. ANALISIS BESARAN SISTEM PENTARIFAN

Dokumen yang terkait

Evaluasi Karakteristik Operasional Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) (Studi Kasus : PO.DATRA dan CV.PAS Trayek Medan-Sidikalang)

4 34 149

Model Pengelolaan Transportasi Angkutan Umum Penumpang Non Bus Berkelanjutan Kota Makassar

1 56 206

KAJIAN VARIABEL LAYANAN ANGKUTAN UMUM BUS KOTA MENURUT PERSEPSI PENUMPANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE (Studi Kasus Angkutan Umum Bus Kota di Surakarta)

0 3 139

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PERSEPSI PENUMPANG ( STUDI KASUS ANGKUTAN UMUM BUS JURUSAN SURAKARTA – YOGYAKARTA)

0 3 2

EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAPKUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS METRO PERMAI TRAYEK TORAJA-MAKASSAR.

0 4 14

PENDAHULUAN EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS METRO PERMAI TRAYEK TORAJA-MAKASSAR.

0 2 9

SKRIPSI KONSUMEN DAN TRANSPORTASI BUS: Konsumen Dan Transportasi Bus: Studi Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Bus Di Kota Surakarta.

0 2 17

KONSUMEN DAN TRANSPORTASI BUS: Studi Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Bus Konsumen Dan Transportasi Bus: Studi Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Bus Di Kota Surakarta.

1 2 17

ANALISIS VARIABEL LAYANAN ANGKUTAN UMUM BUS KOTA MENURUT PERSEPSI PENUMPANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE (Studi Kasus Angkutan Umum Bus Kota di Surakarta).

0 0 6

DAMPAK KEBERADAAN TRANSPORTASI OJEK ONLINE (GO-JEK) TERHADAP TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM LAINNYA DI KOTA MAKASSAR

0 2 108