142
kekeluargaan tidak sekuat kelompok Bangkit Mulia. Namun mereka masih mempunyai ikatan lain yang bisa dipergunakan untuk forum pemberdayaan yaitu
lembaga keagamaan. Dalam kelompok Sumber Makmur semua anggotanya adalah warga Nahdatul Ulama yang sering bertemu melalui forum tahlilan.
Dengan uraian tersebut maka alternatif pemberdayaan kelompok KUBE Sumber Makmur dapat melalui Lembaga Keagamaan.
6.10. Ikhtisar
Profil Kelompok Usaha Bersama di permukiman eks penderita kusta sesuai dengan proses terbentuknya adalah bersifat top down. Kelompok Usaha
Bersama tersebut adalah merupakan program bantuan kesejahteraan sosial dalam bentuk bantuan modal usaha yang diberikan dalam bentuk uang sebesar
Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah. Mekanisme kerja Kelompok Usaha Bersama yang berada di Dusun Nganget
penyalurannya melalui Panti Rehabilitasi Sosial Eks Penderita Kusta. Maka dalam mekanisme kerjanya adalah Kepala Panti sebagai Pembina KUBE,
dibawahnya ada koordiantorpendamping yang dijabat oleh pegawai panti, selanjutnya ada pengurus KUBE yang terdiri dari tokoh masyarakatagama
selanjutnya ada kelompok-kelompok KBS – KUBE. Dalam rangka memahami secara mendalam analisis kelompok KBS – KUBE
maka dapat dilihat dari berbagai aspek kelembagaan yang meliputi struktur dan kultur, aspek sosial dan aspek ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing
kelompok KBS – KUBE. Bila ditelaah lebih dalam maka antara kelompok KBS – KUBE Bangkit Mulia dan Sumber Makmur secara kelembagaan struktur maka
bila kelompok Bangkit Mulia pengambilan keputusan sepenuhnya oleh ketua RT, tetapi justru perkembangan kelompok semakin baik khususnya mengenai
pemeliharaanpengguliran kambing. Pada kelompok Sumber Makmur pengambilan keputusan ketua RT hanya kadang-kadang tapi justru
perkembangannya tidak sebaik kelompok Bangkit Mulia ini disebabkan keputusan yang diambil oleh anggota hanya untuk kepentingan pribadi tanpa
harus dimusyawarahnya dengan ketua RT. Pada kultur ada perbeadaan walupun norma dan aturan sama yang ditetapkan secara musyawarah dari
ketiga komponen yang ada koordinatorpendamping, pengurus KUBE dan
143
anggota kelompok KBS – KUBE namun kelompok KBS – KUBE Bangkit Mulia lebih mematuhinya.
Bila ditelaah dari aspek sosial maka dinamika sosial kelompok KBS-KUBE
Bangkit Mulia lebih dinamis dibanding dengan kelompok KBS – KUBE Sumber
Makmur, ini disebabkan pada kelompok KBS – KUBE Bangkit Mulia sudah mulai tumbuh motivasi kelompok, rasa kepedulian sosial, rasa turut memiliki serta
interaksi sosial juga terjadi sesama anggota kelompok walaupun masih bersifat informal. Sedangkan dari aspek ekonomi maka kelompok KBS – KUBE Bangkit
Mulia lebih tinggi tingkat pendapatan dibanding kelompok KBS – KUBE Sumber Makmur akibat pada kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur banyak kambing
bantuan yang dijual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan berbagai analisis yang disebutkan di atas maka pendekatan Kelompok
Usaha Bersama Ternak Kambing yang berada di Dusun Nganget belum dapat meningkatkan keberfungsian sosial. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan 1
aspek kelembagaan belum berfungsinya pengurus KUBE ditandai dengan tidak berjalannya fungsi ketua, sekretaris dan bendahara serta adanya aturan yang
tidak tertulis belum dilaksanakan secara tegas dan sanksi-sanksinya ; 2 aspek sosial dalam dinamika kelompok yaitu masih lemahnya motivasi berkelompok,
kepedulian sosial dan rasa turut memiliki mengingat proses terjadinya kelompok adalah merupakan bentukkan dari panti, tidak adanya perekat dalam kelompok;
3 aspek ekonomi dengan pendapatan yang rata-rata mecapai Rp. 100.000 – Rp. 300.000,- per bulan menyebabkan banyak anggota yag menjual kambing
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Melihat berbagai aspek yang ada pada kelompok KBS – KUBE komunitas eks
penderita kusta maka strategi pengembangannya dapat melalui penguatan kelembagaan yang meliputi struktur dan kultur, penguatan ekonomi, dan
penguatan sosial, penguatan kapasitas individu dan komunitas eks penderita kusta. Dengan berbagai penguatan yang ada tersebut diharapkan kelompok KBS
– KUBE dapat berkembang. Dengan perkembangan KBS-KUBE maka akan terjadi pemberdayaan komunitas eks penderita kusta. Pemberdayaan akan
mengakibatkan peningkatan peranan sosial, pemenuhan kebutuhan serta dapat mengatasi permasalahan sosial yang ada di lingkungan sosialnya sehingga
keberfungsian sosial eks penderita kusta akan meningkat.
144
VII. PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS EKS PENDERITA KUSTA MELALUI PENGUATAN INDIVIDU DAN KELOMPOK KBS-KUBE
7.1. Identifikasi Potensi Komunitas Eks Penderita Kusta