50
Aspek psikologi bagi masyarakat di luar eks penderita kusta yaitu dengan pengalaman diri sendiri dan cerita-cerita dari orang lain dengan segala
macam kengeriannya akhirnya terpatri dalam jiwanya. Bila mendengar eks penderita kusta maka dalam pikirannya sudah terbayang hal-hal yang
mengerikan dan akan membentengi dirinya untuk tidak bergaul bahkan bertemu sekalipun dengan eks penderita kusta.
3. Aspek Sosial
Aspek sosial ini berkaitan dengan cerita dari individu – individu tersebut akhirnya berkembang dalam masyarakat. Dari cerita-cerita tersebut akhirnya
proses stigmatisasi berkembang dalam masyarakat sehingga akan berpengaruh pada pola pikir masyarakat tentang eks penderita kusta. Karena
hanya berdasarkan cerita dan ketidaktahuannya tersebut maka masyarakat menganggap penyakit kusta merupakan penyakit menular dan turunan maka
penderita harus disingkirkan dan diasingkan di tempat terpencil. Merasa ngeri dan jijik yang amat sangat bila bersinggungan dengan penderita misalnya
berjabat tangan. Proses tersebut secara terus menerus mempengaruhi pola pikir masyarakat
sehingga akhirnya menimbulkan identitas sosial eks pederita kusta, yang apabila orang menyebut eks penderita kusta dalam pikirannya sudah terpatri
kengerian dan penyakit menular dan harus dihindari. Identitas sosial adalah konsep mental yang dikembangkan oleh pikiran dan disimpan di dalam
memori sebagai hasil pengalaman kita. Identitas sosial diasosiasikan dengan sejumlah kenyakinan belief dan perasaan feelings yang disebut sikap
sosial. social attitude. Adanya kenyakinan dari orang luar bahwa kalau berdekatan dengan eks kusta akan menular. Dengan kenyakinan tersebut
maka akan timbul sikap sosial untuk menjauhi eks penderita kusta
4.4. Alasan Pemilihan Lokasi
Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan : 1. Di permukiman eks kusta sedang dilaksanakan program fakir miskin yaitu
Kelompok Usaha Bersama berupa ternak kambing dan simpan pinjam bahan pertanian.
51
2. Populasi eks penderita kusta semakin bertambah sedangkan lahan pertanian dan ladang tetap, lapangan kerja terbatas sehingga harus dicari alternatif
usaha yang lain. 3. Berhasilnya program Kelompok Usaha Bersama diharapkan akan mampu
menarik masyarakat di sekitar permukiman untuk datang ke lokasi permukiman sehingga sedikit demi sedikit akan terjadi penerimaan eks
penderita kusta oleh masyarakat umum.
4.5. Batas Dusun Nganget Komunitas Eks Penderita Kusta
Letak Dusun Nganget komunitas eks penderita kusta, dari jalan raya jurusan Tuban – Bojonegoro kurang lebih 3 km, pemukiman eks penderita kusta terdiri
dari tiga RT yaitu RT 04 dan RT 06 masuk wilayah dusun Nganget, sedangkan RT 05 sebagian masuk sebagian wilayah masuk desa Mulyorejo Kecamatan
Singgahan. Batas Dusun Nganget permukiman desa eks penderita kusta dikelilingi oleh
hutan dan perbukitan. Tanah atau lahan yang ditempati eks penderita kusta adalah milik Dinas Sosial seluas 105.695 M
2.
Tanah tersebut dulunya adalah milik Rumah Sakit kusta dan pada tahun 1997 sudah diserahkan ke Dinas Sosial
Provinsi Jatim, sebagian milik Aryodiningrat hak pakai seluas 9.904 M
2
untuk lapangan Sepak Bola dan sebagian lagi milik perhutani. Sumber : Panti
Rehabilitasi Sosial Nganget, Tuban Tahun 2004.
4.6. Ciri Fisik Komunitas Eks Penderita Kusta Dusun Nganget
1. Permukiman dikelilingi oleh hutan dan bukit 2. Pemukiman dikelilingi oleh aliran sungai belerang.
3. Jauh dari pemukiman penduduk ± 3 km. 4. Ada sumber air yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga desa
Kedungjambe.
52
4.7. Jarak Fisik dan Sosial
Adapun jarak fisik dan sosial permukiman eks penderita kusta dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini :
Tabel 4. Orbitan waktu tempuh dan ongkos Dusun Nganget Tahun 2004. No Orbitasi dan jarak tempuh
Jumlah Ongkos Rp
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
Jarak ke Desa Jarak ke Kecamatan
Jarak ke Kabupaten Jarak ke Provinsi
Jarak ke Pasar Jarak ke Puskesmas
Jarak ke RSU Bojonegoro Jarak ke RS Glagah Kusta Mojokerto
Waktu tempuh ke desa Waktu tempuh ke Kecamatan
Waktu tempuh ke Kabupaten Waktu tempuh ke Provinsi
Waktu tempuh ke Pasar Waktu tempuh ke Puskesmas
Waktu tempuh ke RSU Waktu tempuh ke RS Kusta Glagah
Mojokerto 4 Km
6 Km 35 Km
145 Km 5 Km
8 Km 25 Km
145 Km 10 menit
15 menit 60 menit
180 menit 13 menit
15 menit 45 menit
180 menit 3.000
6.000 17.000
30.000 5.000
6.000 14.000
350.000
Sumber. Ketua RT Dusun Nganget Tahun 2004 Catatan : Diukur dengan menggunakan alat transportasi yang digunakan
masyarakat umum di dusun Nganget. Pada umumnya jarak tersebut dapat dicapai dengan menggunakan sarana
angkutan umum, motorojeg atau carter mobil dan setiap hari ada, tidak ada kendala dalam mobilitas, namun kalau naik angkutan biasanya hanya untuk eks
penderita kusta yang masih utuh secara fisik, sedangkan bagi eks penderita kusta yang mempunyai kendala secara fisik cenderung menggunakan mobil
carteran bila pergi jauh,namun ini jarang dilakukan. Kecuali yang bermatapencaharian pedagangwarungtoko dan pengusaha meubel tingkat
mobilitas eks kusta cukup rendah. Bagi mereka yang tani atupun buruh tani
53
jarang melakukan aktifitas di luar pemukiman, kebutuhan sehari-hari disamping sudah ada tokokioswarung juga ada penjual sayuran keliling.
4.8. Kependudukan