Metode dan Pendekatan METODOLOGI KAJIAN

36

III. METODOLOGI KAJIAN

3.1. Metode dan Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan partisipatif. Pendekatan kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya Nasution, 2003. Metode kajian yang digunakan adalah non survey, untuk menggali informasi pada tataran tineliti dengan menggunakan instrumen diskusi kelompok, wawancara mendalam, observasi lapangan dan studi kasus. Semua hasil wawancara mendalam, diskusi kelompok dan observasi lapangan didokumentasikan dalam bentuk catatan harian seperti terlihat dalam lampiran, semua data disajikan dalam bentuk kutipan langsung, ataupun dalam bentuk tabel. Dalam kajian ini dari lima Kelompok KBS-KUBE yang ada di Dusun Nganget Desa Kedungjambe diambil dua Kelompok KBS-KUBE, yaitu Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia sebagai kelompok KBS-KUBE yang progresif dan kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur sebagai kelompok KBS-KUBE yang pasif. Pendekatan partisipatif yaitu sejumlah metode dan teknik serta persiapan yang diperlukan untuk melakukan kajian potensi, identifikasi dan disain masalah, menyusun rancangan kegiatan dan implementasinya pada suatu programproyek yang memungkinkan berbagai pihak terlibat. Tujuannya adalah menjaring aspirasi dan partisipasi masyarakatstakeholder dalam suatu program pembangunan seefektif mungkin. Melalui pendekatan partisipatif diharapkan dapat memperoleh informasi yang mendalam mengenai proses pembentukan kelompok KBS – KUBE, masalah dan akar masalah KBS –KUBE. Pendekatan partisipatif dilakukan bersama-sama dengan eks penderita kusta melalui diskusi kelompok untuk dapat memahami peranan kelompok dalam memberdayakan anggotanya sehingga anggota kelompok dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban atau peranan-peranannya. Tipe kajian ini menggunakan pendekatan subyektif mikro Sitorus dan Agusta 2004, yaitu dalam upaya memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh mengenai pola perilaku, tindakan dan interaksi anggota kelompok KBS – KUBE. Aras analisis yaitu kelompok KBS – KUBE dan individu sebagai anggota kelompok. 37

3.2. Lokasi dan Waktu

Dokumen yang terkait

Implementasi Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tani Di Dusun III Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2 78 100

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

Peran Pekerja Sosial Masyarakat Pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE)Dalam Pemberdayaan Keluarga Miskin Di Desa Toto Mulyo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013

0 21 79

Pemberdayaan Komunitas Petani Miskin Melalui Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Kasus KUBE Ternak Sapi di Desa Beji Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 9 10

PEMBERDAYAAN DIFABEL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA ( KUBE )

0 11 152

OPTIMISME HIDUP PENYANDANG KUSTA DI DUSUN NGANGET TUBAN JAWA TIMUR.

0 3 9

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SRIKANDI DI DUSUN GAMOL, DESA BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 184

PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 241

PEMBERDAYAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KAMPUNG MACCINI BAJI KELURAHAN PUNDATA BAJI KECAMATAN LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP

0 0 92