102
sepengetahuan pengurus banyak kambing yang dijual sampai mencapai 16 atau 16 ekor. Seperti diungkapkan oleh P. Ynt 34 yaitu :
“……… bahwa sebenarnya sudah banyak bantuan yang diberikan kepada warga Nganget ini baik berupa sapi maupun kambing, namun
banyak yang dijual dengan alasan untuk makan atau tidak bisa merawat lagi karena sakit yang dideritanya kambuh ataupun dijual
untuk berobat……..”
Dari berbagai pandangan yang diungkapkan seperti itu maka dalam upaya mengembangkan Kelompok Usaha Bersama supaya dapat meningkatkan
keberfungsian sosial perlu telaah yang lebih mendalam lagi terhadap berbagai hal yang menyangkut perkembangan Kelompok KBS-KUBE itu sendiri. Untuk
kajian yang lebih mendalam dari lima kelompok KBS-KUBE yang ada dipilih dua kelompok yang progresif dan pasif dengan demikian dapat diketahui kendala
yang dialami dan dan faktor-faktor yang menyebabkan perkembangan Kelompok KBS-KUBE.
6.1.1. Kelompok KBS – KUBE “Bangkit Mulia”
Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia didirikan pada tahun 2004 karena akan ada bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melalui Program Bantuan
Kesejahteraan Sosial tahun 2004. Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia terdiri dari 10 orang, sembilan orang diantaranya bertempat tinggal di RT. 06 dengan ketua
RT Bapak Mkn dan satu orang tinggal di RT. 04. Adapun susunan pengurus Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia adalah :
1. Ketua : Bakri
: T.Tuberkuloid 2. Sekretaris
: Eko Wahyu : Indeferent - Indeterminate
3. Bendahara : Gapar
: T.Tuberkuloid 4. Anggota
: 1. Darmi : T.Tuberkuloid
2. Satimin : T. Tuberkuloid
3. Suminah : Indeferent - Indeterminate
4. Sajid : T. Tuberkuloid
5. Lasmin : B. Border Line
6. Asan : T. Tuberkuloid
7. Romly : T. Tuberkuloid
Sumber : Balai Pengobatan Dusun Nganget Tahun 2005.
103
Dari daftar susunan Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia semua anggotanya adalah eks penderita kusta terdiri dari 10 orang dua orang perempuan dan
delapan orang laki-laki. Adapun satu orang yang berasal dari RT. 04 karena ada kelebihan dari RT, 04 yang tidak tertampung di RT-nya, sehingga digabungkan
dengan RT. 06. Sesuai dengan pernyataan Pak Rsd 65 yaitu :
“………. Kolo rumiyin sampun dados keputusanipun pengurus KUBE menawi Pak Lsm meniko nderek kelompok Bangkit Mulia RT nipun
Pak Mkn amargo dateng RT kulo sampun ngluwihi bantuan ingkang dipun sukaake kalih panti lan mboten klebet dateng kelompok
sanesipun ……”
Artinya bahwa sejak dulu sudah jadi keputusan pengurus Kelompok Usaha Bersama bahwa Pak Lsm ini diikutkan kelompok Bangkit Mulia
RT -nya pak Mkn karena di RT saya ada kelebihan orang yang menerima bantuan yang diberikan oleh panti dan tidak tertampung oleh
kelompok lain.
Adapun tingkat pendidikan anggota kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia yaitu sebagian besar adalah Tamat Sekolah Dasar, Tidak Sekolah dan Sekolah
Menengah Pertama, seperti tabel di bawah ini : Tabel 10. Tingkat Pendidikan Anggota Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia Di
Dusun Nganget Tahun 2005. No.
Nama Anggota KUBE Pendidikan
Keterangan 1. Bakri
Tamat SD
2. Eko Wahyu
Taman SMP 3. Gapar
Tamat SD
4. Darmi Tidak
Sekolah 5. Satimin
Tamat SD
6. Suminah Tidak
Sekolah 7. Sajid
Tamat SD
8. Asan Tamat
SD 9. Romly
Tidak Sekolah
10. Lasmin Tamat
SD Sumber : Pengurus Kelompok KBS - KUBE 2005
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 10 anggota Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia yang berpendidikan Tidak Tamat Sekolah Dasar ada tiga orang
atau 30 , Tamat Sekolah Dasar enam orang atau 60 dan satu orang Tamat SMP atau 1 . Dengan 60 anggota yang hanya berpendidikan SD akan
mempengaruhi perkembangan organisasi Kelompok Usaha Bersama. Secara organasasi kelompok bangkit mulia belum berfungsi ini dapat dilihat dari
104
aktivitasnya seperti pertemuan anggota tidak pernah ada, pembagian tugas dan pedelegasian wewenang tidak berjalan hanya ada kelengkapan organisasi saja,
administrasi hanya ada buku perkembangan KUBE namun perkembangan kambing tidak pernah dicatat oleh sekretaris tapi tercatat di Pak RT Mkn, aturan
tertulis tidak ada, yang ada hanya aturan tidak tertulis yang berlaku untuk semua Kelompok Usaha Bersama.
Ini sesuai dengan pernyataan Pak Bkr 55 yaitu : “……… bahwa saya selaku ketua kelompok tidak tahu masalah
perkembangan kambing Kelompok Usaha Bersama, yang tahu adalah Pak RT karena warga kalau ada apa-apa selalu melapor
kepada Pak RT, waktu saya menjadi ketua kelompok atas penunjukan pak RT karena dalam kelompok tersebut tidak ada yang
mau …….”
Dalam kepengurusan selanjutnya setiap anggota maupun pengurus di tingkat Kelompok Usaha Bersama tidak pernah berpikiran untuk menumbuhkan atau
mengembangkan organisasi KBS - KUBE, yang ada hanya bagaimana supaya kambing bantuannya dapat berkembang banyak dan bisa segera dapat
menggulirkan. Adapun karakteristik lain yang mendukung semangat anggota KBS-KUBE Bangkit Mulia yaitu bahwa mereka adalah homongen dan hampir
semua berasal dari eks pasien Rumah Sakit Kusta Nganget. Sesuai dengan pernyataan Pak Sbr 48 yaitu :
“………. bahwa di RT 06 itu atau orang biasa menyebut sosial memang dipersiapkan oleh Departemen Sosial pada waktu itu, jadi
sebelum mereka keluar dari Rumah Sakit Kusta mereka diberi Pendidikan dan Latihan Ketrampilan selama 2 bulan, diberi rumah
sebanyak 55 rumah setelah selesai pendidikan mereka diberi modal yaitu berupa sapi dan diperbolehkan mengerjakan sawah milik Dinas
Sosial …….”
Dari pernyataan tersebut dapat ditelaah bahwa anggota KBS - KUBE Bangkit Mulia secara kultur mempunyai hubungan psikologis dengan panti, jadi segala
sesuatu yang diprogramkan melalui panti sedikit banyak akan berpengaruh pada tindakan mereka. Artinya bahwa apabila program lewat panti akan mempunyai
kecenderungan lebih besar kemungkinan untuk berhasil, apabila pihak panti juga komitmen untuk mengembangkan eks penderita kusta di luar panti yaitu di
Dusun Nganget.
105
Sesuai dengan uraian di atas bahwa kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia dapat dikatakan masuk pada kelompok dalam artian interaksi. Kelompok dalam artian
ini adalah sejumlah orang yang berkomunikasi satu sama lain dan sering melampaui rentang waktu tertentu, serta jumlahnya cukup sedikit, sehingga
setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain, tidak sebagai orang kedua, melalui orang lain, tetapi saling berhadapan
Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996. Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia dapat dikategorikan pada kelompok
dalam artian interaksi, ini dapat dilihat pada seringnya anggota kelompok mengembala kambing secara bersama sehingga setiap anggota dapat
berkomunikasi dan berinteraksi langsung tanpa ada perantara, sehingga sedikit demi sedikit dapat menimbulkan saling ketergantungan antar anggota kelompok.
6.1.2. Kelompok KBS – KUBE “Sumber Makmur”