Evaluasi Program Taman Kanak-Kanak

80 Bila ditelaah secara sederhana apa yang dilaksanakan oleh warga komunitas eks penderita kusta dengan didirikannya pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan proses kebijakan dan perencanaan sosial. Kebijakan dan perencanaan sosial yang lahir dari masyarakat, dimana setelah masyarakat tersebut mengalami berbagai tekanan dari berbagai pihak. Dengan tekanan tersebut akhirnya masyarakat membuat perencanaan dengan melakukan berbagai kegiatan guna memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternaif yang baik bagaimana supaya Taman Kanak-Kanak berjalan dengan kondisi komunitas yang serba terbatas. Seperti dimana lokasi yang dapat dipakai untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, apakah tempat tersebut di tengah- tengah permukiman dengan resiko semua biaya operasional dan gaji guru, sarana dan prasarana ditanggung oleh masyarakat atau bekerjasama dengan panti dengan meminjam sarana milik panti dan lain sebagaimana yang berkaitan dengan pelaksanaan keberlangsungan Taman Kanak-Kanak tersebut. Dengan berdirinya Taman Kanak – Kanak tersebut bukan hanya masalah pendidikan tetapi juga menyangkut permasalahan kesejahteraan sosial yang dialami oleh eks penderita kusta sedikit demi sedikit bisa diselesaikan oleh masyarakat itu sendiri.

5.1.6. Evaluasi Program Taman Kanak-Kanak

Pengembangan masyarakat mempunyai tujuan mengembangkan tingkat kehidupan dan mempunyai cakupan seluruh komunitas. Pendekatan komunitas biasanya memecahkan permasalahan dan menjadi kepentingan dan kebutuhan hampir semua warga. Pengembangan masyarakat diartikan sebagai : “Community development is a movement designed to promote better living for the whole community with the active participation and the intiative of the community”. Brokensha dan Hodge, 1969, dalam Adi 2001. Pengembangan masyarakat adalah gerakan yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan seluruh komunitas dengan partisipasi aktif dan atas prakarsa komunitas. Disebutkan juga pengembangan masyarakat menurut Brokensha dan Hodge 1969 dalam Adi 2001. Bersumber dari disiplin pendidikan juga, terutama 81 perluasan pendidikan di tingkat pedesaan rural extension program. Sedang bagi daerah perkotaan mereka mengembangkan organisasi komunitas community organization yang bersumber dari Ilmu Kesejahteraan Sosial, dan diawali pada tahun 1873. Bila ditelaah secara sederhana maka apa yang dilakukan oleh eks penderita kusta merupakan pengembangan masyarakat dimana mereka membuat gerakan untuk merancang bagaimana meningkatkan kehidupannya dengan gerakan mendirikan Taman Kanak-Kanak yang diorganisasi melalui kumpulan Rukun Tetangga RT sampai dengan Yayasan Bina Putra yang didirikan oleh eks penderita kusta itu sendiri. Dan juga seperti yang dikemukakan oleh Brokensha dan Hodge yang bersumber dari disiplin pendidikan terutama perluasan pendidikan di tingkat pendesaan rural extension program. Namun demikian dalam pelaksanaanya masih perlu pengorganisasian yang lebih baik melalui kerjasama yang kuat dari berbagai kelembagaan yang ada di Dusun Nganget maupun luar dusun. Berdirinya Taman Kanak-Kanak di Dusun Nganget merupakan kebutuhan dari seluruh warga dusun. Ditinjau dari dimensi modal sosial menurut Woolcock 1997 dalam Tonny 2004 secara sangat sederhana komunitas eks penderita kusta juga masuk pada dimensi keempat yaitu sinergi. Secara integrasi mereka mempunyai ikatan sangat kuat karena faktor senasib dan sepenanggungan, secara linkage pertalian mereka bisa membangun relasi dengan orang luar komunitas yaitu ibu guru Taman Kanak-Kanak dan mendudukan ketua yayasan Bina Putra juga berasal dari luar komunitas. Integrasi ini bisa dijalankan panti sebagai institusi negara dapat memberikan fasilitas milik panti untuk kegiatan masyarakat di sekitar panti. Sedangkan secara sinergi dapat dijalankan oleh masing-masing ketua Rukun Tetangga, tokoh masyarakatagama dengan institusi pemerintahan yang dalam hal ini diwakili oleh panti. Dengan demikian dapat diyakini bahwa program Taman Kanak-Kanak yang berada di Dusun Nganget Kecamatan Kedungjambe akan dapat berkelanjutan. 82

5.2. Program Bantuan Kesejahteraan Sosial Kelompok Usaha Bersama Di Nganget Kecamatan Singgahan

Dokumen yang terkait

Implementasi Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tani Di Dusun III Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2 78 100

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

Peran Pekerja Sosial Masyarakat Pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE)Dalam Pemberdayaan Keluarga Miskin Di Desa Toto Mulyo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013

0 21 79

Pemberdayaan Komunitas Petani Miskin Melalui Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Kasus KUBE Ternak Sapi di Desa Beji Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 9 10

PEMBERDAYAAN DIFABEL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA ( KUBE )

0 11 152

OPTIMISME HIDUP PENYANDANG KUSTA DI DUSUN NGANGET TUBAN JAWA TIMUR.

0 3 9

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SRIKANDI DI DUSUN GAMOL, DESA BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 184

PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 241

PEMBERDAYAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KAMPUNG MACCINI BAJI KELURAHAN PUNDATA BAJI KECAMATAN LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP

0 0 92