145
sebanyak 35 orang atau 7,54 dan Perguruan Tinggi sebanyak 5 orang atau 1,07 . Bila di telaah dari segi pendidikan formal saja tidaklah cukup
menyakinkan namun yang perlu mendapat perhatian adalah semangat kerja yang cukup tinggi inilah modal dasar untuk memberdayakan komunitas eks
penderita kusta di Dusun Nganget.
7.1.2. Sumber Daya Alam Natural Resources
Sawah, ladang dan hutan tidak bisa terlepas dari kehidupan komunitas eks penderita kusta. Lokasi permukiman eks penderita kusta adalah berupa
perbukitan yang terpisah dari permukiman penduduk dalam satu desa. Luas wilayah milik Dinas Sosial yaitu 132.795 M2 dipergunakan untuk bangunan
gedung panti seluas 27.100 M2, ladang seluas 20.700 M2 dan sawah seluas 15.275 M2 dan tegalan seluas 69.720 M2 di pergunakan untuk permukiman eks
penderita kusta dan pertanian. Disamping milik Dinas Sosial mereka juga menempati tanah milik Perhutani seluas kurang lebih 80.00 M2 dipergunakan
untuk ladang seluas 40.000 M2 dan sisanya dipergunakan untuk permukiman. Diantara tanah-tanah tersebut banyak terdapat padang pengembalaan yang
sangat potensial untuk mengembala kambing. Disamping tanah tersebut komunitas eks penderita kusta juga memanfaatkan tanah perhutani untuk
permukiman dan persil seluas 50.500 M2. Selain itu masih ada tanah milik Arya Diningrat seluas 9.904 M2 yang tidak ditanami dan setiap harinya dipergunakan
sebagai tempat pengembalaan kambing karena letaknya bersebelahan dengan permukiman.
7.1.3. Sumber Daya Kelembagaan Social and Institutional Asset
Sumber Daya Kelembagaan yang dimaksud adalah kelembagaan yang berada di dalam komunitas maupun di luar komunitas baik formal maupun non formal yang
mendukung perkembangan komunitas seperti lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan, dan lembaga keagamaan. Lembaga – lembaga di dalam komunitas
yang langsung berkaitan dengan kelompok KBS – KUBE yaitu kelembagaan keagamaan, Kelembagaan panti, kelembagaan RT dan kelembagaan KUBE itu
sendiri. Sedangkan kelembagaan yang berada di luar komunitas yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat seperti Yayasan Kusta Indonesia, Yayasan BREA yang
146
berdomisili di Suarabaya, juga ikut membantu dalam pengembangan komunitas eks penderita kusta.
Potensi kelembagaan lain yang mendukung perkembangan KBS – KUBE di Dusun Nganget adalah pasar sebagai tempat transaksi sekaligus interaksi
komunitas eks penderita kusta dengan masyarakat luas. Jarak pasar dengan Dusun Nganget tidak terlalu jauh kira-kiran 5 km dan dapat ditempuh dengan
sepeda atau motor. Di pasar tersebut selain pasar tradisional juga ada pasar hewan dengan waktu dua kali dalam lima hari yaitu Pahing dan Kliwon Hari
pasaran.
7.2. Proses Penyusunan Perencanaan Program Secara Partisipatif