Kependudukan PETA SOSIAL KOMUNITAS EKS PENDERITA KUSTA DUSUN NGANGET DESA KEDUNGJAMBE KECAMATAN SINGGAHAN

53 jarang melakukan aktifitas di luar pemukiman, kebutuhan sehari-hari disamping sudah ada tokokioswarung juga ada penjual sayuran keliling.

4.8. Kependudukan

Penduduk merupakan jumlah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah pada waktu tertentu dan merupakan hasil proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi. Diantara beragam komposisi penduduk yang dapat disusun, komposisi penduduk menurut jenis kelamin merupakan hal yang terpenting. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomis, maupun sosial. Jumlah penduduk di permukiman eks kusta berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Ketua Rukun Tetangga masing – masing berjumlah 464 jiwa Agustus 2005 yang terbagi yaitu laki-laki sebanyak 234 jiwa dan perempuan sebanyak 230 jiwa. Di permukiman tersebut terdapat eks penderita kusta sebanyak 152 Jiwa dan bukan kusta sebanyak 312 Jiwa keturunan dan warga waraskampung yang kawin dengan eks kusta. Fertilitas merupakan performan reproduksi aktual dari seorang wanita atau sekelompok individu, yang pada umumnya dikenakan pada seorang wanita atau sekelompok wanita, sedangkan paritas berarti jumlah anak yang telah dipunyai oleh wanita. Kemampuan fisiologis wanita untuk memberikan kelahiran atau berpatisipasi dalam reproduksi dikenal dengan istilah fekunditas. Tinggi rendahnya angka mortalitas penduduk berhubungan dengan beragam faktor seperti keadaan persediaan pangan penduduk, kemiskinan, dan keadaan fasilitas kesehatan. Faktor-faktor tersebut di satu pihak dapat meningkatkan reit mortalitas penduduk, namun di pihak lain dapat menurunkannya. Tanpa kecuali setiap daerah termasuk permukiman eks kusta menginginkan menurunnya reit kematian penduduk di tingkat yang rendah. Komposisi penduduk pemukiman eks kusta berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar berikut ini. 54 Gambar 4. Piramida penduduk Dusun Nganget berdasarkan usia dan jenis kelamin Tahun 2005. Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin mempunyai arti yang penting sebagai data analisis kependudukan karena berbagai fenomena dalam kehidupan terkait dengan umur dan jenis kelamin, seperti fenomena biologis, ekonomi sosial dan politik. Bila disimak piramida penduduk pada tabel tersebut bahwa pada umur 20 – 24 tahun berjumlah 22 orang atau 4,74 . Dengan perincian remaja laki-laki berjumlah 10 orang atau 2,15 dan perempuan berjumlah 12 orang atau 2,58 . Ini menandakan bahwa pada usia tersebut banyak penduduk Dusun Nganget yang mengadakan migrasi keluar. Pada usia tersebut kebanyakan mereka mencari pekerjaan di luar kota dan secara biologis mereka akan menikah sehingga setelah menikah mereka tidak kembali lagi. Jumlah penduduk pada usia 45 – 49 berjumlah 60 orang atau 12,93 dengan perincian laki-laki berjumlah 35 orang atau 7,54 dan perempuan berjumlah 25 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 ♂ ♀ 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 + Sumber : Ketua RT Tahun 2005 45 40 35 30 25 20 15 10 0 10 15 20 25 30 35 40 45 55 orang atau 5,39 dan pada usia 50 – 59 berjumlah 45 orang atau 9,70 dengan perincian laki-laki 25 atau 5,39 dan perempuan berjumlah 20 orang atau 4,31 . Jumlah laki-laki yang mengalami penurunan pada usia 45 – 49 ke usia 50 – 59 tahun sampai dengan 10 orang ini disebabkan ada 10 pasang suami istri yang laki-laki eks penderita kusta dan yang perempuan orang sehat. Dengan sakit yang dideritanya itu menyebabkan lebih banyak laki-laki yang meninggal lebih dulu dibanding perempuan. Banyaknya laki – laki eks penderita kusta yang meninggal dunia ini disebabkan pada saat mereka sakit membutuhkan biaya yang relatif tinggi dan mereka tidak bisa membiayai pengobatan tersebut selain jarak yang ditempuh antara permukiman eks penderita kusta Dusun Nganget dengan Rumah Sakit Kusta di Mojokerto relatif jauh dengan biaya sekali jalan mencapai Rp. 350.000,- Tiga ratus lima puluh ribu rupiah dengan menggunakan mobil carteran belum biaya rumah sakit yang harus dikeluarkan oleh eks penderita kusta.

4.9. Sistem Ekonomi

Dokumen yang terkait

Implementasi Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tani Di Dusun III Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2 78 100

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

Peran Pekerja Sosial Masyarakat Pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE)Dalam Pemberdayaan Keluarga Miskin Di Desa Toto Mulyo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013

0 21 79

Pemberdayaan Komunitas Petani Miskin Melalui Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Kasus KUBE Ternak Sapi di Desa Beji Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 9 10

PEMBERDAYAAN DIFABEL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA ( KUBE )

0 11 152

OPTIMISME HIDUP PENYANDANG KUSTA DI DUSUN NGANGET TUBAN JAWA TIMUR.

0 3 9

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SRIKANDI DI DUSUN GAMOL, DESA BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 184

PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 241

PEMBERDAYAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KAMPUNG MACCINI BAJI KELURAHAN PUNDATA BAJI KECAMATAN LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP

0 0 92