Kelompok KBS – KUBE “Sumber Makmur”

105 Sesuai dengan uraian di atas bahwa kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia dapat dikatakan masuk pada kelompok dalam artian interaksi. Kelompok dalam artian ini adalah sejumlah orang yang berkomunikasi satu sama lain dan sering melampaui rentang waktu tertentu, serta jumlahnya cukup sedikit, sehingga setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain, tidak sebagai orang kedua, melalui orang lain, tetapi saling berhadapan Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996. Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia dapat dikategorikan pada kelompok dalam artian interaksi, ini dapat dilihat pada seringnya anggota kelompok mengembala kambing secara bersama sehingga setiap anggota dapat berkomunikasi dan berinteraksi langsung tanpa ada perantara, sehingga sedikit demi sedikit dapat menimbulkan saling ketergantungan antar anggota kelompok.

6.1.2. Kelompok KBS – KUBE “Sumber Makmur”

Kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur didirikan pada tahun 2004 karena akan ada bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melalui Program Bantuan Kesejahteraan Sosial tahun 2004. Kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur terdiri dari 10 orang, dan semuanya bertempat tinggal dalam satu Rukun Tetangga yaitu RT. 04. Adapun susunan pengurus Kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur adalah : 1. Ketua : Khoirul : T. Tuberkuloid 2. Sekretaris : Amir : T. Tuberkuloid 3. Bendahara : Kamjani : B. Border Line 4. Anggota : 1. Sableg : Indeferent - indeterminate 2. Suwoto : B. Border Line 3. Darmi : Indeferent - indeterminate 4. Matsai : B. Border Line 5. Sarmi : B. Border Line 6. Ngademo : B. Border Line 7. Kadari : T. Tuberkuloid Sumber : Balai Pengobatan Dusun Nganget Tahun 2005. Dari daftar susunan anggota Kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur semua adalah eks penderita kusta yang terdiri dari tiga orang perempuan dan tujuh orang laki-laki. Anggota KBS-KUBE Sumber Makmur kebanyakan adalah pendatang yang berobat ke Nganget dan sudah dinyatakan sembuh oleh Mantri 106 Kesehatan Balai Pengobatan. Di Dusun Nganget seperti dijelaskan di depan bahwa ada sungai belereng sebagai tempat berobat untuk orang yang mempunyai penyakit kusta. Dari berobat inilah banyak pendatang yang akhirnya menjadi warga Nganget. Seperti diungkapkan oleh Pak Rsd 65 yaitu : “…….. bahwa warga RT. 04 kebanyakan adalah pendatang yang berobat ke Nganget, karena merasa senasib maka mereka akhirnya membuat rumah disini, saya tidak bisa melarang karena mau kembali kerumah juga mereka dikucikan oleh warga di sekitar rumahnya……” Dengan pernyataan tersebut maka banyak warga di RT. 04 yang pendatang sehingga tingkat kesembuhan penyakit yang dideritanya masih perlu untuk diadakan pemeriksaan kembali. Bagi anggota kelompok KBS - KUBE Sumber Makmur secara kultural tidak mempunyai ikatan psikologis dengan panti ataupun Rumah Sakit Kusta Nganget. Ini juga mempunyai mempunyai pengaruh terhadap perilaku yang berbeda dengan anggota kelompok KBS - KUBE Bangkit Mulia seperti yang diungkapkan oleh Pak Wdn 44 tahun yaitu : “……..bahwa warga di RT 04 ini adalah liar karena mereka datang begitu saja sehingga kadang-kadang mereka susah diatur, sebelum kesini mereka itu sudah kemana-mana,seperti minta-minta di jalan..” Menelaah pernyataan tersebut bahwa dalam Kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur anggotanya adalah para pendatang yang karakteristiknya berbeda dengan kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia yang seluruhnya berasal dari Rumah Sakit Kusta Nganget. Pada Kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur mempunyai latar belakang kehidupan yang berbeda artinya sebelumnya tidak saling mengenal antar anggota kelompok dengan demikian akan berpengaruh terhadap perkembangan Kelompok KBS-KUBE selanjutnya terutama mengenai kekompakan antar anggota kelompok. Adapun tingkat pendidikan anggota kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur yaitu sebagian besar adalah, Tidak Sekolah, Tamat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, sesuai dengan tabel di bawah ini : 107 Tabel 11. Tingkat Pendidikan Anggota Kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur Dusun Nganget Tahun 2005 No. Nama Anggota KUBE Pendidikan Keterangan 1. Khoirul Tamat SD 2. Amir Tamat SMP 3. Kamjani Tidak Sekolah 4. Sableg Tidak Sekolah 5. Suwoto Tidak Sekolah 6. Darmi Tidak Sekolah 7. Matsai Tamat SD 8. Sarmi Tidak Sekolah 9. Ngademo Tidak Sekolah 10. Kadari Tidak Sekolah Sumber : Pengurus Kelompok KBS - KUBE 2005 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 10 angota kelompok KBS-KUBE yang Tidak Sekolah mencapai tujuh orang atau 70 , dua orang atau 20 Tamat Sekolah Dasar dan satu orang atau 10 , Tamat Sekolah Menengah Pertama. Dengan 70 anggota tidak sekolah akan mempengaruhi perkembangan organisasi Kelompok KBS-KUBE. Secara organasasi kelompok Sumber Makmur belum berfungsi ini dapat dilihat dari aktivitasnya seperti pertemuan anggota tidak pernah ada, pembagian tugas dan pedelegasian wewenang tidak berjalan hanya ada kelengkapan organisasi saja, administrasi hanya ada buku perkembangan kelompok KBS-KUBE namun perkembangan kambing tidak pernah dicatat oleh sekretaris tapi tercatat di Pak RT Rsd, aturan tertulis tidak ada, yang ada hanya aturan tidak tertulis yang berlaku untuk semua Kelompok Usaha Bersama. Ini sesuai dengan pernyataan Pak Amr 45 yaitu : “……… bahwa selama ini kepengurusan di KBS-KUBE Sumber Makmur tidak berjalan saya sebagai sekretaris tidak pernah mencatat apa-apa semua buku-buku dibawa oleh ketua dan selama ini memang tidak ada petunjuk untuk mengadakan pertemuan …….” Dalam kepengurusan selanjutnya setiap anggota maupun pengurus di tingkat Kelompok Usaha Bersama tidak pernah berpikiran untuk menumbuhkan atau mengembangkan organisasi KBS-KUBE. Adapun karakteristik anggota kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur yaitu bahwa mereka adalah heterogen berasal dari berbagai daerah. Di permukiman tersebut mereka berusaha sendiri untuk membangun rumah dan kebersamaan dibangun tidak secara bersamaan. 108 Sesuai dengan pernyataan Pak Rsd 65 yaitu : “………. Bahwa sebagian besar warga di RT saya adalah pendatang adanya perumahan dibangun atas inisiatif sendiri-sendiri …….” Dari pernyataan tersebut dapat ditelaah bahwa anggota kelompok KBS - KUBE Sumber Makmur secara kultur kurang mempunyai hubungan psikologis dengan panti, jadi segala sesuatu yang diprogramkan melalui panti sedikit berpengaruh pada tindakan mereka..Seperti terlihat pada tabel 9 bahwa 12 kambing atau12 kambing KUBE dijual dua diantaranya ditukar dengan kambing jawa karena mereka menganggap memelihara kambing gibas tidak jodohsinung seperti pernyataan Pak Kdr 49 yaitu : “……… setelah saya mendapat bantuan kambing gibas beberapa hari kemudian sakit-sakitan sebelum kambing mati, saya melapor Pak RT untuk menjual kambing bantuan dan akan saya tukarkan dengan kambing jawa ………” Walaupun mereka menjual kambing bantuan mereka tetap melapor kepada RT setempat, bukannya melapor kepada ketua kelompok. Ketua RT mempunyai kedudukan yang baik di mata mereka karena Ketua RT juga menjabat sebagai wakil sekretaris pada kepengurusan Kelompok Usaha Bersama yang lebih besar dan kepanjangan tangan dari panti dan selama ini kalau ada permasalahan selalu melapor kepada Ketua RT. Kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur bila dikaitkan dengan teori kelompok maka masuk dalam kelompok sebagai artian persepsi yaitu suatu kelompok kecil didefinisikan sebagai orang-orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan tatap muka atau serangkaian pertemuan semacam itu, dimana setiap anggota menerima beberapa kesan atau persepsi yang cukup jelas tentang anggota lainnya sehingga ia dapat, pada saat itu atau bersoal jawab kemudian, memberikan reaksi satu sama lain sebagai seorang individu, meskipun hal itu mungkin hanya untuk mengingat bahwa yang lain hadir Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996. Artinya bahwa dalam kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur antar anggota kelompok hanya menunjukkan yang lain hadir pada saat terjadinya pertemuan seperti yang terjadi pada diskusi kelompok. Dalam kelompok tersebut belum terjalin hubungan antar anggota yang saling menguntungkan dan saling ketergantungan. 109 Dari uraian profil kedua kelompok KBS-KUBE tersebut di atas dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut : seperti terlihat dalam tabel 12. Tabel 12. Profil Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia dan Sumber Makmur Dusun Nganget Tahun 2005. Aspek Kajian Kelompok Bangkit Mulia Kelompok Sumber Makmur Tahun dibentuk kelompok Bulan Oktober 2004 Bulan Oktober 2004 Pendidikan Formal Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP 3 orang atau 30 6 orang atau 60 1 orang atau 10 7 orang atau 70 2 orang atau 20 1 orang atau 10 Diklat yang pernah diikuti berkaitan dengan KUBE Belum pernah Belum pernah Kepengurusan Struktur organisasi Pembukuan Ada, tetapi ketua, sekretaris dan bendahara belum menjalankan fungsinya. Ada, tetapi tidak pernah diisi. Ada, tetapi ketua, sekretaris dan bendahara belum menjalankan fungsinya. Ada, tetapi tidak pernah diisi. Kepatuhan pada peraturan Belum pernah menerima sanksi Pernah menerima sanksi karena menjual kambing bantuan. sanksi harus mengganti kambing. Afiliasi lembaga keagamaan NU dan LDII NU Asal anggota kelompok KBS-KUBE Semua mantan pasien Rumah Sakit Kusta Nganget kelompok sosial Pendatang RS Kusta Kediri, Sumber Glagah Mojokerto Kelompok kulon kali. 110 Eks Penderita Kusta pada stadium tipe Dua orang pada tipe I atau disebut indeferent ---- indeterminate. bercak keputihan. Daya tahan tubuh kuat tidak menular. 2 orang pada tipe I atau disebut indeferent ---- indeterminate. bercak keputihan. Daya tahan tubuh kuat tidak menular. Tujuh orang pada tipe 2 atau disebut T. Tuberkoloid rambut rontok, penebalan kulit, pembengkakan pada tangan dan kaki. lepra kering. 3 orang pada tipe 2 atau disebut T. Tuberkoloid rambut rontok, penebalan kulit, pembengkakan pada tangan dan kaki. lepra kering. Satu orang pada tipe 3 B. Border Line terjadi luka dan mutilasai = ujung ruas jari kaki Derajat kesembuhan 100 sudah dinyatakan sembuh. 5 orang pada tipe 3 B. Border Line terjadi luka dan mutilasai = ujung ruas jari kaki. Derajat kesembuhan 100 sudah dinyatakan sembuh. Sumber : wawancara dengan anggota kelompok KBS-KUBE Tahun 2005.

6.2. Analisis Aspek Kelembagaan Kelompok KBS - KUBE

Dokumen yang terkait

Implementasi Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tani Di Dusun III Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2 78 100

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

Peran Pekerja Sosial Masyarakat Pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE)Dalam Pemberdayaan Keluarga Miskin Di Desa Toto Mulyo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013

0 21 79

Pemberdayaan Komunitas Petani Miskin Melalui Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Kasus KUBE Ternak Sapi di Desa Beji Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 9 10

PEMBERDAYAAN DIFABEL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA ( KUBE )

0 11 152

OPTIMISME HIDUP PENYANDANG KUSTA DI DUSUN NGANGET TUBAN JAWA TIMUR.

0 3 9

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SRIKANDI DI DUSUN GAMOL, DESA BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 184

PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 241

PEMBERDAYAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KAMPUNG MACCINI BAJI KELURAHAN PUNDATA BAJI KECAMATAN LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP

0 0 92