Proses Penyusunan Perencanaan Program Secara Partisipatif

146 berdomisili di Suarabaya, juga ikut membantu dalam pengembangan komunitas eks penderita kusta. Potensi kelembagaan lain yang mendukung perkembangan KBS – KUBE di Dusun Nganget adalah pasar sebagai tempat transaksi sekaligus interaksi komunitas eks penderita kusta dengan masyarakat luas. Jarak pasar dengan Dusun Nganget tidak terlalu jauh kira-kiran 5 km dan dapat ditempuh dengan sepeda atau motor. Di pasar tersebut selain pasar tradisional juga ada pasar hewan dengan waktu dua kali dalam lima hari yaitu Pahing dan Kliwon Hari pasaran.

7.2. Proses Penyusunan Perencanaan Program Secara Partisipatif

Sebelum pada penyusunan rancangan program kerja untuk memecahkan permasalahan pada kelompok KBS-KUBE di Dusun Nganget Desa Kedungjambe maka terlebih dulu ada proses perencanaan secara partisipatif yang melibatkan anggota kelompok KBS-KUBE, pengurus KUBE dan pendamping KUBE serta koordinator KUBE. Perencanaan tersebut dilaksanakan melalui diskusi kelompok yang terbagi dalam beberapa tahapan yaitu 1 diskusi kelompok dilaksanakan pada tingkat kelompok KBS-KUBE baik kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia dan kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan pada aras individu dan kelompok KBS-KUBE ; 2 pada tingkat pengurus KUBE dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh pengurus KUBE dalam menangani permasalahan kelompok KBS-KUBE ; 3 pada tingkat koordinatorpendamping KUBE dengan tujuan untuk mengetahui apa yang sudah dilaksanakan oleh koordinator KUBE dalam mengembangkan kelompok KBS-KUBE dan kendala-kendala yang dialami ; dan 4 diskusi kelompok yang melibatkan semua unsur yaitu dua kelompok KBS- KUBE yaitu kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia, kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur, pengurus KUBE enam orang tokoh masyarakatagama dan koordinatorpendamping KUBE pegawai panti terdiri tiga orang koordinator, lima orang pendamping tujuan dari diskusi kelompok ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan serta menyusun program untuk memecahakan permasalahan tersebut. Adapun proses perencanaan program secara partisipatif dapat digambarkan pada bagan alir seperti pada gambar 9. 147 Gambar 9. Bagan alir proses perencanaan program secara partisipatif pada kelompok KBS – KUBE Dusun Nganget Tahun 2005. Diskusi Kelompok I Peserta : Pengurus dan anggota kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia dan Sumber Makmur Hasil Diskusi Kelompok KBS-KUBE Bangkit Mulia Masalah ¾ Pengurus tidak berfungsi ¾ Administrasi tidak berjalan ¾ Mekanisme kerja KUBE tidak berjalan ¾ Pengambilan keputusan oleh Ketua RT ¾ Rendahnya pendidikan dan keterampilan ¾ Tidak pernah diadakan bimbingan sosial ¾ Pertemuan tidak pernah dilaksanakan Programkegiatankebutuhan ¾ Pelatihan pengurus dan administrasi ¾ Dilaksanakan pertemuan rutin ¾ Pelatihan kepemimpinan Hasil Diskusi Kelompok KBS-KUBE Sumber Makmur Masalah ¾ Pengurus tidak berfungsi ¾ Administrasi tidak berjalan ¾ Mekanisme kerja KUBE tidak berjalan ¾ Banyak kambing yang mati dan dijual ¾ Tidak ada kerjasama antar anggota kelompok ¾ Tidak ada kepedulian sosial ¾ Pengambilan keputusan tanpa musyawarah ¾ Tidak pernah dilaksanakan bimbingan sosial ¾ Pendidikan rendah ¾ Pendapatan rendah ¾ Pertemuan tidak pernah dilaksanakan Programkegiatankebutuhan ¾ Pelatihan pengurus dan administrasi ¾ Bimbingan sosial ¾ Pelatihan Teknik Produksi Kambing Sumber : Diskusi kelompok KBS-KUBE Tahun 2005 Diskusi Kelompok II Peserta : Pengurus Kelompok Usaha Bersama KUBE Hasil ¾ Terbatasanya pendidikan, pengetahuan dan keterampilan pada pengurus KUBE sehingga tidak mampu untuk mengatasi berbagai permasalahan baik usaha simpan pinjam maupun kelompok KBS-KUBE. ¾ Kesibukan pengurus KUBE sebagai kepala keluarga dan mengurusi usaha simpan pinjam sehingga kelompok KBS-KUBE kdang-kadang terabaikan. ¾ Belum adanya insentif yang memadai sehingga ada sifat malas untuk mengadakan kunjungan ke pengurus KBS-KUBE. Diskusi kelompok III Peserta : Koordinator Pendamping KUBE Hasil : Koordinator : Menampung berbagai permasalahan kelompok KBS-KUBE dan merumuskan pemecahan masalahnya. Pendamping : Melaksanakan pendampingan dengan memonitor perkembangan kambing serta permasalahan yang dihadapi oleh kelompok KBS-KUBE. Kendala : Belum semua pendamping memahami hakekat KUBE sehingga kadang-kadang hanya mementingkan perkembangan kambing Diskusi kelompok IV Rumusan akhir KBS-KUBE Bangkit Mulia dan Sumber Makmur, Pengurus KUBE dan KoordinatorPendamping KUBE Hasil : ¾ Pada diskusi kelompok yang melibatkan semua unsur yang terkait dengan kelompok KBS-KUBE dari masing-masing kelompok KBS-KUBE menyampaikan aspirasinya sesuai dengan hasil diskusi pada kelompok KBS-KUBE. ¾ Masing-masing kelompok memberikan tanggapan dan solusi untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi kelompok KBS-KUBE dalam bentuk program dan kegiatan. ¾ Identifikasi permasalahan dan kebutuhan serta Program untuk memecahkan permasalahan tersebut dapat dijabarkan dalam sub bab selanjutnya dalam kajian ini. V e r i f i k a s i V e r i f i k a s i V e r i f i k a s i 148

7.3. Identifikasi Masalah Dan Kebutuhan

Dokumen yang terkait

Implementasi Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tani Di Dusun III Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2 78 100

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

Peran Pekerja Sosial Masyarakat Pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE)Dalam Pemberdayaan Keluarga Miskin Di Desa Toto Mulyo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013

0 21 79

Pemberdayaan Komunitas Petani Miskin Melalui Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Kasus KUBE Ternak Sapi di Desa Beji Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 9 10

PEMBERDAYAAN DIFABEL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA ( KUBE )

0 11 152

OPTIMISME HIDUP PENYANDANG KUSTA DI DUSUN NGANGET TUBAN JAWA TIMUR.

0 3 9

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SRIKANDI DI DUSUN GAMOL, DESA BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 184

PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 241

PEMBERDAYAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KAMPUNG MACCINI BAJI KELURAHAN PUNDATA BAJI KECAMATAN LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP

0 0 92