Mata Pencaharian Pokok Sistem Tata Niaga Input dan Output Hasil Pertanian dan Non Pertanian

56

4.9.1. Mata Pencaharian Pokok

Menurut informasi yang di dapat, bahwa matapencaharian eks penderita kusta adalah sebagai berikut : Tabel 5. Komposisi penduduk berdasarkan matapencaharian Dusun Nganget Tahun 2005. No Mata Pencaharian Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. PNS Petani Penggarap Penggarap Persil Tukang Kayu Pengusaha meubel Pedagang Pengemis Lain-lain serabutan, sopir, ojek, jahit, guru ngaji, pemulung, tukang batu, dukun bayi, tukang becak, dan pengamen. 8 86 64 30 26 28 23 73 1,72 18,53 13,79 6,46 5,60 6,03 4,95 15,73 Jumlah 338 100 Sumber : ketua RT 2005 Mata pencaharian eks kusta sangatlah tergantung pada sumber daya lokal yang ada, khususnya pertanian yang meliputi tanah persawahan yang ditanami padi selama setahun dengan panen sebanyak tiga kali, sedangkan ladangtegalan, ditanami jagung, kedelai dan sayuran serta kayu jati yang ada disekitar permukiman. Bila dilihat dari tabel tersebut diatas maka petani penggarap menempati urutan paling banyak 18,53 atau 86 orang, ini disebabkan komunitas eks penderita kusta bekerja pada tanah pertanian milik Dinas Sosial dan Perhutani. Sedangkan terkecil adalah Pegawai Negeri Sipil sebanyak delapan orang atau 1,72 mereka bekerja sebagai Pegawai Panti Rehabilitasi Sosial Eks Penderita Kusta yang menempati rumah dinas. 57

4.9.2. Sistem Tata Niaga Input dan Output Hasil Pertanian dan Non Pertanian

Tata niaga input dan output hasil pertanian dan non petanian di pemukiman eks penderita kusta, hasil dari temuan lapangan menggambarkan bahwa hasil pertanian warga eks penderita kusta tiap kali panen, langsung dibeli oleh tengkulak yang datang ke permukiman. Sedangkan untuk sayur-sayuran di bawa ke pasar desa Kedungjambe sekitar 5 Km dari permukiman. Hari pasaran di desa Kedung jambe Kliwon dan Pahing. Hari-hari pasaran tersebut biasanya banyak eks penderita kusta yang datang ke pasar membawa sayuran ataupun hasil pertukangan kayu seperti tempat tidur dan kursi serta meja. Selain mereka menjual sayur ke pasar juga ada pedagang sayur yang keliling permukiman. Selain sayur mayur juga ada pasar kambing yang letaknya bersebelahan dengan pasar tradisional. Di pasar inilah biasanya eks penderita kusta menjual dan membeli kambing. Maka terjadilah transaksi dan interaksi sosial antara eks kusta dengan masyarakat luas. Bagi warga masyarakat di sekitar dusun Nganget seperti pasar desa Kedungjambe dan para penjual sayur yang selama ini berinteraksi dengan eks penderita kusta mereka tidak takut ketularan ini disebabkan seringnya mereka berinteraksi dan selama ini tidak menimbulkan dampak apapun terhadap diri mereka. Pada awalnya mereka takut juga tapi itu proses awal bagi semua orang yang akan mengadakan interaksi dengan eks penderita kusta. Namun bila eks penderita kusta mempunyai kepercayaan diri maka orang disekitar permukiman lama-lama menjadi biasa bergaul dengan mereka bahkan ada yang menjadi tukang kayu di rumah eks penderita kusta di permukiman eks penderita kusta Dusun Nganget. Selain hal tersebut di atas di permukiman eks penderita kusta pernah ada kegiatan ekonomi berskala kecil home industry namun mengalami kesulitan pemasaran dan akhirnya sekarang sudah tidak berkembang lagitidak ada lagi. Adapun kegiatan ekonomi tersebut antara lain : 1. Pembuatan kipas 2. Pembuatan tas 3. Pembuatan asbak 4. Pembuatan geblok kasur 5. Pembuatan cikrah 6. Pembuatan batu bata 58

4.9.3. Kaitan Mata Pencaharian Dengan Sumber Daya Lokal

Dokumen yang terkait

Implementasi Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tani Di Dusun III Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2 78 100

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

Peran Pekerja Sosial Masyarakat Pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE)Dalam Pemberdayaan Keluarga Miskin Di Desa Toto Mulyo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013

0 21 79

Pemberdayaan Komunitas Petani Miskin Melalui Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Kasus KUBE Ternak Sapi di Desa Beji Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 9 10

PEMBERDAYAAN DIFABEL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA ( KUBE )

0 11 152

OPTIMISME HIDUP PENYANDANG KUSTA DI DUSUN NGANGET TUBAN JAWA TIMUR.

0 3 9

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SRIKANDI DI DUSUN GAMOL, DESA BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 184

PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 241

PEMBERDAYAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KAMPUNG MACCINI BAJI KELURAHAN PUNDATA BAJI KECAMATAN LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP

0 0 92