13
1.2 Berkomunikasi secara efektif 1. Berkomunikasi secara empatik dengan
orang tua peserta didik 2. Berkomunikasi efektif dengan anak
didik, baik secara fisik, baik verbal maupun non verbal
Latihan 2
1 Ajaklah dua orang teman anda untuk melakukan observasi di dua sekolah TK untuk melihat kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah
tersebut. 2 Kembali dri observasi lakukanlah kegiatan FGD Focus Group Discussion
dengan teman dari kelompok anda. 3 Setelah FGD presentasikan di depan kelas dari masing-masing kelompok
4 Pada waktu presentasi,hendaknya dilakukan tanya jawab dengan peserta dari kelompok lainnya
3. Evaluasi
Berilah tanda silang X pada jawaban yang anda anggap benar 1. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar pada anak usia dini pada
umumnya sangat ditentukan oleh... a. Media dan metode yang digunakan
b. Area bermain yang luas c. Gedung sekolah yang memadai
d. Guru yang memiliki kemampuan mengajar
2. Seorang guru PAUD hendaknya memilki pemahaman dua ilmu dasar yakni :
a. Ilmu pendidikan dan Ilme pertanian b. Ilmu jiwa perkembangan dan Ilmu pendidikan
c. Ilmu pendidikan dan Ilmu filsafat d. Ilmu jiwa perkembangan dan Ilmu kesehatan
4. Daftar Pustaka
Brewer, Jo Ann, Introduction To Early Childhood education, Allyn and Bacon: Boston, 2006
Gestwicki, Carol., Development Appropriate Practice Curricullum and Development in Early Education 3rd Ed, Thomson Delmar: New York, 2007
14
Gordon, Ann Miles Kathryn W. Browne, Beginnings Beyond Foundations In Early Chilhood Education, Thomson Delmar : New York, 2004
Hohmann, Mary David P.Weikart, Education Young Children, High Scope: Michigan, 1995
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung, 2005, PT. Remaja Rosda karya W.S Wimkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta, 2004 PT Media Abadi
B. Pembelajaran Inovatif Pendidikan Anak Usia Dini 1. Tujuan Pembelajaran
Secara khusus sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendi-dik anak usia dini menunjukkan hasil belajar dengan indikator
sebagai berikut: a. Mengetahui berbagai model pembelajaran anak usia dini
b. Menganalisis masing-masing model pembelajaran anak usia dini c. Mengaplikasikan model pembelajaran anak usia dini dalam pembelajaran
sehari-hari di sekolah d. Memodifikasi model pembelajaran agar sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi
2. Uraian Materi Pendahuluan
Proses pendidikan dan pembelajaran pada anak usia dini hendaknya dilakukan dengan memberikan konsep-konsep dasar yang
memiliki kebermaknaan bagi anak melalui pengalaman nyata. Hanya pengalaman nyatalah yang memungkinkan anak untuk menunjukkan
aktivitas dan rasa ingin tahu curiousity secara optimal dengan menempatkan posisi pendidik sebagai pendamping, pembimbing serta
fasilitator bagi anak. Melalui proses pendidikan seperti ini diharapkan dapat menghindari bentuk pembelajaran yang hanya berorientasi pada
kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru menjadi dominan.
Proses pendidikan mempunyai peranan penting dalam upaya pengembangan individu secara khusus dan pengembangan bangsa secara
umum. Proses pendidikan memberikan kesempatan kepada setiap individu
untuk mengembangkan
seluruh kemampuan
dan keterampilan secara optimal. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya
diberikan sedini mungkin agar upaya pngembangan kemampuan da keterampilan individu dapat berlangsung optimal.
15
Pada rentang usia dini anak mengalami masa keemasan the golden age yang merupakan masa dimana anak mulai pekasensitif untuk
menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak
secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh
lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar pertama untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik,
bahasa, sosio emosional dan spiritual.
Upaya pengembangan individu melalui proses pendidikan berlangsung di berbagai lembaga-lembaga pendidikan, termasuk
lembaga pendidikan anak usia dini. Pada saat ini telah bermunculan berbagai lembaga pendidikan anak usia dini yang menggunakan standar
internasional di kota-kota besar di Indonesia, terutama lembaga pendidikan anak usia dini PAUD yang mengadopsi kurikulum
penyelenggaraan dari berbagai negara maju. Kurikulum yang dikembangkan tersebut mengacu kepada model pembelajaran yang
sudah ada di negara tertentu yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun.
Beberapa model pendidikan yang dimasud antara lain model pembelajaran aktif, model pembelajaran proyek, model pembelajaran
berbasis masyarakat dan model pembelajaran keterampilan hidup.
A. Model-model Pembelajaran Anak Usia Dini
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dari materi tentang model-model pembelajaran anak usia dini ini adalah:
a. Peserta PLPG mampu menguasai beberapa model pembelajaran anak usia dini b. Peserta PLPG mampu menggunakan salah satu model pembelajaran anak usia
dini c. Peserta PLPG mampu mengembangkan satu model pembelajaran anak usia dini
2. IsiPaparan Materi
a. Model Pembelajaran
Highscope
16
Pendekatan high scope pada awalnya dikembangkan untuk anak anak luar biasa dari lingkungan miskin di Ypsilanti, Michingan. Pada tahun 1962, David
P. Weikart, direktur pelayaan khusus dari Ypsilanti Public School, yang menamakan Perry Preschool Project yang kemudian dikenal sebagai
HighScope Preschool Project. Weikart mendesain proyek ini untuk merespon kegagalan yang senantiasa terjadi pada murid SMA dari lingkungan miskin
Ypisilanti. Sepanjang tahun tersebut, anak-anak secara konsisten dinilai dalam tingkat bawah dalam tes kecerdasaan dan tes prestasi akademik. Ditandai oleh
tren atau situasi ini, Weikart mencari penyebab dan penyelesaiannya. Weikart menyimpulkan bahwa rendahnya skor IQ direfleksikan oleh terbatasnya
kesempatan bagi sekolah untuk melakukan persiapan daripada karena kecerdasaan bawaan anak. Weikart juga menyimpulkan bahwa pencapaian
siswa yang rendah di sekolah menengah berkorelasi dengan keadaannya di sekolah dasar.
Weikart kemudian mencoba untuk memberikan intervensi bagi anak usia 3–4 tahun, dengan tujuan untuk menyiapkan anak anak pra sekolah dari
lingkungan miskin ini agar bisa sukses di sekolah. Untuk mendukung gagasan ini, Weikart meminta ijin untuk menyelenggarakan program pendidikan pra
sekolah yang berlokasi disebuah pusat komunitas kemudian pindah ke Perry Elementary School. Pada tahun 1970, Weikart meninggalkan sekolah umum
tersebut dan mendirikan Highscope Educational Research Foundation. Program pendidikan HighScope merupakan salah satu model pembelajaran yang
merujuk pada teori Piaget. Pendekatan ini menekankan identifikasi terhadap keadaan anak berdasarkan pada tingkatan perkembangan dengan menguji pada
pemenuhan kekuatannya. Proyek Highscope memandang jarn dalam kemampuan dan ketidakmampuan perilaku anak seusia dalam kelompoknya
sebagai keterlambatan perkembangan, bukan sebagai penyimpangan. Berdasarkan pada tugas mereka dalam tujuan ini, guru kemudian berinisatif