Pendekatan Tematik dalam Rencana Pembelajaran
353
jas, topi, makan dan ngemil dan bersih-bersih. Berikan waktu yang cukup untuk anak memilih materi dan aktivitas, merencanakan apa yang ingin dilakukan, kemudian
bersih-bersih tanpa di buru waktu. Untuk membantu anak memahami jadwal tersebut, pendidik dapat membuat ilustrasi setiap waktunya dalam gambar-gambar dan
menempelkannya di ruangan dimana anak dapat melihat dengan mudah.
Waktu Berkumpul
Waktu berkumpul memberi kesempatan kepada anak untuk mengambangkan rasa memiliki terhadap kelompok. Kemampuan bersosialisasi meningkat ketika anak
belajar untuk membagi ide dan mendengarkan ide orang lain. Waktu berkumpul lebih berhasil ketika yang direncanakan sesuai dengan usia dan waktu yang disedikan
dengan mempertimbangkan rentang perhatian ketertarikan dan kemampuan anak. Merencanakan waktu berkumpul yang efektif
Jika memungkinkan, bagi kelompok besar ke dalam dua kelompok kecil, hal ini dapat Iebih mengajak anak turut berpartisipasi.
• Jadwal waktu berkumpul 10-15 menit.
• Gunakan transisi yang tertib untuk mempermudah anak masuk dan keluar dari
waktu berkumpul mulai dengan bernyanyi untuk mengumpulkan anak bersama- sama disatu area.
• Hindari aktivitas-aktivitas seperti pertunjukan atau diskusi panjang dimana anak
duduk lama mendengarkan guru tanpa berinteraksi •
Beri anak petunjuk anak yang jelas tentang aktivitas dan apa yang anak lakukan. •
Bersiap-siaplah untuk mengganti, memperpendek atau menghilangakn aktivitas kelompok yang tidak berhasil.
Waktu Transisi
354
Perhatian terhadap waktu transisi sangat penting untuk mengefektifkan pengaturan ruang kelas. Waktu transisi bisa menjadi kacau juga bisa santai dan
mengusahakan kesempatan untuk mempelajari dan memperkuat konsep dan keahlian. Beberapa cara untuk membuat transisi berjalan lancar yaitu:
• Bedakan prosesnya. Hindarkan anak-anak agar tidak berpindah dari satu aktivitas
keaktivitas lain, sebagai sebuah keiompok. •
Beri pengumuman pada anak. Lima samapi sepuluh merit sebelum beres-beres bicaralah pada anak-anak di tempat masing-masing.
• Berikan waktu yang secukupnya. Berikan cukup waktu pada anak-anak untuk
berbenah sehmgga mereka tidak dihuru-buru waktu •
Berikan tugas, Libatkan anak dalam merapihkan tempat untuk makan, merapihkan bekas menggamhar dan mengumpulkan sampah setelah makan.
• Harus jelas dan konsisten. Beri arahan pada anak selama masa transisi dan yakinkan
semuanya sesuai usia. Tetapkan rutinitas setiap harinya agar anak tahu apa yang hams dilakukannya sendiri.
• Harus fleksibel. Jika memungkinkan beri anak waktu ekstra untuk melengkapi
proyek tertentu atau aktivitas yang mereka lakukan.
Waktu Makan
Ada banyak cara dimana guru dapat membuat waktu makan menyenangkan dan membantu mengembangkan perilaku positif. Pertama, fokus pada aktivitas makan dan
bersantai dengan kelompok daripada memaksa anak untuk mencoba makanan tertentu. Adab makan juga hal yang sekunder, mereka akan mempelajarinya sesuai dengan
bertambahnya usia. Saran-saran untuk mrenjadikan waktu makan menjadi hal yang menyenangkan bagi anak untuk belajar dan berkembang:
Buat acara makan lebih nyaman •
Bangun suasana yang menyenangkan dongeng sebelum makan
355
• Dorong anak agar mengatakan apa yang sedang mereka makan, bagaimana
makan itu disiapkan, atu sesuai dengan lingkungan sosial percakapan yang menyenangkan
• Atur waktu makan hingga pendidik tidak melompat dari meja
• Beri anak wakttu yang cukup unuk makan
Dorong anak untuk membantu •
Anak dapat membantu dengan merapihkan meja, mengelap meja, bekas •
makan dan mengedarkan tempat sampah •
Sediakan tempat susu dan alat-alat lainnya agar anak dapat menuangkan susu mereka dan menyajikan makanan mereka sendiri
Waktu Istirahat
Lamanya waktu istirahat berbeda tergantung pada berapa lama anak mengbabiskan waktu dalam program pendidikan setiap harinya. Ingat juga bahwa anak memiiiki pola
dan cara tidur yang berbeda. Pendidik harus memnggunakan cara yang berbeda pula untuk mereka beristirahat. Berikut ini saran-saran untuk membuat waktu istirahat
berjalan lancar Persiapan Tidur
• Buat aktivitas tenang tepat sebelum istirabat seperti dongeng, permainan jari
tangan, lagu santai atau mendcngarkan musik •
Berikan tempat tertentu untuk setiap anak •
Izinkan anak untuk membawa mainan saat tidur atau selimutkhusus dari rumah untuk dipakai pada saat istirahat
Selama Waktu Istirahat •
Biarkan anak duduk di tempatnyajangan paksa mereka untuk tidur
356
• Awasi waktu istirahat. Orang dewasa wajib berada didekat anak pada saat
istirahat •
Pendidik harus mempunyai rencana untuk anak yang bangun sebelum waktu istirahat habis dan untuk anak yang tidak mau tidur
• Membiarkan anak bangun sendiri, dengan harapan mereka bangun dengan cepat
atau merasa senang dan bangun tidur. Anak yang mengikuti proses pembelajaran adalah seorang individu yang
masing-masing memiliki minat, kemampuan, pengalaman, dan kebutuhan yang unik. Agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif, pendidikguru anak usia dini
harus selalu mengingat berbagai karakteristik dan kebutuhan tiap anak dalam kelompok seperti halnya mengingat dinamika serta kebutuhan dari kelompok anak
sehingga dapat terpenuhi melalui program atau aktivitas pembelajaran yan telah dirancang.
Adanya pemahaman mengenai perkembangan anak merupakan awal yang baik. Pada saat kurikulum yang digunakan berdasarkan pada pengetahuan tentang
bagaimana anak tumbuh dan berkembang - baik secara emosi, kognitif, sosial, maupun secara fisik, maka kegiatan yang dijalankan, lingkungan, jadwal, serta harapan terhadap
perilaku dan proses belajar anak dapat disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak. Hal ini sejalan dengan ketika kurikulum yang digunakan mendorong guru untuk
menghormati dan menghargai perbedaan yang ada pada setiap anak - budaya, bahasa, etnik, kemampuan, dan gender - serta memberikan cara untuk menilai kekuatan, minat,
serta kebutuhan dari tiap-tiap individu, maka program tersebut sesuai bagi setiap anak sebagai individu. Program pembelajaran juga dirancang dengan tujuan antara lain:
Membantu Anak Bermain bersama Anak-anak lainnya Perkembangan kemampuan sosial - bergaulbermain dengan anak lainnya -
adalah sasaran yang mendasar pada ruang lingkup pendidikan anak usia dini. Kemampuan sosial meliputi kemampuan untuk membina hubungan dengan anak atau
orang lain dan mempertahankannya. Anak harus belajar bagaimana melakukan