Lingkungan Outdoor MENCIPTAKAN LINGKUNGAN UNTUK ANAK USIA DINI CREATING

341

F. AKTIVITAS BETERNAK

Memiliki binatang peliharaan mengajarkan anak untuk dapat memelihara binatang- binatang dan mereka juga belajar bertanggung jawab memelihara kelinci, hamster dan binatang peliharaan lainnya. Pendampingan dalam area ini dibutuhkan, agar dapat mengajarkan mereka bagaimana cara memegang, memeluk dan membelai binatang tanpa menyakitinya. Anak dapat mengembangkan kemampuannya di berbagai aspek perkembangan dengan mengamati pertumbuhan, perubahan, dan kebiasaan binatang. Anak juga dapat belajar tentang kelahiran, cara hidup, dan kadang-kadang kematian. 342

G. AKTIVITAS PERTUKANGAN

Aktivitas yang dapat dilakukan dalam area ini bisa sangat sederhana, misalnya memukul paku ke batang pohon yang lebar atau bekerja di meja panjang dengan alat- alat, kayu dan menyusun objek-objek untuk dekorasi bangunan. Hendaknya area ini ditempatkan di lokasi yang tenang, agar anak merasa tidak terganggagu. Peralatan harus dipastikan aman dan dalam kondisi yang baik untuk digunakan anak, misalnya jika menggunakan meja panjang, guru harus memastikan bahwa meja itu kokoh, sesuai dengan berat dan tinggi anak serta penyimpanan peralatan bermain pertukangan dikotak yang aman. Alat-alat dasar yang ada di sentra ini meliputi: - Palu, kikir dan amplas - Gergaji - Gunting dari kayu yang halus - Paku dengan ujung yang besar 343 - Bor tangan - Penggaris Rasa aman terhadap lingkungan bermain di luar ruangan yang direncanakan dengan hati-hati, dapat meningkatkan kesadaran diri, emosi, sosialisasi, komunikasi, kognitif, dan ketrampilan motorik perseptual anak usia dini. Stone 1970 yang dikutip oleh Brewer, dalam bukunya Introduction to Early Childhood Education Preschool Through Primary Grades 6th ed 2007 : 78. memandang permainan di luar ruangan sebagai bagian yang integral dari pengalaman pendidikan. Range 1979 dengan sumber yang sama, menyebutkan perhatian yang berupa perilaku dengan perkembangan nilai-nilai yang sedikit terhadap anak. Lingkungan adalah segala sesuatu yang bersifat eksternal terhadap diri individu, karena lingkungan itu merupakan sumber informasi yang diperoleh melalui pancaindera. Semua informasi diteruskan ke otak melalui saluran-saluran neuro– fisiologis, semula sebagai impuls elektro kimiawi yang menjadi isyarat tertentu, kemudian dimodifikasi dalam bentuk bahasa tertentu. Selanjutnya bahwa Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan atau keadaan, kondisi tempat yang ada disekitar