AKTIVITAS BERMAIN FISIK MATERI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

343 - Bor tangan - Penggaris Rasa aman terhadap lingkungan bermain di luar ruangan yang direncanakan dengan hati-hati, dapat meningkatkan kesadaran diri, emosi, sosialisasi, komunikasi, kognitif, dan ketrampilan motorik perseptual anak usia dini. Stone 1970 yang dikutip oleh Brewer, dalam bukunya Introduction to Early Childhood Education Preschool Through Primary Grades 6th ed 2007 : 78. memandang permainan di luar ruangan sebagai bagian yang integral dari pengalaman pendidikan. Range 1979 dengan sumber yang sama, menyebutkan perhatian yang berupa perilaku dengan perkembangan nilai-nilai yang sedikit terhadap anak. Lingkungan adalah segala sesuatu yang bersifat eksternal terhadap diri individu, karena lingkungan itu merupakan sumber informasi yang diperoleh melalui pancaindera. Semua informasi diteruskan ke otak melalui saluran-saluran neuro– fisiologis, semula sebagai impuls elektro kimiawi yang menjadi isyarat tertentu, kemudian dimodifikasi dalam bentuk bahasa tertentu. Selanjutnya bahwa Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan atau keadaan, kondisi tempat yang ada disekitar 344 anak yang mempengaruhi berlangsungnya proses pendidikan. Lingkungan pendidikan secara umum dibagi menjadi tiga macam yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan pendidikan ini mempunyai peranan yang besar dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak menuju terbentuknya kepribadian anak. Prinsip terbentuknya kepribadian anak ditentukan dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang dimaksud adalah bakat atau pembawaan, sedangkan faktor luar adalah lingkungan dimana anak dididik dan dibesarkan. Lingkungan yang bersifat langsung adalah pengaruh yang diperoleh dari alam, manusia, tempat bergaul di sekitarnya. Lingkungan yang tepat bagi anak adalah yang memberikan pengaruh yang kondusif, maksudnya dapat mendorong berkembangnya kreativitas. Empat jenis kreativitas sesuai dengan empat bidang dalam struktur intelek Guilford 1975 yang dikutip oleh Dodge dan Diane Trister, dan Laura J. Colker dalam buku Creative Curriculum for Early Childhood 2000 : 77 yaitu figural, simbolis, semantic, dan sosial perilaku. Pengaruh ini menyenangkan, sesuai dengan perkembangan anak yang memungkinkan timbulnya inovasi dan kemauan anak untuk mencoba. Selain pengaruh yang bersifat positif dan negatif ada pula pengaruh yang berkualitas rendah dan tinggi, biarpun keduanya bersifat positif. Pendidik sepantasnya memilih pengaruh yang positif dan berkualitas tinggi.

F. PERENCANAAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Aktivitas pembelajaran dan rutinitas harian merupakan struktur dasar harian yang jika hal tersebut direncanakan sesuai dengan pengembangan dan kebutuhan individu anak dalam kelompok maka aktivitas pembelajaran dan rutinitas harian akan membuat proses perkembangan potensi anak lebih lancar dan menyenangkan bagi semua orang. Perencanaan aktivitas pembelajaran yang baik untuk anak-anak menawarkan keseirnbangan antara tipe-tipe aktivitas: 345 • Waktu aktif dan tenang • Aktifitas kelompok besar, kelompok kecil, waktu bermain sendin atau dengan orang lain • Waktu bermain di dalam dan luar ruangan • Waktu bagi anak untuk memilih aktivitas mereka sendiri dan waktu guru mengarahakan aktifitas anak Rencana pembelajaran adalah suatu rancangan tertulis mengenai kegiatan main anak yang dilakukan secara rutin yang menjelaskan tentang struktur kegiatan dan aktivitas bermain. Kegiatan bermain merupakan kegiatan yang dikenal dan disukai oleh anak, maka pendidik PAUD harus menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak.

1. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Rencana Pembelajaran

a. Perkembangan Anak

Perkembangan anak merupakan aspek yang paling utama yang harus diperhatikan pendidik PAUD dalam membuat perencanaan pembelajaran. Aspek- aspek perkembangan dan tugas-tugas perkembangan sebagai acuan pencapaian dalam melaksanakan pembelajaran bagi anak usia dini. Dalam membuat perencanaan pembelajaran kemampuan anaklah yang menjadi ukuran, bukan hasil dari suatu kegiatan. Salah satu contoh perencanaan yang memperhatikan perkembangan anak adalah tema-tema yang dibangun bersumber dari kehidupan anak. Misalnya: keluarga, binatang, teman, mobil, truk, makanan favorit, dan semua yang mereka alami sendiri dalam hidup mereka. b. Pengelompokan Faktor kedua yang mempengaruhi perencanaan adalah pengelompokan. Pengelompokan dapat dilakukan berdasarkan usia anak, kemauan dan minatnya. Namun seorang pendidik PAUD harus mampu menelusuri minat anak, kemampuan anak serta motivasi anak saat mengikuti kegiatan. Ketika pendidik PAUD