Budaya MATERI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

259 menurutmu ini hidup?” ”bagaimana kamu tahu?” ”apakah Kamu hidup?” ”benda apalagi yang hidup?” ”benda apa yang tidak hidup?” Setelah melakukan perjalanan, anda dapat menyiapkan meja, papan bulletin, atau diagram benda hidup dan benda tidak hidup. Anak-anak dapat meletakkan benda atau gambar yang mewakili benda-benda yang mereka lihat dalam perkalanan ke diagram yang sesuai. Batu, pasir dan gambar rumah dapat ditempatkan pada bagian benda tidak hidup dan gambar atau bagian tanaman dan pohon dan gambar hewan dan burung dibagian benda hidup. Anda juga dapat membantu anak-anak membuat bukle benda hidup dan tidak hidup. Anda dapat membantu anak-anak menuju generalisasi bahwa benda hidup memerlukan makanan dan air sementara benda tidak hidup tidak memerlukannya. Pengalaman lain dapat mendukung konsep bahwa kita hidup dipermukaan bumi. Saat bermain di luar ruang, anak-anak dapat mengelompokkan benda- benda yang ada dibumi. Anda dapat memperoleh pemahaman tentang proses berfikir mereka, yang diperlukan untuk merencanakan dan menilai proses belajar mengajar. a. Daratan dan Air Dengan mengenali lingkungannya, anak-anak dapat mulai mengetahui perbedaan permukaan bumi dan hubungan antara permukaan ini dan bagaimana mereka hidup. Anak-anak perlu waktu untuk bermain, bereksperimen dan mengeksplorasi sifat pasir air dan tanah di dalam dan di luar untuk mempelajari sifat permukaan bumi. Seluruh bahan ini dicampur dengan pasir dan tanah dan bermain dengan Lumpur dan air membantu anak-anak membangun pengetahuan fisik tentang bumi dimana mereka tinggal - pengetahuan yang sangat diperlukan untuk pemikiran formal tentang bumi nantinya. NRC IM, 2000 Eksplorasi anak -anak dengan air pasir dan lumpur dapat membantu mereka mengetahui bahwa bahan-bahan ini mengambil bentuk tempat 260 penampungannya dan mempraktekan ide bahwa jumlah bahan tersebut tetap sama, bahkan saat dimasukkan ke dalam penampung yang berbeda bentuknya. Pada sebuah grafik, anak-anak usia primer dapat menghitung dan mengingat berapa jumlah cangkir pasir, air atau tanah yang dibutuhkan untuk mengisi penampung yang besar. Minta mereka menuangkan isi cangkir kedalam penampung lain dan untuk memperkirakan apakah jumlah air tetap sama. Mereka dapat menguji hipotesa mereka dengan bahan tersebut kembali ke kontainer awal. Ingatlah bahwa pengalaman ini bersifat eksplorasi dan harus konkrit. Konsep abstrak dari sifat tanah dan air seperti evaporasi, haru diajarkan dengan cara konkrit. Walaupun begitu, pemahaman anak-anak mungkin tetap parsial. Peneliti menyarankan bahwa bahkan setelah instruksi yang melibatkan pengalaman langsung anak-anak usia 7-8 tahun yakin bahwa air telah berevaporasi menguap dari makanan sebenarnya terserap kedalam makanan. Apalagi, spons dan handuk menyerap air, jadi kenapa makanan tidak. Landry dan Forman, 1997 Di sekolah atau lingkungan sekitar, anak-anak dapat menemukan permukaan tanah yang berbeda. Tempat bermain mungkin berumput, atau memiliki daerah berpasir. Anak-anak dapat merasakan permukaan yang berbeda dan pengelompokkan sebagai keras, lunak, kasar atau halus dan mendiskusikan tujuan dan penggunaan masing-masing. Tanyakan, ”kenapa jalan raya keras? Apa yang terjadi jika kamu terjatuh diatasnya?” ”apa kamu pernah terjatuh di pinggir jalan? Apa yang terjadi?” ”kendarai sepedamu dijalan, dia ats rumput dan kemudian diatas pasir. Dimana yang dengan mudah dikendarai? Kenapa?”. Beberapa permukaan mungkin dibuat oleh manusia, yang lain secara alami. Anak-anak TK dan usia Primer mungkin telah mampu mengelompokkan permukaan. Perjalanan dilakukan di komunitas yang lebih luas memungkinkan anak- anak untuk mengamati bahwa bumi ditutupi juga oleh air selain daratan. Satu kelas tingkat 2 di Boston melakukan perjalanan malam ke tempat wisata danau