Hakikat Permainan Teka Teki
2. Kegiatan Siklus I Setelah melakukan persiapan-persiapan pra penelitian, selanjutnya
peneliti melakukan langkah-langkah penelitian tindakan yang dimulai dari siklus I dengan tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan planning Dari
hasil observasi
pra-penelitian, peneliti
menyusun perencanaan untuk pelaksanaan penelitian tindakan siklus I, yaitu:
1 Membuat satuan perencanaan tindakan yang akan diberikan pada
anak pada siklus I. Pada siklus I ini ditekankan pada pemberian tindakan, yaitu kegiatan permainan teka teki dengan menggunakan
benda konkret tebak benda dan dengan menggunakan kartu kata tebak kata. Satuan perencanaan disusun berdasarkan tujuan,
kegiatan, media, dan alat pengumpul data yang terbagi dalam 4 kali pertemuan yang direncanakan.
2 Menyiapkan media yang sesuai dengan tindakan yang akan
diberikan, yaitu alat permainan tebak benda yang terdiri dari ‖si mulut besar‖ dan benda-benda konkret dan alat permainan tebak
kata, yaitu kartu kata. 3
Menyiapkan alat yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data, yaitu catatan lapangan dan lembar pedoman observasi.
b. Tindakan acting Dalam tahapan ini peneliti bersama dengan kolaborator
melaksanakan satuan perencanaan tindakan yang telah dibuat, yaitu permainan teka teki yang mencakup permainan tebak benda dan tebak
kata.
Tabel 1. Satuan Perencanaan Tindakan Siklus I Materi : Kegiatan bermain teka teki dengan menggunakan alat permainan
Tujuan : Mengembangkan kemampuan berbahasa anak Waktu : 4 x pertemuan 35 menit
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Media Alat Pengumpul
Data 1.Pertemuan ke-1
8 Mei 2007 Permainan Tebak Benda
Benda tiruan ‖si mulut besar‖ dan
benda konkret Pedoman
Observasi Catatan
Lapangan Tape recorder
2.Pertemuan ke-2 9 Mei 2007
3.Pertemuan ke-3 10 Mei 2007
4.Pertemuan ke-4 11 Mei 2007
Permainan Tebak Benda
Permainan Tebak Kata
Permainan Tebak Kata Benda Tiruan ‖si
mulut besar‖ dan benda konkret
Kartu kata
Kartu kata Kaset
c. Pengamatan observing Selama kegiatan permainan teka teki berlangsung, peneliti dan
kolaborator mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan-tindakan tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Hasil
pengamatan dicatat dalam bentuk uraian pada lembar catatan lapangan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaborator secara
langsung. Selain itu mengamati setiap kemampuan berbahasa yang muncul baik pada saat pemberian tindakan maupun di luar tindakan
selama waktu pembelajaran berlangsung dengan memberi tanda cek list
√ pada lembar pedoman observasi kemampuan bahasa.
d. Refleksi reflecting Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan pengematan,
peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi dari tindakan- tindakan yang telah dilakukan, yaitu permainan teka teki yang
mencakup permainan tebak benda dan tebak kata, apakah kegiatan permainan tersebut dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
Peneliti melakukan perbandingan antara kemampuan berbahasa anak sebelum diberikan tindakan dengan sesudah diberikan tindakan pada
akhir siklus I. Hasil dari pengamatan tersebut kemudian dianalisis dan dievaluasi sehingga dapat diperoleh kesimpulan dari seluruh
pelaksanaan siklus I. Refleksi tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk merevisi perencanaan yang telah dilakukan pada siklus I guna
merencanakan tindakan lanjutan pada siklus selanjutnya.