Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran IsiPaparan Materi

234 Pembelajaran sains itu penting karena: 1 Sains adalah bagian penting dari budaya manusia, yang mempunyai nilai tertinggi dari kapasitas berpikir manusia; 2 Adanya laboratorium yang ditindaklanjuti dengan penelitian dapat digunakan untuk mengembangkan bahasa, logika, serta kemampuan memecahkan masalah dalam kelas; 3 Untuk jangka waktu panjang, dapat diciptakan saintis-saintis muda; 4 Negara sangat tergantung kepada kemampuan teknis dan saintifik dari masyarakatnya untuk persaingan ekonomi global serta keperluan nasional. Ada 3 area sains yang diajarkan dalam kurikulum, yaitu: 1 sains kehidupan: Biologi tubuh manusia, Zoologi hewan, Botani tumbuhan, 2 sains bumi, meliputi: Geologi kulit keras bumi, astronomi langit, musim, luar angkasa, 3 Fisika: ilmu kimia benda padat dan cair, ilmu fisika keseimbangan dan gerakan Gambar 1. Anak diperkenalkan dengan konsep terapung dan tenggelam 235 Ada tiga faktor utama mengapa dalam pembelajaran sains pembentukan sikap adalah penting Martin, 1984, yakni: Sikap seorang anak membawa satu kesiapan mental bersamanya. Dengan sikap yang positif, seorang anak akan merasa sains objek, topic, aktifitas dan orang secara positif. Seorang anak yang tidak siap atau ragu-ragu karena alasan apapun juga akan kurang kemauannya untuk berinteraksi dengan orang dan hal-hal yang berhubungan dengan sains. Sikap b ukan pem bawaa n dari lahir at au b akat. Ahli kejiwaan berpendapat bahwa sikap itu dipelajari dan disusun lewat pengalaman selagi anak-anak berkembang Halloran, 1970; Oskamp,1977, sikap seorang anak dapat berubah melalui pengalaman. Guru dan orangtua mempunyai pengaruh terbesar atas sikap sains George Kaplan, 1998 Sikap adalah hasil yang dinamis dari pengalaman yang bertindak seb aga i fa kt or p en garu h k et ik a an a k me ma su k i p e nga l ama n– pengalaman baru. Akibatnya sikap membawa suatu emosional dan intelektual, yang keduanya mengarah kepada pembentukan keputusan dan m em b ent uk e v alu asi. K ep utu sa n da n ev a lua si in i dapa t menyebabkan seorang anak menetapkan prioritas dan memegang pilihan-pilihan yang berbeda. Selain pembentukan sikap, pembelajaran sains yang produktif juga dapat mengembangkan tiga aspek penting lainnya yakni: 1 Pengembangan dari sikap anak-anak; 2 Pengembangan dari pemikiran anak dan ketrampilan kinestetik motorik kasar, halus serta koordinasi mata dan tangan, demikian juga dengan pelatihan, perasaan;3 Pengembangan ilmu pengetahuan yang dibangun dari pengalaman di dalam setting yang alami. 236 Gambar 2. Pengembangan dari pemikiran dan keterampilan kinestetik Sikap mental dari saintis muda Martin, Sexton, Franklin Gerlovich, 2005 Emosional Intelektual Dari keingintahuan yang besar anak-anak untuk belajar dan memperoleh pengalaman baru, kita dapat meningkatkan mereka untuk membangun: Dari pengalaman pembelajaran yang positip pada anak-anak, kita dapat mengembangkan mereka: 1. Rasa ingintahu yang besar Ada keinginan untuk mencari sumber informasi 2. Ketekunan Ada ketidakpercayaan; keinginan untuk menunjukkan atau untuk mempunyai nilai alternatif dari bukti yang digambarkan 3. Pendekatan positip terhadap kesalahan Mengabaikan generalisasi secara luas ketika ada keterbatasan bukti 4. Pikiran yang terbuka Mempunyai toleransi terhadap opini lain, penjelasan atau nilai yang digambarkan 5. Bekerjasama dengan yang lain Mempunyai keinginan untuk menahan keputusan sampai semua bukti atau informasi ditemukan dan diujikan Sikap mental dari saintis muda Martin, Sexton, Franklin Gerlovich, 2005 237 Emosional Intelektual Menolak untuk mempercayai dalam superstition atau menerima klaim tanpa bukti Terbuka terhadap perubahan pemikiran mereka ketika bukti-bukti terhadap perubahan telah diberikan terbuka terhadap pertanyaan mengenai ide mereka. 2 Memulai Belajar Penelitian Anak-anak adalah saintis alamiah. Para ahli perkembangan anak pernah berdebat dalam masalah ini, tidak hanya didasari pada fakta dasar behavior anak-anak, tetapi lebih pada hubungan antara behavior dan aspek penting dari pemikiran saintifik. Anak-anak yang dibawa ke kelas sains memiliki rasa keingintahuan yang alami dan menset idea serta memahami konseptual framework dimana terdapat hubungan antara pengalaman di dunia alami dan informasi lain yang telah mereka pelajari sebelumnya terdapat koneksi. Sejak mereka memiliki berbagai pengalaman, anak-anak diberikan dalam kisaran yang luas kemahirannya skill, pengetahuan, serta adanya pengembangan konsep. Anak usia dini pada tingkatan taman bermain, TK A dan B maupun anak usia sekolah dasar sampai kelas dua belum saatnya diberikan pelajaran tentang kemampaun penelitian ilmiah, konsep-konsep ilmiah ataupun prinsip-prinsip penelitian. Karena memang pada anak usia dini 0-8 tahun mereka baru mempelajari tentang kemampuan dasar yang terdiri dari pengamatan, klasifikasi, komunikasi, ukuran, estimasi, prediksi dan kesimpulan. 238 Pada kelas tiga SD, anak sudah diajarkan mengenai kemampuan dasar dan kemampuan terpadu. Kemampuan terpadu terdiri dari mengidentifikasikan variabel, mengontrol variabel, definisi operasional, membentuk operasional pengalaman, grafis, interpretasi data, model dan investigasi. Namun demikia, sikap mental peneliti sudah dapat diberikan oleh guru dalam bentuk yang sederhana dan yang berada di lingkungan terdekat dari dunia anak-anak. Oleh karma itu seorang guru dituntut untuk dapat menjelaskan area sains secara tepat kepada anak-anak, kendatipun kurikulum yang tersedia saat ini tidak menyediakan bahan-bahan penelitian yang dibutuhkan olch seorang guru. Seorang guru harus mampu mengevaluasi setiap pengetahuan anak-anak dan konseptual serta perkembangan skillkemahiran, sebaik tingkat metakognisi anak-anak mengenai pengetahuannya, kemahiran dan konsep, juga menyediakan lingkungan pembelajaran anak-anak dimana setiap anak dapat bergerak mengembangkan dalam semua aspek. Pertanyaan kunci untuk instruksi ini adalah bagaimana mengadaptasi tujuan instruktusional ke pengetahuan yang telah ada dan kemahiran dari murid, sebaik bagaimana memilih teknik instruktusional sehingga akan lebih efektif. Bagan Kemahiran Proses Sains Martin, Sexton, Franklin Gerlovich, 2005 Kemahiran Dasar Pra Taman Kanak- kanak Taman Kanak- Kanak Observasi X X Klasifikasi X X Komunikasi X X Pengukuran X X Estimasi X X Prediksi X X Kesimpulan X Proses Kemahiran Observasi Menggunakan indera untuk menggabung-kan