Tujuan Pembelajaran Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

108 anak, kepandaian anak akan kemampuan motorik halusnya semakin berkembang dan maju pesat. Kemampuan motorik anak usia 4-6 tahun mempunyai perbedaan dengan orang dewasa dalam hal: 1 cara memegang, 2 cara berjalan dan 3 cara menyepakmenendang. Pada anak cara memegang dilakukan secara asal saja, sedangkan orang dewasa memegang benda dengan cara yang khas agar dapat dipergunakan secara optimal. Ketika orang dewasa berjalan, hanya mempergunakan otot-ototnya yang diperlukan saja sedangkan anak-anak berjalan seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak-gerak. Dalam hal menyepakmenendang, anak- anak menyepak bola diikuti dengan kedua belah tangannya yang turut maju ke depan secara berlebihan.

a. Pengertian

Aktivitas sehari-hari, baik yang bersifat sederhana maupun yang kompleks, selalu berkaitan dengan gerak. Kegiatan seperti mengerjapkan mata, berjalan, berlari, menuang air, menyusun kepingan puzzle merupakan aktivitas yang berhubungan dengan gerak. Istilah gerak movement dalam bahasa Indonesia terkadang digabungkan dengan kata motorik motor sehingga terkadang muncul kata-kata “gerakan motorik”. Gallahue 1997: 17-18 menyatakan bahwa istilah motorik motor itu sendiri sebenarnya merujuk pada faktor biologis dan mekanis yang mempengaruhi gerak movement. Sementara istilah gerak movement merujuk pada perubahan aktual yang terjadi pada bagian tubuh yang dapat diamati. Dengan demikian, motorik merupakan kemampuan yang bersifat lahiriah yang dimiliki seseorang untuk mengubah beragam posisi tubuh. Perubahan yang terjadi pada anak, ketika mereka bertambah tinggi, sistem syaraf yang semakin kompleks, pertumbuhan tulang dan otot pada intinya 109 mengacu pada perkembangan motorik. Menurut Meggitt 2002: 2, istilah perkembangan motorik merujuk pada makna perkembangan fisik. Perkembangan fisik memiliki arti bahwa anak telah mencapai sejumlah kemampuan dalam mengontrol diri mereka sendiri. Dodge 2002: 20 menyatakan bahwa pencapaian kemampuan motorik kasar dan motorik halus pada anak usia prasekolah merupakan tujuan dari pengembangan fisik anak. Pencapaian kontrol motorik kasar meliputi: memindahkan otot-otot besar dalam tubuh, khususnya lengan dan kaki secara sadar dan berhati-hati. Sedangkan pencapaian kontrol motorik halus mencakup penggunaan dan koordinasi otot kecil pada tangan, pergelangan tangan dengan tangkas. Gallauhe menjelaskan bahwa perkembangan motorik merupakan perubahan perilaku motorik yang terjadi terus-menerus sepanjang siklus kehidupan. Perilaku motorik motor behavior dapat diartikan sebagai perubahan pada pembelajaran dan perkembangan motorik dalam mewujudkan faktor pembelajaran dan proses kematangan yang berhubungan dengan performansi motorik. Studi dan penelitian tentang perilaku motorik akan berfokus pada kajian tentang pembelajaran motorik, kontrol motorik dan perkembangan motorik. Proses perkembangan motorik mengikuti suatu pola umum yang terdiri dari tiga arah utama, yaitu: 1 perkembangan dari otot kasar menuju ke otot kecil, 2 pertumbuhan dari kepala ke jari kaki, disebut dengan perkembangan cephalocaudal, 3 perkembangan dari sumbu tubuh menuju ke luar, disebut perkembangan proximoditsal.