Tahapan perkembangan bermain anak usia dini

209 Anak harus merasa yakin bahwa ia mempunyai teman bermain jika ia memerlukan. Teman bermain dapat ditentukan anak sendiri ,apakah itu orangtua, saudara atau temannya. Jika anak bermain sendiri, maka ia akan kehilangan kesempatan belajar dari teman-temannya. Sebaliknya kalau terlalu banyak bermain dengan anak lain, maka dapat mengakibatkan anak tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri. D. Play Space Untuk bermain perlu disediakan tempat bermain yang cukup untuk anak sehingga anak dapat bergerak dengan bebas. Luas tempat bermain dapat disesuaikan dengan jenis permainan dan jumlah anak yang bermain. E. Play Rules Anak belajar bermain, melalui mencoba-coba sendiri, meniru teman- temannya atau diberitahu caranya oleh orang lain guru atau orangtua. Cara yang terakhir adalah yang terbaik, karena anak tidak terbatas pengetahuannya dalam menggunakan alat permainannya dan anak akan mendapat keuntungan lebih banyak lagi. Jadi permainan yang baik adalah permainan yang ada caraaturan bermainnya.

B. Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini

1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran materi pembelajaran matematika anak usia dini adalah: a. Peserta PLPG mampu menguasai konsep dasar pembelajaran matematika untuk anak usia dini b. Peserta PLPG mampu mengembangkan kemampuan aljabar anak usia dini c. Peserta PLPG mampu mengembangkan kemampuan geometri anak usia dini d. Peserta PLPG mampu mengembangkan kemampuan aritmatika anak usia dini 210 e. Peserta PLPG mengemas perangkat pembelajaran matematika anak usia dini

2. IsiPaparan Materi

a. Landasan Pembelajaran Matematika Anak usia Dini

Pembelajaran matermatika pada anak usia dini merupakan proses yang akan terus terjadi sepanjang kehidupan anak. Anak membangun pengetahuan dan keterampilan melalui interaksi langsung dengan lingkungan dan orang lain yang berada disekitar anak. Oleh karena itu anak harus diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berinteraksi sehingga anak dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam menemukan dan mempelajari fakta, menemukan konsep, dan membuat hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya sehingga bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan anak kelak. Adapun landasan pembelajaran matematika pada anak usia dini, yaitu: anak dapat mempelajari fakta – fakta, berpikir kritis, anak mampu untuk memecahkan masalah, dan bermakna bagi anak. Konsep matematika anak usia dini sebenarnya dipelajari oleh anak sejak bayi melalui kegiatan sehari – hari. Misalnya pada saat bayi sudah dapat membedakan mana suara ibunya dengan orang lain. Pada usia dua tahun anak mulai dapat memilih pasangan pakaiannya sendiri, melalui kegiatan ini anak mulai membangun konsep mencocokan matching.

b. Prinsip Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini

Untuk menyelenggarakan pembelajaran matematika yang bermakna bagi anak terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: a Rencanakan pengalaman yang nyata sehingga anak dapat terlibat secara aktif. b Observasi atau amati anak untuk memahami kemampuan dan minat anak. 211 c Berikan kesempatan anak belajar sesuai cara belajar anak. d Pendidik sebagai fasilitator, bukan sekedar pemberi pengetahuan, karena beberapa konsep dalam matematika perlu dipahami dengan cara dilakukan langsung oleh anak. e Berikan anak permasalahan dan konflik untuk memunculkan kemampuan berpikir, akomodasi dan adaptasi. f Merancang aktivitas yang sesuai dengan tingkat perkembangan hingga anak mencapai area perkembangan proximal zone proximal development. g Berikan aktivitas matematika yang bermakna, sehingga anak dapat menggunakan pengetahuan matematika tersebut dalam kehidupan sehari – hari. h Buatlah pertanyaan yang menarik anak atau mengundang rasa ingin tahu anak. i Doronglah anak untuk dapat menjelaskan apa yang dipikirkannya melalui kata-kata, gambar, tulisan dan simbol. j Dorong anak untuk berbicara, baik kepada guru maupun anak lain. k Pelajaran berurutan mulai dari enactive konkrit sampai pada simbolik. l Bangunlah pembelajaran matematika berdasarkan pembelajaran sebelumnya. m Gunakan berbagai macam alat atau benda yang berbeda untuk membantu anak mempelajari berbagai konsep matematika.

c. Konsep Matematika Anak Usia Dini

Konsep matematika anak usia dini hingga sekolah menengah berdasarkan The National Council Teachers of Mathematics NCTM tahun 2000 terdapat lima konsep yang dipelajari oleh anak, yaitu: bilangan dan operasi bilangan, aljabar, geometri, pengukuran, analisis data serta probabilitas Henniger, 2009. Sebelum anak mempelajari konsep matematika tersebut, anak perlu untuk diberikan pengalaman matematika permulaan yaitu mencocokan,