Waktu, Kesinambungan dan Perubahan
260
penampungannya dan mempraktekan ide bahwa jumlah bahan tersebut tetap sama, bahkan saat dimasukkan ke dalam penampung yang berbeda bentuknya.
Pada sebuah grafik, anak-anak usia primer dapat menghitung dan mengingat berapa jumlah cangkir pasir, air atau tanah yang dibutuhkan untuk mengisi
penampung yang besar. Minta mereka menuangkan isi cangkir kedalam penampung lain dan untuk memperkirakan apakah jumlah air tetap sama. Mereka
dapat menguji hipotesa mereka dengan bahan tersebut kembali ke kontainer awal. Ingatlah bahwa pengalaman ini bersifat eksplorasi dan harus konkrit.
Konsep abstrak dari sifat tanah dan air seperti evaporasi, haru diajarkan dengan cara konkrit. Walaupun begitu, pemahaman anak-anak mungkin tetap parsial.
Peneliti menyarankan bahwa bahkan setelah instruksi yang melibatkan pengalaman langsung anak-anak usia 7-8 tahun yakin bahwa air telah
berevaporasi menguap dari makanan sebenarnya terserap kedalam makanan. Apalagi, spons dan handuk menyerap air, jadi kenapa makanan tidak. Landry
dan Forman, 1997 Di sekolah atau lingkungan sekitar, anak-anak dapat menemukan
permukaan tanah yang berbeda. Tempat bermain mungkin berumput, atau memiliki daerah berpasir. Anak-anak dapat merasakan permukaan yang berbeda
dan pengelompokkan sebagai keras, lunak, kasar atau halus dan mendiskusikan tujuan dan penggunaan masing-masing. Tanyakan, ”kenapa jalan raya keras? Apa
yang terjadi jika kamu terjatuh diatasnya?” ”apa kamu pernah terjatuh di pinggir jalan? Apa yang terjadi?” ”kendarai sepedamu dijalan, dia ats rumput dan
kemudian diatas pasir. Dimana yang dengan mudah dikendarai? Kenapa?”. Beberapa permukaan mungkin dibuat oleh manusia, yang lain secara alami.
Anak-anak TK dan usia Primer mungkin telah mampu mengelompokkan permukaan.
Perjalanan dilakukan di komunitas yang lebih luas memungkinkan anak- anak untuk mengamati bahwa bumi ditutupi juga oleh air selain daratan. Satu
kelas tingkat 2 di Boston melakukan perjalanan malam ke tempat wisata danau
261
untuk berenang di danau, mendaki gunung disekellingnya, dan bener-bener mengalami sendiri perbedaan permukaan bumi.
Bahkan dengan melakukan perjalanan, anak-anak tidak mampu benar benar mengenali seluruh permukaan bumi. ”tugas sekolah adalah untuk
melengkapi bahan-bahan sumber pelajaran” Mitchell,1934. Berbagi pengalaman dengan foto, lukisan atau gambar digital dan bahan rujukan atau audiovisual
dapat digunakan untuk membantu anak anak megembangkan kesadaran tentang perbedaan jenis permukaan bumi. Pilih buku rujukan factual dan juga bacaan
anak-anak untuk memperluas pengetahuan anak-anak tentang permukaan bumi. Mulailah dengan memilih buku-buku tentang lingkungan dan komunitas
anak. Gunakan buku-buku lain untuk membawa anak-anak ketempat yang belum pernah ditangani.
Tergantung pada pengalaman langsung anak dengan tanah dan air dan buku yang mereka telah membaca, mereka dapat melakukan beberapa kegiatan
berikut: •
Membuat dua lukisan dinding dengan label ”Di bumi, Di air” dan memasukkan gambar dari hal-hal yang hidup di darat atau di air,
ditempatkan dengan benar •
Mengklasifikasikan gambar
kelompok bidang
tanah, perbukitan,
pegunungan, lembah, padang pasir dan sekelompok gambar permukaan sungai, air terjun, danau, laut dan air. Anak-anak dapat mengurutkan dua
kelompok gambar ke dalam kotak yang sesuai label •
Membahas dan menggambar jenis kegiatan yang terjadi di darat dan di air, membuat buku kecil atau grafik untuk kelas. Berenang, memancing dan
berperahu diklasifikasikan sebagai kegiatan air, berkemah, bermain bola dan kegiatan berkebun diklasifikasikan sebagai kegiatan di darat
b. Merawat Bumi Kita
262
Hal ini sangat mengkhawatirkan bahwa banyak anak-anak tidak berhubungan dari apa yang kita sebut alam. Kita sendiri adalah bagian dari alam,
berevolusi bersama dengan hewan dan tumbuhan lain. Kita sebaiknya memberikan perhatian lebih untuk habitat kita, mengetahui bahwa kehilangan
mereka adalah penyebab utama kepunahan spesies Rivkin, 1995 dan iklim, mengetahui bahwa perubahan iklim merupakan penyebab utama dari pemanasan
global. Setiap individu, dimulai dari anak-anak, harus belajar untuk peduli
terhadap tempat tinggal kita dibumi. Setiap orang harus peduli dengan ratai kehidupan, kekayaan akan burung, serangga, rumput dan pohon-pohon dan
kondisi udara, air dan tanah. Berdasarkan beberapa studi, belajar untuk merawat bumi a adalah proses
yang berkesinambungan b terdiri dari berbagai disiplin ilmu c harus sesuai usia d harus secara langsung berhubungan dengan anak-anak, pengalaman sehari-
hari dan e harus mencakup konsep dan sikap dan nilai-nilai. Kamu dapat memulainya dengan mendorong anak-anak untuk belajar mengamati lingkungan
mereka, memberikan pengalaman yang dapat mengembangkan pemahaman tentang saling ketergantungan, kesadaran estetika, dan kesadaran sosial, seluruh
bagian dari pendidikan lingkungan.