Faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan bermain anak usia dini.

211 c Berikan kesempatan anak belajar sesuai cara belajar anak. d Pendidik sebagai fasilitator, bukan sekedar pemberi pengetahuan, karena beberapa konsep dalam matematika perlu dipahami dengan cara dilakukan langsung oleh anak. e Berikan anak permasalahan dan konflik untuk memunculkan kemampuan berpikir, akomodasi dan adaptasi. f Merancang aktivitas yang sesuai dengan tingkat perkembangan hingga anak mencapai area perkembangan proximal zone proximal development. g Berikan aktivitas matematika yang bermakna, sehingga anak dapat menggunakan pengetahuan matematika tersebut dalam kehidupan sehari – hari. h Buatlah pertanyaan yang menarik anak atau mengundang rasa ingin tahu anak. i Doronglah anak untuk dapat menjelaskan apa yang dipikirkannya melalui kata-kata, gambar, tulisan dan simbol. j Dorong anak untuk berbicara, baik kepada guru maupun anak lain. k Pelajaran berurutan mulai dari enactive konkrit sampai pada simbolik. l Bangunlah pembelajaran matematika berdasarkan pembelajaran sebelumnya. m Gunakan berbagai macam alat atau benda yang berbeda untuk membantu anak mempelajari berbagai konsep matematika.

c. Konsep Matematika Anak Usia Dini

Konsep matematika anak usia dini hingga sekolah menengah berdasarkan The National Council Teachers of Mathematics NCTM tahun 2000 terdapat lima konsep yang dipelajari oleh anak, yaitu: bilangan dan operasi bilangan, aljabar, geometri, pengukuran, analisis data serta probabilitas Henniger, 2009. Sebelum anak mempelajari konsep matematika tersebut, anak perlu untuk diberikan pengalaman matematika permulaan yaitu mencocokan, 212 korespondensi satu – satu, klasifikasi, membandingkan, mengurutkan atau seriasi. Pengalaman matematika permulaan ini merupakan keterampilan dasar dalam untuk memahami konsep matematika selanjutnya. 1 Konsep Matematika Permulaan a Mencocokan Matching Keterampilan mencocokan merupakan konsep dari korespondensi satu – satu dan mencocokan juga konsep dasar dari berhitung. Misalnya pada konsep ini anak belajar untuk mengamati dan mengungkapkan lebih banyak dan lebih sedikit. Kegiatan mencocokan dapat dimulai dengan mencari perbedaan, persamaan, hingga konsep lebih banyak dan lebih sedikit. 213 b Mengelompokan Classification Pada masa usia dini anak mengembangkan kemampuan untuk mengelompokan benda berdasarkan ciri – ciri tertentu. Piaget 1964 menyatakan bahwa anak dapat mengelompokan benda dimulai berdasarkan warna, bentuk, dan kemudian ukuran Papalia Olds, 2008. Kemampuan anak untuk melakukan klasifikasi merupakan kemampuan dasar untuk memahami nilai tempat pada bilangan, misalnya konsep puluhan dan satuan bilangan 25 terdiri atas dua puluhan dan lima satuan Henniger, 2009. Gb. 3. Mencocokan pakaian. Gb. 4. Mencocokan dengan berbagai ketentuan. Gb. 5 kegiatan mencocokan satu orang dengan satu kursi