29
4. Fungsi Reward
Wina Sanjaya 2009: 37 menyebutkan bahwa fungsi reward adalah untuk memberikan ganjaran kepada siswa sehingga siswa akan berbesar hati
dan meningkatkan partisipasi dalam setiap proses pembelajaran. Pemberian penghargaan mempunyai peranan penting dalam mengembangkan perilaku
siswa. Maria J. Wantah 2005: 165 mengemukakan fungsi pemberian
penghargaan sebagai berikut:
a. Penghargaan mempunyai nilai mendidik. Penghargaan yang diberikan kepada anak menunjukkan bahwa perilaku yang dilakukan anak sesuai
dengan norma dan aturan yang berlaku. Apabila anak melakukan sesuatu yang disetujui oleh kelompok lalu mendapatkan penghargaan, maka anak
akan memperoleh kepuasan, dan kepuasan itu akan mempertahankan, memperkuat dan mengembangkan tingkah laku baik.
b. Penghargaan berfungsi sebagai motivasi pada anak untuk mengulangi atau mempertahankan perilaku yang disetujui secara sosial. Pengalaman anak
mendapatkan penghargaan yang menyenangkan akan memperkuat motif untuk bertingkah laku baik. Dengan adanya penghargaan di masa
mendatang anak akan berusaha sedemikian rupa untuk berperilaku lebih baik agar mendapat penghargaan.
c. Penghargaan berfungsi memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial. Apabila anak menampilkan tingkah laku yang diharapkan secara
berkesinambungan dan konsisten, maka ketika perilaku itu dihargai anak
30 akan merasa bangga. Kebanggaan itu akan menjamin anak untuk terus
mengulangi bahkan meningkatkan kualitas perilaku tersebut. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa fungsi
reward adalah sebagai ganjaran kepada siswa agar dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Reward juga memiliki nilai
mendidik yang dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan atau mempertahankan perilaku baik.
5. Syarat-syarat Pemberian Reward
Ngalim Purwanto dalam bukunya Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis 2002: 184 memberikan beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh
pendidik dalam memberikan reward, yaitu: a. Guru harus mengenal betul murid-muridnya dan menghargai dengan tepat.
b. Ganjaran yang diberikan jangan menimbulkan cemburu atau iri hati. c. Harus hemat dalam memberikan ganjaran, maksudnya tidak boleh terlalu
sering. d. Jangan memberikan ganjaran dengan menjanjikan terlebih dahulu kepada
siswa. e. Guru harus berhati-hati, jangan sampai ganjaran berubah fungsi menjadi
upah bagi siswa. Rusdiana Hamid 2006: 69 juga mengatakan bahwa reward
diberikan kepada siswa dengan syarat: a hanya diberikan pada anak yang telah mendapatkan prestasi yang baik, b jangan menjanjikan ganjaranhadiah
lebih dulu sebelum anak berprestasi. c diberikan dengan hati-hati jangan
31 sampai anak menganggapnya sebagai upah, d jangan sampai menimbulkan
kecemburuan bagi anak yang lain, namun sebaiknya harus menimbulkan semangat dan motivasi bagi anak didik yang lain.
Sementara itu, Brophy dan O’Leary dalam Suharsimi Arikunto, 1990: 165 memberikan saran dalam
pemberian hadiah sebagai berikut: a. Hadiah hendaknya diberikan secara spontan, jangan ditangguhkan terlalu
lama. b. Hadiah disesuaikan dengan keadaan dan sifat yang menunjukkan
keistimewaan prestasi. c. Hadiah hendaknya disesuaikan dengan kesenangan atau minat siswa.
d. Penyerahan hadiah hendaknya disertai dengan penjelasan rinci mengapa siswa mendapatkan hadiah.
Apabila digunakan dengan tepat, pujian dapat menjadi sarana motivasi yang efektif. Brophy dalam Slavin, 2009: 141 menjelaskan panduan untuk
memberi pujian yang efektif, sebagai berikut: 1 diberikan dengan bersyarat;
2 menyebutkan secara khusus bagian-bagian pencapaian; 3 memperlihatkan spontanitas, keragaman, dan tanda-tanda
kredibilitas lain; memperlihatkan perhatian yang jelas terhadap pencapaian siswa;
4 memberi imbalan bagi perolehan kriteria kinerja yang telah ditentukan namun, yang dapat meliputi kriteria upaya;
5 memberikan informasi kepada siswa tentang kompetensi mereka atau nilai pencapaian mereka;
6 mengarahkan siswa pada penghargaan yang lebih baik tentang perilaku yang terkait dengan tugas mereka dan pemikiran tentang
penyelesaian soal; 7 menggunakan pencapaian siswa sebelumnya sebagai konteks untuk
menggambarkan pencapaian saat ini; 8 diberikan sebagai penghargaan atas upaya yang bernilai atau
keberhasilan tugas-tugas yang sulit untuk siswa ini;
32 9 menghubungkan keberhasilan dengan upaya dan kemampuan, yang
menyiratkan bahwa keberhasilan serupa dapat diharapkan pada masa mendatang;
10 memusatkan perhatian siswa pada perilaku mereka sendiri yang relevan dengan tugas;
11 menumbuhkan penghargaan dan atribusi yang diinginkan tentang perilaku yang terkait dengan tugas setelah proses tersebut
diselesaikan.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa dalam memberikan reward kepada siswa, guru perlu memperhatikan syarat
dan saran pemberian reward. Guru harus mengenal murid dengan baik, sehingga dapat menyesuaikan hadiah dengan prestasi dan minat siswa.
Pemberian reward tidak boleh dilakukan terlalu sering dan jangan sampai menimbulkan cemburu pada siswa lain. Sebaiknya, guru tidak menunda
pemberian reward sehingga diberikan secara spontan dan tidak dijanjikan terlebih dahulu. Pada saat memberikan reward, guru menjelaskan kepada
siswa bahwa hadiah yang diberikan bukan upah atas apa yang telah dilakukan siswa. Secara khusus, pemberian pujian kepada siswa hendaknya diberikan
bersyarat, disertai dengan memberikan informasi tentang pencapaian yang telah dicapai siswa, mengarahkan siswa pada penghargaan yang lebih baik,
memusatkan perhatian siswa, dan menghubungkan keberhasilan dengan upaya dan kemampuan siswa.
6. Prinsip Pemberian Reward