18 Joseph Nuttin dan Anthony G. Greenwald 1968: 3-4 menyebutkan bahwa
reward merupakan konsekuensi ekstrinsik yang bisa memuaskan motif yang cukup tangensial untuk suatu kinerja sukses. Misalnya, seorang guru yang
memberikan tugas matematika kepada siswa kemudian jawaban siswa yang dipanggil itu benar, g
uru mengomentari dengan “Ya, benar” bisa dikatakan bahwa siswa mendapatkan keberhasilan. Guru dapat memberikan hadiah kecil
seperti permen. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai reward. V. Skills dalam artikel Texas Guide For Teaching dengan judul
Reinforcement mengutip pendapat Miller 2006 yang menyebutkan bahwa reinforcement merupakan peristiwa atau stimulus yang mengikuti suatu
perilaku dengan waktu yang berdekatan dan meningkatkan perilaku tersebut. Dengan kata lain, reinforcement adalah prosedur menggunakan penguat untuk
meningkatkan perilaku. Suharsimi Arikunto 1990: 182 menjelaskan hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain karena sudah bertingkah
laku sesuai dengan yang dikehendaki, yakni mengikuti peraturan sekolah dan tata tertib yang sudah ditentukan.
1. Pengertian Reward
Istilah reward atau imbalan kadang-kadang digunakan sebagai sebagai sinonim untuk penguatan positif Rita L.Atkinson, 1983: 319. Penguatan
positif adalah stimulus yang apabila diberikan setelah respon terjadi dapat meningkatkan respon tersebut. Maria J Wantah 2005: 164 menyebutkan
bahwa penguatan positif adalah teknik terbaik untuk mendorong tingkah laku yang diinginkan. Menurut Marno dan Idris 2010: 132, penguatan adalah
19 respon positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang dilakukan atau
telah dicapai siswa. Sementara itu, Mulyasa 2005: 77 mendefinisikan penguatan reinforcement sebagai respon terhadap suatu perilaku yang dapat
meningkatkan kemungkinan terulangnya perilaku. Buchari Alma 2010: 40 mnjelaskan bahwa penguatan adalah respon positif terhadap suatu tingkah
laku tertentu dari siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut muncul kembali.
Dalam ilmu pendidikan, reward atau biasa disebut dengan ganjaran merupakan salah satu alat pendidikan. Ngalim Purwanto 2002: 183
menyebutkan bahwa maksud dari ganjaran adalah sebagai alat untuk mendidik anak agar merasa senang karena apa yang dilakukannya
mendapatkan penghargaan. Reward merupakan segala yang diberikan guru berupa penghargaan yang menyenangkan perasaan yang diberikan kepada
siswa, agar siswa dapat melakukan perbuatan terpuji dan berusaha untuk meningkatkannya Ahmad Bahril dan I Made Arsana, 2014: 455. Sementara
itu, Soedomo Hadi 2005: 89 mendefinisikan ganjaran sebagai isyarat, kata- kata, perbuatan, atau barang-barang yang diberikan kepada anak didik setelah
mereka berhasil melakukan kegiatan positif dan istimewa. Ngalim Purwanto 2002: 182 juga mendefinisikan reward sebagai
alat pendidikan tidaklah seperti upah, yang dibayarkan sebagai ganti rugi dari suatu pekerjaan atau suatu jasa. Pemberian hadiah akan berfungsi untuk
memperkuat pendapat keyakinan individu bahwa perbuatan yang dilakukan benar atau dibenarkan Suharsimi Arikunto, 1990: 166. Hal itu sependapat
20 dengan Maria J. Wantah 2005: 164 yang menyebutkan bahwa penghargaan
merupakan cara terbaik untuk menunjukkan bahwa anak telah melakukan hal baik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa reward adalah alat pendidikan berupa suatu penghargaan atau hal-hal
menyenangkan yang diberikan kepada siswa karena telah melakukan kegiatan positif sebagai upaya untuk memperkuat pendapat atau keyakinan siswa
bahwa apa yang telah dilakukan itu benar.
2. Macam-macam Reward