45 mengungkap bahwa guru membuat rancangan reward dan merumuskan
tujuan pemberian reward. Jenis reward yang diberikan berupa reward verbal dan nonverbal. Reward verbal berupa kata-kata dan tidak diberikan secara
terus menerus sehingga guru tidak memuji anak secara berlebihan. Reward nonverbal berupa stempel, bintang penghargaan, hasil karya yang dibawa
pulang, dan memasang hasil karya. Hambatan yang dihadapi guru dalam memberikan reward adalah pemberian hadiah menggunakan dana pribadi
guru dan dapat menimbulkan kecemburuan antaranak. Secara garis besar, pemberian reward kepada anak dapat meningkatkan motivasi belajar anak.
Penelitian tentang “Reinfocement Positif dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Pekanbaru Riau” dan “Studi
Pelaksanaan Pemberian Reward Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Kelompok S di TK Islam Al Azhar 35 Surabaya” telah memberikan
kontribusi positif bagi peneliti. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mendapatkan gambaran tentang teori-teori dan kajian tentang implementasi
pemberian reward yang telah dikemas secara sistematis. Hal tersebut dapat digunakan peneliti sebagai referensi untuk menyususn kajian pustaka dalam
penelitian ini.
E. Kerangka Pikir
Peneliti melakukan identifikasi masalah yang ada di SD Muhammadiyah Bantul Kota. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal, SD
Muhammadiyah Bantul Kota menerapkan pemberian reward kepada siswa.
46 Identifikasi masalah tersebut masih ada guru yang kurang memiliki kepekaan
untuk memberikan reward kepada siswa, masih ada guru yang sering menyepelekan dalam memberikan reward kepada siswa, reward yang
diberikan kepada siswa kurang bervariasi, guru cenderung memberikan reward berorientasi pada hasil yang telah dicapai siswa, bukan pada proses
siswa mencapai hasil tersebut, belum banyak sekolah yang secara khusus memberikan reward sebagai upaya menghargai siswa dalam program khusus
pemberian reward, masih ada siswa yang kurang memiliki motivasi untuk mengerjakan tugas dari guru sehingga masih perlu diberikan reward.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Indonesia, maka perlu dilakukan berbagai upaya, baik oleh kepala sekolah hingga guru. Kebijakan
yang diambil oleh pihak sekolah untuk memberikan reward kepada seluruh siswa merupakan langkah yang cukup baik. Guru sebagai pihak yang paling
dekat dan mengerti keadaan siswa, memiliki tugas untuk memberikan motivasi kepada siswa salah satunya melalui pemberian reward. Peran guru
memberikan reward kepada siswa ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana
implementasi pemberian
reward kepada
siswa SD
Muhammadiyah Bantul Kota. Selain itu, analisis faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan reward kepada siswa diperlukan untuk
menyusun strategi untuk mengurangi faktor penghambat tersebut.
F. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka pertanyaan penelitian yang akan diajukan adalah:
47 1. Bagaimana pemahaman guru terhadap pemberian reward kepada siswa SD
Muhammadiyah Bantul Kota? 2. Bagaimana implementasi pemberian reward kepada siswa di SD
Muhammadiyah Bantul Kota? a. Bagaimana perencanaan pemberian reward kepada siswa SD
Muhammadiyah Bantul Kota? b. Bagaimana pelaksanaan pemberian reward kepada siswa SD
Muhammadiyah Bantul Kota? 1 Bagaimana peran guru dalam pemberian reward kepada siswa SD
Muhammadiyah Bantul Kota? 2 Apa saja bentuk reward yang diberikan kepada siswa SD
Muhammadiyah Bantul Kota? 3 Bagaimana cara penggunaan reward kepada siswa SD
Muhammadiyah Bantul Kota? 4 Apa harapan guru dan siswa terhadap pemberian reward kepada
siswa SD Muhammadiayah Bantul Kota? 3. Apa saja faktor pendukung dan kendala dalam pelaksanaan pemberian
reward kepada siswa SD Muhammadiyah Bantul kota?
48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan dalam penelitian ini belum jelas, kompleks dan penuh makna.
Penelitian kualitatif menurut Lexy J.Moleong 2007: 6 yaitu: penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa saja yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Nana Syaodih 2015: 60 menyebutkan bahwa penelitian kualitatif
memiliki dua tujuan utama, yaitu menggambarkan dan mengungkap to describe and explore dan menggambarkan dan menjelaskan to describe and
explain. Dilihat dari permasalahannya, penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif.
Bodgan dan Taylor Lexy J. Moleong, 2007: 4 menyatakan bahwa penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Bogdan dan Biklen dalam Emzir, 2011: 2 menyebutkan lima ciri utama penelitian
kualitatif, yaitu: naturalistik, data deskriptif, berurusan dengan proses, induktif dan bermakna. Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menghasilkan data dalam bentuk deskripsi.