Struktur dan Isi Kurikulum keluasan, kedalaman, koherensi, penataan,

Evaluasi Diri Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama 2014 Page 135

3. Struktur dan Isi Kurikulum keluasan, kedalaman, koherensi, penataan,

organisasi Stuktur kurikulum pada Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama telah disusun dengan menggunakan capaian kompetensi sesuai dengan tujuan pendidikan. Kurikulum disusun bertahap berdasarkan urutan kompetensi dari awal sampai pada kompetensi akhir sehingga mahasiswa dapat menguasai setiap jenjang kompetensi dengan lebih optimal. Isi kurikulum dibagi ke dalam dua bagian besar, yaitu kurikulum yang menghasilkan pengetahuan teoritis sebesar 60 dan kurikulum yang menghasilkan keterampilan praktis sebesar 40. Dengan kedua kelompok ini diharapkan mahasiswa memiliki keluasan wawasan dan keterampilan yang memadai. Kekuatan kurikulum yang ada sekarang pada dasarnya telah mengarahkan diri pada pencapaian visi, misi sasaran dan tujuan universitas dengan mempertimbangkan relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholder. Hal ini terlihat dari penjabaran mata kuliah mulai dari pengembangan kepribadian, keilmuan, keahlian, perilaku berkarya sampai pada kehidupan bermasyarakat. Hal ini terlihat dari mata kuliah yang mengarah pada kemampuan partisipatif dan kompetitif dalam berbagai level dan berwawasan global, bernuansa global, teknologi dan bernuansa budaya. Kelemahannya ialah kemampuan sistem informasi yang kita miliki masih belum maksimal mengakibatkan informasi yang diberikan sangat terbatas, sedangkan pengembangan kurikulum harus merujuk pada kebutuhan dengan tetap berpegang pada visi, misi, sasaran dan tujuan serta penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Peluang yang terdapat dalam kurikulum Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, diharapkan akan menghasilkan output yang lebih pada penguasaan skillketerampilan akan lebih terjaring sesuai dengan orientasi pengembangan diri mahasiswa yang mampu berpeluang untuk bekerja di bidang praktikal lebih terbuka. Evaluasi Diri Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama 2014 Page 136 Ancaman kurikulum ini lebih kepada materi teoritis relatif lebih banyak, sehingga mahasiswa yang tidak tertarik pada teori, tetapi lebih cenderung tertarik ke skillketerampilan akan mengalami kesulitan untuk mengkaji skillketerampilan yang lebih dalam.

4. Derajat Integrasi Materi Pembelajaran intra dan antar disiplin ilmu