Evaluasi Diri Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama 2014 Page 67
Dengan adanya standar mutu baik sumber daya manusia, kurikulum, maupun mutu lulusan, ini akan menjadi patokan dan tolok ukur untuk keberhasilan
pelaksanaan proses belajar mengajar. Dengan tenaga SDM yang berkualifikasi tinggi dan mahasiswa yang memenuhi syarat serta didukung kurikulum yang
kuat maka diharapkan proses belajar mengajar akan maksimal dan berjalan sesuai dengan kompetensi lulusan yang diharapkan.
12. Metodologi Baku Mutu Benchmarking
Penanganan masalah pengawasan intern di UPDM B telah tertuang di dalam Statuta UPDM B Tahun 2007 yang merupakan salah satu tugas dari Wakil
Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan. Sedangkan mengenai penjaminan mutu telah ada di dalam Renstra UPDM B Tahun Akademik 20092010
– 20132014. Kegiatan pengawasan internal dan penjaminan mutu di tingkat
FakultasPPs dilakukan secara bertahap. Mulai tahun 2009 dilakukan upaya- upaya kongkrit yang mengarah pada implementasi sistem penjaminan mutu.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan antara lain workshop dan lokakarya penjaminan mutu tingkat universitas yang diikuti oleh utusan dari fakultas-
fakultas, jurusanbagian, program studi, dan program pascasarjana di lingkungan UPDM B. Realisasi dari persiapan yang panjang sejalan dengan terbitnya
peraturan perundang-undangan tentang pendidikan tinggi, maka berdasarkan Keputusan Ketua Pembina Yayasan UPDM Nomor: 36HYs.UPDMSKV2012
bertanggal 31 Mei 2012 Tentang Pembentukan Satuan Pengawas Internal dan Unit Penjaminan Mutu di lingkungan UPDM B. Selanjutnya Ketua Unit
Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi dan lokakarya di fakultas, jurusanbagian, dan program studi untuk mengarah pada terbentuknya Pusat
Penjaminan Mutu di Fakultas-Fakultas dan PPs. Substansi yang menjadi bahasan utama dalam kegiatan tersebut antara lain mengenai spesifikasi standar mutu di
masing-masing fakultas sesuai dengan butir-butir mutu yang tercantum dalam buku Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Evaluasi Diri Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama 2014 Page 68
Proses atau rangkaian kegiatan tersebut juga menjadi dasar pertimbangan dalam menyusun, menyelenggarakan penjaminan mutu bagi Program Studi untuk
menyusun pedoman kebijakan dan manual mutu yang diturunkan dari pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan
merujuk kepada pedoman kebijakan dan standar mutu universitas. Dengan metodologi perbandingan terhadap indikator-indikator mutu dan
keberhasilan program akan diperoleh ukuran yang cukup pasti mengenai tingkat keberhasilan dan mutu yang telah diperoleh oleh program studi. Selain
itu, dengan metodologi ini program studi dapat meningkatkan mutu SDM dan Kurikulum, maupun mutu lulusan. Untuk itu telah dilakukan beberapa bentuk
benchmarking yaitu dengan melakukan studi banding ke beberapa perguruan tinggi penyelenggara program studi sejenis seperti Universitas Indonesia
Depok, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta , Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Budi Luhur Jakarta,
Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Atma Jaya Jakarta, Universitas Gunadarma Depok, Universitas Padjadjaran Bandung, dan Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Selain itu, juga dilakukan korespondensi dan kunjungan kerja sama akademik dengan universitas di luar negeri yaitu Universitas
Malaysia Utara UMU di Malaysia, Universiti Industri Selangor Unisel Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia, National University Singapore,
Dankook University DKU di Seoul Korea Selatan, University of Seoul City UOS Korsel, Kyung Hee University KHU Seoul Korsel, National
University of Seoul Korsel, Lee Dental Hospital Dangjin, Seoul Korsel, Da In Dental Hospital Seoul Korsel, Tiri Making Integrity Work, London
Integrity Education Network.
13. Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan