Evaluasi Diri Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama 2014 Page 65
digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program.
11. Dampak Proses Penjaminan Mutu Terhadap Pengalaman dan Mutu Hasil Belajar Mahasiswa
Monitoring dan evaluasi di UPDM B dikoordinasikan oleh Unit Penjaminan Mutu UPDM B, yang merupakan salah satu tugas yaitu bidang monitoring
dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pengawalan dan pengendalian aktivitas atau kegiatan satuan
pendidikan untuk pemenuhan standar yang ditetapkan telah dilaksanakan, dipenuhi, dievaluasi, dan ditingkatkan.
Kegiatan monitoring dilakukan sebagai tindakan untuk: a untuk mencari ketidak-sesuaian, mempelajarinya, dan mencari solusi
terbaik berupa tindak perbaikan; b untuk menjamin bahwa proses yang dilakukan oleh universitas
fakultaspascasarjanalembagajurusanprogram studi telah dilaksanakan secara konsisten serta sesuai dengan kompetensi yang diharapkan; dan
c melaporkan ketidak-tercapaian yang bersifat kritis kepada pimpinan. Melalui monev kinerja satuan pendidikan selalu terpantau sehingga
menjadi efektif dan efisien.
Kegiatan monitoring diikuti dengan evaluasi diri, sebagai upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data yang handal dan sahih sehingga dapat
disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program. Tujuan
evaluasi diri adalah untuk peningkatan mutu, sedangkan kegunaan evaluasi diri adalah untuk mengungkap mutu berupa efektivitas, akuntabilitas,
produktivitas, efisiensi, pengelolaan sistem, dan suasana akademik.
Di dalam kerangka pengawalan dan pengendalian aktivitas atau kegiatan satuan pendidikan untuk pemenuhan standar, perlu dilakukan monitoring dan
evaluasi monev. Setelah proses monev, dilakukan evaluasi diri. Evaluasi diri
Evaluasi Diri Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama 2014 Page 66
adalah upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan
sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program. Tujuan evaluasi diri adalah untuk peningkatan mutu
sedangkan kegunaan evaluasi diri adalah untuk mengungkap mutu berupa efektivitas, akuntabilitas, produktivitas, efisiensi, pengelolaan sistem, dan
suasana akademik. Pemanfaatan hasil evaluasi diri antara lain dalam bentuk tindak lanjut
perbaikan peningkatan secara berkelanjutan yang dilakukan karena adanya temuan pernyataan yang berisi fakta yang dicatat selama audit dan didukung
dengan bukti-bukti obyektif. Temuan akan dilanjutkan dengan permintaan tindakan koreksi. Tindakan koreksi bukan proses menyalahkan, akan tetapi
berupa masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan program penjaminan mutu.
Hasil dari ujian mahasiswa tidak hanya bermanfaat sebagai bahan untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan,
tapi sekaligus juga menjadi bahan evaluasi bagi dosen mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar. Setiap selesai perkuliahan
dalam satu semester mahasiswa diberi kuesioner untuk mengevaluasi proses belajar mengajar yang baru dilaluinya. Hasil dari kuesioner tersebut
terevaluasi berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Selajutnya, hasil dari evaluasi ini menjadi pertimbangan bagi dosen untuk
melakukan perbaikan pada semester berikutnya. Evaluasi pembelajaran, selain dilakukan pada hasil atau output juga dilakukan
pada komponen input dan proses yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar. Hal ini diperlukan untuk merumuskan dan memperbaiki keputusan
akademik. Evaluasi komponen input di antaranya berupa kejelasan Satuan Acara Perkuliahan SAP, bahan kuliah yang di-update, dan tersedianya
fasilitas kuliah ruang dan peralatan penunjang proses belajar mengajar yang memadai. Evaluasi komponen proses di antaranya menilai teknik
penyampaian materi kuliah, media pembelajaran, dan cara belajar mahasiswa.
Evaluasi Diri Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama 2014 Page 67
Dengan adanya standar mutu baik sumber daya manusia, kurikulum, maupun mutu lulusan, ini akan menjadi patokan dan tolok ukur untuk keberhasilan
pelaksanaan proses belajar mengajar. Dengan tenaga SDM yang berkualifikasi tinggi dan mahasiswa yang memenuhi syarat serta didukung kurikulum yang
kuat maka diharapkan proses belajar mengajar akan maksimal dan berjalan sesuai dengan kompetensi lulusan yang diharapkan.
12. Metodologi Baku Mutu Benchmarking