Tempat penelitian Waktu penelitian

36 Adapun alur desain penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan digambarkan sebagai berikut: 6 Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas

C. Subjek Penelitian

Adapun kelas yang dijadikan subyek penelitian adalah kelas V dengan jumlah 22 siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 10 Perempuan. Pertimbangan dipilihnya kelas tersebut adalah berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan sebelum penelitian yang dirundingkan dengan guru kelas bahwa kemampuan berpikir siswa IPS di kelas tersebut rendah. Partisipasi yang terlibat dalam penelitian ini adalah peneliti, guru bidang studi IPS. 6 Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara, 2009 h. 16 Kemampuan berpikir siswa rendah Perencanaan siklus I Pelaksanaan siklus I yaitu melaksanakan pembelajaran Pengamatan siklus I Refleksi siklus I Kemampuan berpikir siswa masih rendah Perencanaan siklus II Pelaksanaan siklus II yaitu melaksanakan pembelajaran Pengamatan siklus II Refleksi siklus II Kemampuan berpikir siswa mencapai keberhasilan Jika belum mencapai keberhasilan, maka dilanjutkan ke siklus berikutnya 37

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana dan pelaksana kegiatan. Peneliti merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh seorang guru. Guru tersebut adalah guru mata pelajaran IPS kelas V yang bertindak sebagai observer pengamat. Peneliti selain sebagai mengajar juga sebagai merencanakan kegiatan pembelajaran dan seluruh kegiatan penelitian untuk membantu observasi kita memperlukan seorang pembantu observer yang membantu guru di sana salah satunya teman sejawat. Observer yang berkolaborasi dengan guru IPS sebagai partner untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan peneliti dalam proses pembelajaran menggunakan metode project based learning. Sebagai kolaborator yaitu membantu peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, melakukan refleksi, serta melakukan tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer, yaitu memberi penilaian terhadap peneliti dalam melakukan proses pengajaran dengan menggunakan metode project based learning, mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran, dan menilai hasil belajar IPS siswa setelah diberikan pretest dan posttest disetiap siklus. Untuk mencapai hasil penelitian yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka dibutuhkan solidaritas yang kuat antara peneliti dengan guru mata pelajaran. Kedua-duanya mempunyai peranan yang sangat penting.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Pada penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus, yang dimaksud untuk melihat peningkatan kemampuan siswa setelah mendapat tindakan yaitu berupa pendekatan Project Based Learning. Setiap siklus dalam penelitian ini, peneliti dan observer akan mengamati respon siswa dalam setiap tindakan pengajaran yang dilakukan dalam kelas, dan melakukan penilaian terhadap