3= Baik Baik = 9
– 12 4 = Sangat Baik
Sangat Baik= 13 – 16
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas penelitidiatas menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan dalam kategori baik,
hanya saja masih terdapat beberapa aktivitas yang kurang maksimal diantaranya pengaturan peserta didik, pengelolaan kelas sehingga perlu
diperbaiki agar tidak terjadi pada siklus berikutnya.
3 Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I
NO Nama Siswa
Pretest Postest
N-gain Katagori
1 AFJ
60 80
0,5 Sedang
2 AKM
50 70
0,4 Sedang
3 APM
60 70
0,25 Rendah
4 AZN
60 80
0,5 Sedang
5 AP
70 80
0,33 Rendah
6 AR
60 60
Rendah 7
AWM 60
70 0,25
Rendah 8
DY 60
80 0,5
Sedang 9
EHR 50
60 0,2
Rendah 10
LWB 50
60 0,2
Rendah 11
MAL 70
80 0,33
Rendah 12
MGA 70
80 0,33
Rendah 13
MZL 60
70 0,25
Rendah 14
NZM 50
70 0,4
Sedang 15
NZQ 40
60 0,33
Rendah 16
RAI 60
60 Rendah
17 RHR
50 80
0,6 Sedang
18 SK
40 60
0,33 Rendah
19 SAT
40 60
0,33 Rendah
20 SF
40 70
0,5 Sedang
21 WME
40 80
0,66 Sedang
22 ZI
40 60
0,33 Rendah
Rata-rata 52,97
70,81 0,36
Rendah Presentase Ketuntasan = 70
Tabel 4.10 Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus I
Jumlah Siswa 22
Siswa yang sudah tuntas 12
Siswa yang belum tuntas 10
Persentase ketuntasan 70
N-gain 0,36
4 Rencana Perbaikan Tindakan
Setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based Learning maka berdasarkan hasil tes siklus I, diperoleh nilai
rata-rata kelas 60,86 nilai ini menunjukkan belum tercapainya keberhasilan pembelajaran menggunakan pendekatan
Project Based Learning, hal ini bisa dilihat dari kurangnya nilai rata-rata kelas dari nilai rata-rata kelas
yang diharapkan yaitu minimal 65. Tahap ini dilakukan untuk perbaikan terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan
Project Based Learning pada siklus II. Sehingga hasil yang diperoleh meningkat dari
siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil lembar observasi, wawancara dan tes akhir
kemampuan siswa dalam memahami materi siswa diperoleh hasil analisis kegiatan refleksi. Hasil refleksi tersebut akan diuraikan dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 4.11 Hasil Refleksi pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning pada siklus I
No Permasalahan
Solusi
1 Siswa masih belum terbiasa
menggunakan pembelajaran dengan pendekatan
Project Based Learning, hal ini terlihat masih banyak siswa
yang bingung untuk menyelesaikan soal dan penyelesaian terlihat belum
variatif -
Siswa dibimbing peneliti dalam menyelesaikan soal tersebut
- Peneliti membahas kembali soal-soal
yang belum dimengerti, sehingga dengan pembahasan yang dilakukan
setiap pertemuan diharapkan siswa terbiasa menyelesaikan soal
Project Based Learning.
2 Keaktifan siswa pada kegiatan tanya
jawab, presentasi kelompok dan pembahasan LKS didominasi hanya
siswa yang pintar sedangkan yang lain cenderung diam, belum berani
mengungkapkan pendapatnya karena malu dan enggan untuk bertanya
- Diberikan arahan, motivasi dan reward
berupa hadiah bagi siswa yang berani mempresentasikan hasil diskusi
- Kegiatan mempresentasikan hasil diskusi maupun hasil pembahasan LKS
dilakukan bergilir pada anggota kelompoksiswa yang belum pernah
mempresentasikan 3
Kurangnya penguasaan peneliti terhadap kelas, sehingga ada
beberapa siswa yng tidak disiplin atau bercanda saat proses
pembelajaran berkangsung. Peneliti bertindak lebih tegas dalam
memberikan reward dan punishment terhadap siswa.
2. Pelaksanaan Siklus II
Kegiatan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang didasarkan pada hasil refleksi peneliti dan guru kolaborator terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Project
Based Learning.
a. Tahap Perencanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20132014, yang dimulai pada tanggal 5 Juli 2014. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP,
membuat instrumen-instrumen
penelitian, yang terdiri dari lembar observasi kegiatan mengajar guru, lembar observasi kegiatan belajar siswa, alat dokumentasi, membuat
lembar kerja siswa LKS, dan lembar soal tes. Lembar observasi kegiatan belajar siswa digunakan untuk mengetahui
proses belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan metode Project Based Learning berlangsung. Lembar kerja siswa dibuat peneliti
dengan tujuan sebagai evaluasi proses pembelajaran agar peneliti mengetahui sejauh mana perkembangan siswa dalam memahami materi
IPS. Lembar soal tes siklus digunakan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam mempelajari materi IPS pada setiap siklus.
Desain pembelajaran yang disiapkan meliputi rencana pembelajaran yang menerapkan metode
Project Based Learning pada materi Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan yaitu menggunakan lembar kerja siswa,
lembar observasi, catatan lapangan, alat dan bahan eksperimen, dan intsrument tes yang sudah dijelaskan. Pembelajaran siklus kedua dilakukan
dengan dilakukan empat kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Pada pertemuan
pretest dan posstest dilaksanakan di kelas. Indikator pembelajaran pada materi siklus pertama di antaranya: 1
menjelaskan mendeskripsikan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan 2 menceritakan agresi militer belanda 3
menjelaskan peranan para tokoh.
b. Tahap Pelaksanaan
1 Pertemuan pertama Selasa, 9 September 2014 Kegiatan pembelajaran penelitian pertama berlangsung di
ruang kelas IV didampingi guru bidang studi IPS sebagai observer untuk membantu peneliti dalam pelaksanaan kegiatan ini yang
mengamati aktivitas pembelajaran serta melakukan penilaian pada peneliti saat mengajar di kelas yang kemudian dicatat pada lembar
observasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan pembelajaran dimulai pukul 08.25-09.35WIB. Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengabsen kehadiran siswa,
melakukan ice breaking tepuk semangat dan menyanyikan lagu kemerdekaan untuk memotivasi siswadilanjutkan melakukan
kegiatan apersepsi untuk mengingat materi sebelumnya. Setelah itu, saat peneliti mengajukan pertanyaan pertama terkait peristiwa
10 november di Surabaya hampir semua siswa dapat menjawab dengan benar secara bersamaan yang membuat keadaan kelas
menjadi ramai. Namun pada pertanyaan terakhir mengenai peristiwa apa
saja yang terjadi dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia, hanya sedikit siswa yang mampu menyebutkapn karena materi
tersebut baru saja akan diajarkan oleh guru bidang studi IPS pada pertemuan ini.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti memulai pelajaran dengan memperlihatkan media buku kliping yang telah
disusun menjadi sebuah karya kliping yang berkaitan dengan materi IPS, kemudian meminta siswa untuk menjelaskan apa saja
isi yang sudah ada pada kliping tersebut. Serentak semua siswa dengan kompak menjawab “beberapa peristiwa yang terjadi pada
saat mempertahakan kemerdekaan ”. Peneliti mengajukan kembali
pertanyaan terkait peristiwa apa saja yang tertempel pada kliping
tersebut. Beragam jawaban berbeda-beda diungkapkan oleh siswa secara bersamaan, mulai dari peristiwa 10 november, peristiwa d
semarang, pertempuran ambarawa dan lain sebagainya. Peneliti merespon jawaban siswa dan membenarkan jawaban siswa serta
memberikan reward berupa pujian bagi siswa yang telah
mengungkapkan pendapatnya. Peneliti membagikan ringkasan materipada siswa untuk
dibaca dan dibahas bersama, dilanjutkan menjelaskan materi dengan
menggunakan metode
ceramah berkaitan
denganperjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah memberikan penjelasan tersebut, peneliti memberikan soal
pretest yang berkaitan dengan materi tersebut. Pada pemberian soal tersebut siswa masih terlihat
kebingungan untuk menjawab soal-soal tersebut. Ini dikarenakan peneliti masih menjelaskan materi dengan menggunakan metode
ceramah yang dsampaikan saat menjelaskan materi tersebut. Dibagian konfirmasi, guru bertanya kepada siswa mengenai
materi yang belum dipahami dan menanggapi pertanyaan siswa dengan jawaban yang tepat. Kemudian menyimpulkan bersama
materi yang telah dipelajari. Sebelum menutup pelajaran, peneliti menginformasikan
pada pertemuan berikutnya akan diadakan pembentukan kelompok danmemberikan tugas pada siswa untuk membuat suatu proyek
materi yang sedang dipelajari tersebut. Dan masing-masing kelompok harus membuat sesuai dengan isi materi yang ada di
dalam buku pelajaran. Pada pertemuan ini siswa sudah mulai terkondisikan
dengan baik dikarenakan adanya strategi pembelajaran baru, banyak siswa yang terlihat percaya diri bagaimana cara membuat
sebuah kliping isi seperti materi yang telah dijelaskan.
2 Pertemuan kedua Rabu 10 September 2014 Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada jam pertama
mulai pukul 07.15-08.25 WIB. Siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini berjumlah 2 orang karena sakit. Materi pelajaran
yang disampaikan pada pertemuan masih tetap pada perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Selama penjelasan materi, rata-rata siswa yang menempati bagian depan dan tengah tampak mengikuti dan memperhatikan
penjelasan dengan baik, dan sudah tidak terlihat lagi siswa yang menempati bangku belakang yang masih bercanda dan mengobrol
dengan teman duduknya, sebagian besar siswa saja mencatat materi penjelasan yang disampaikan guru
Setelah penjelasan materi dirasakan cukup dipahami oleh siswa, peneliti meminta siswa membentuk kelompok yang setiap
kelompok beranggotakan 4-5 orang. Karena pada pertemuan sebelumnya siswa telah diinformasikan akan dibentuk kelompok
maka siswa memilih anggota kelompok sesuai pilihan mereka sendiri.
Setelah semua
siswa mulai
tenang, peneliti
menginstruksikan tentang bagaimana cara mereka membuat suatu proyek buku kliping yang berisi tentang peristiwa yang terjadi
dalam mempertahankan kemerdekaan secara berkelompok. Peneliti menerangkan kepada siswa bahwa mereka harus bekerja sama
untuk mencari informasi melalui internet, buku-buku pelajaran, buku cerita tentang apa saja peristiwa yang terjadi dalam
mempertahankan kemerdekaan serta peran apa saja yang mereka lakukan dalam mempertahankan kemerdekaan tersebut, dan
bagaimana cara menghargai tokoh dan jasa mereka yang telah berusaha mempertahankan kemerdekaan.
Setelah menjelaskan semua yang harus dilakukan siswa, terlihat beberapa siswa yang sudah mengerti tugas mereka dan
beberapa siswa masih kurang mengerti apa yang nanti dilakukan. Oleh karena itu peneliti mencoba memberikan sebuah contoh
kliping sebagai gambaran siswa dalam melaksanakan proyek kliping yang akan di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Kemudian peneliti juga menginformasikan bahwa setelah kliping tersebut dikumpulkan.
Pembelajaran pada pertemuan kedua ini sudah sedikit mengalami perubah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran
RPP. Meski peneliti belum maksimal dalam mengatur keefektifan waktu pembelajaran saat melakukan penjelasan danpemberian
tugas. Peneliti juga belum menjangkau pengawasan kepada seluruh siswa di kelas, masih terdapat siswa yang pada saat pembelajaran
masih mengobrol dan bercanda, bahkan terdapat siswa beberapa kali meminta izin untuk pergi kekamar kecil. Hal ini menjadi
catatan yang dicatat peneliti untuk dievaluasi agar tidak terjadi hal yang sama pada pertemuan selanjutnya karena menganggu
konsentrasi siswa belajar di kelas.
3 Pertemuan ketiga Kamis, 11 September 2014 Pada pertemuan ketiga ini, siswa mengumpulkan hasil
project yang dibuat secara berkelompok selama batas waktu yang telah ditentukan. Para siswa bersama-sama mengumpulkan kliping
yang telah mereka buat secara berkelompok. Setelah kliping dikumpulkan, peneliti memberikan instrusi
kepada siswa untuk mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas, pada moment ini banyak sudah tidak ada siswa yang
gaduh saling tunjuk menunjuk untuk maju mempresentasikannya. Tak
lama, perwakilan
dari tiap-tiap
kelompok mulai
mempresentasikan hasil project mereka dan menceritakan apa saja isi dari kliping tersebut.